Sajak 5 :: Perahu Kertas di Lautan Gemintang

3.8K 726 212
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perahu kertas mengingatkanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perahu kertas mengingatkanku. Betapa ajaibnya hidup ini. Mencari-cari tambatan hati. Kau sahabatku sendiri~"

Dari balik tembok berwarna abu-abu pekat, terduduk taruna yang memakai baju cokelat. Hastanya senantiasa memetik gitar sambil bersenandung kecil seraya menatap dirgantara malam yang tiada berbintang.

"Sejak kapan suara kamu menjadi bagus, Jen?" Aku bertanya dari balik kusen biru berwarna hitam itu.

Lantas sang taruna terkejut dengan kedatangan nona manisnya. "Kok-- ngapain disini??" ayat tanya ia lontarkan ke arahku.

"Bundaku hendak ketemu mama kamu, makanya aku kemari." Aku membuka lebar pintu kemudian tanpa ragu masuk kedalam kamar sang pemuda.

Aku duduk diatas kursi santai berwarna biru muda sedangkan sang tuan masih sibuk memetik gitar tuanya.

"Nyanyikan aku sebuah lagu," ucapku.

"Mau lagu apa?" tanya dia balik.

"Sesuatu Di Jogja." ujarku sambil tersenyum.

Jendra mengisyaratkan kata oke dengan jarinya. Lantas jemari-jemari itu mulai memetik gitar menciptakan alunan nada yang indah.

"Hey cantik, bawa aku jalan. Jalan kaki saja menyusuri kota. Ceritakan semua ceritamu padaku."

"Ya Jakarta diam kehilanganmu. Bau wangi hujan tak lagi sama. Sudah saatnya kau jemput musik yang tertinggal. Sampai kapan aku kan bernyanyi sendiri..."

"Hingga kini masih selalu menanti nanti." Ia menatapku sejenak dengan pandangan hangat, kemudian kembali melanjutkan nyanyiannya.

"Terbawa lagi langkahku ke sana. Mantra apa entah yang istimewa. Kupercaya selalu ada sesuatu di Jogja..."



Sesajak Senja , Sunghoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang