Papa.17

464 59 1
                                    

Maaf jika banyak typo 🍎







*papa*






Krystal tidak tahu kemana perginya Kak dan Jaehyun. Ia terlalu gengsi untuk menghubungi Kai. Mengingat kejadian tadi siang saat Kai berkata jika ia sedang marah.

Suara bel apartemen berbunyi. Segera Krystal Jung itu beranjak dan membuka pintu.

Tampak Jaehyun sedang berada dalam gendongan Kai. Krystal menatapnya, menatap mata Kai seolah bertanya darimana saja mereka. Tetapi sepertinya hal itu tak dipedulikan oleh Kai.

"Tolong beri jalan, Jae harus ke kamarnya." Ujar Kai menyadarkan Krystal.

Wanita Jung itu pun minggir, dan mengikuti Kai menuju ke kamar sang pangeran Jung.

"Sebentar!" Ujar Krystal saat Kai akan membuka pintu kamar Jaehyun.

Perempuan itu membukanya, kemudian masuk dan menyiapkan tempat tidur agar sang anak bisa tidur dengan nyaman.

Ketika Krystal selesai, giliran Kai menidurkan Jaehyun dengan hati-hati. Ketika Kai akan menarik selimut Jaehyun, ternyata Krystal juga melakukan hal yang sama. Tangan mereka pun bertemu, disusul tatapan keduanya yang juga bertemu.

Keduanya hanya saling diam menatap. Menikmati keindahan bola mata yang menyiratkan tatapan berarti.

"Ekhem," deheman seseorang membuat mereka menatap kearah pintu secara bersamaan.

Ibu Jung ada disana. Membuat Krystal membelalak melihat sosok nenek dari Jaehyun itu. Segera Krystal menyelimuti anaknya, kemudian menjaga jarak dari Kai.

Kai yang tak tahu siapa wanita itu pun hanya menatap dengan bingung. Sekilas memang cukup mirip dengan Krystal. Tetapi siapa wanita itu?

Krystal segera keluar, begitupun dengan Kai yang tak lupa menutup pintu kamar Jaehyun.

"Waktu yang tepat untuk bermesraan," ledek ibu Jung saat anaknya menyusulnya ke dapur.

"Ma...." Rengek Krystal.

"Hei! Ingat umurmu dan anakmu!" Tegur ibu Jung. "Siapa lelaki itu? Kenapa tidak pernah kamu kenalkan pada ibumu ini?"

Krystal menatap kesal kepada ibunya. "Bukan siapa-siapa,"

"Papa...." Suara Jaehyun tiba-tiba mengagetkan mereka.

Segera Krystal dan ibu Jung berlari menuju kamar anak itu. Begitupun dengan Kai yang lebih dulu masuk ke dalam.

"Papa!" Jaehyun langsung memeluk Kai.

Dengan lembut, Kai mengusap kepala anak itu.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Jae takut..." Ujar Jaehyun.

Kak melepaskan pelukannya dan menatap anak lelaki kecil itu.

"Ada apa sayang? Coba katakan," ujar Kai.

Jaehyun menatap ibunya, kemudian menatap Kai. "Aku bermimpi buruk," ujar anak itu.

"Mimpi apa?" Tanya Kai lagi.

Jaehyun menggeleng dan lebih memilih untuk memeluk Kai daripada menjawab pertanyaan dari laki-laki Kim itu.

Melihat apa yang baru saja terjadi, ibu Jung menyenggol lengan anaknya. "Bukan siapa-siapa?" Bisiknya membuat Krystal menjadi tegang.

Jaehyun melepas pelukan Kai. "Jae lapar pa," ujarnya membuat Kai merasa bersalah karena belum sempat mengajak anak itu makan tadi.

"Kalian tunggu di ruang tengah, aku akan masak untuk kalian," ujar Krystal.




*papa*






Ruang makan ini diisi oleh suara alat makan yang saling beradu. Juga suara Jaehyun dan sang nenek yang saling bicara. Sedangkan Krystal dan Kai hanya saling diam dan sesekali bertatapan.

"Calon menantu," ujar ibu Jung membuat Kai kebingungan dan Krystal cukup terkejut.

"Siapa namamu nak? Krystal belum pernah mengenalkanmu pada ibu," ujar ibu Jung lagi.

Kai menatap Krystal, sedangkan Krystal tetap menunjukkan ekspresi wajah cukup terkejut tadi.

"Kenapa kalian seperti itu?" Tanya ibu Jung.

"Eum... Nama saya Kim Jong In tante, tapi saya lebih sering dipanggil Kai." Ujar Kai sopan.

"Sejak kapan kamu menjalin hubungan dengan anak saya?" Tanya ibu Jung.

Kai tampak kebingungan. Bagaimana ia harus menjawab? Ia dan Krystal saja tak tahu apa hubungan mereka berdua.

"Sejak aku cerai ma," ujar Krystal yang tak disangka oleh Kai.

Ibu Jung tersenyum, "Mama akan menunggu kabar baik dari kalian. Kalau bisa, kalian segera menikah. Jaehyun sangat membutuhkan kalian," ujar ibu Jung.

Mereka kompak menatap Jaehyun yang sedang asyik memakan apel tanpa memperdulikan sekitarnya.

"Sudahlah, Mama pamit. Mungkin papa mu sudah selesai dengan meeting nya." Ujar ibu Jung.

Krystal sekarang tahu kenapa ibunya itu kesini. Pasti karena tak mau menemani ayahnya meeting didekat sini.

Beralih dari perginya ibu Jung, mereka bertiga kini duduk di ruang tengah.

"Kalau boleh tahu, Jae tadi mimpi apa?" Tanya Krystal.

Jaehyun tiba-tiba lesu. "Jae mimpi Mama terluka," ujar Jaehyun.

"Terus, kenapa Jae malah teriak papa?" Tanya Krystal lagi.

Jaehyun menatap mamanya itu. "Karena cuma papa yang bisa menolong mama! Papa kan kuat ma," ujar Jaehyun.

Kai dan Krystal saling bertatapan mendengar ucapan anak itu.










































.
ToBeContinue.....🍎

Papa-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang