Sajak 16 :: Gemintang di Kanvas Bumantara

1.7K 527 110
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dedaunan jatuh mencium bumi seolah sudah rela berpisah dengan rantingnya, sebab sang Anika yang berkelana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dedaunan jatuh mencium bumi seolah sudah rela berpisah dengan rantingnya, sebab sang Anika yang berkelana. Kelap-kelip lampu kota Yogya yang terlihat, bersamaan dengan pejalan kaki yang ramainya. Dan aku masih terduduk dibalkon kamar, seolah menantang diri dengan keramaian kota.

Semesta, mengapa manusia bumi-mu ini penuh ego sekali, ya?

Bukankah dia juga berhak untuk bahagia, namun mengapa tidak bisa? Mengapa harus dia yang mendapatkan takdir yang telah kau lukiskan.


drrrtt

Benda persegi tipis yang terletak di atas meja berdering, menandakan panggilan masuk. Di sana jelas tertera nama sang Cinta, mungkin Senja sedang kuatir dengan Jingga.

"Assalamualaikum, Jingga."

"Waalaikumsalam, Senja. Selamat malam," balas ku dengan suara kecil agar Bunda yang di bilik seberang tak mendengar.

Belum ada balasan dari sang adam, hanya helaan nafas yang teratur dari seberang sana.

"Jingga, suara mu serak. Hidung mu seperti tersumbat. Dari bukti diatas sudah dipastikan kamu baru saja menangis, bukan?"

Betul sekali.

Senja tahu betul apa yang baru saja terjadi. Ketika wanitanya yang terisak di dalam mobil, hingga masuk ke dalam kamar tidurnya pun dia masih menangis.

"Senja..." panggil ku.

"Hm?"

***


Selukis gemintang dan rembulan nan memikat mata terlukis di kanvas bumantara. Aku, terduduk pada ayunan di sepetak taman tua di dekat kompleks, tak henti-hentinya menatap lalu-lalang pejalan kaki.

Hingga beberapa menit kemudian deru motor yang familiar menggema menyapa telinga. Taruna nan gagah tanpa lencana, tetapi bisa membuat siapa saja jatuh cinta dengan tampangnya.

Sesajak Senja , Sunghoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang