Papa.11

457 63 2
                                    

Maaf jika banyak typo🍎


*papa*


"Direktur Jung, apa maksud anda? Kenapa anda menyebut Jaehyun dengan sebutan anak itu?" Tanya Kai heran. "Bukankah dia ini anakmu? Kau menyayanginya kan?" Kai merasa aneh dengan sikap Krystal.

"Ada masalah dengan saya mengatakan itu?" Krystal menatap Kai.

Dengan tegas, Kai mengangguk mantap. "Tentu masalah bu, Jung Jaehyun ini anakmu. Ibu Direktur sangat menyayanginya, begitupun dengan Jaehyun yang sangat menyayangi ibu direktur." Ujar lelaki Kim itu.

"Berhenti bicara sok tahu, dan keluar dari ruangan saya." Tegas Krystal.

"Apa ibu benar-benar tak perduli pada Jaehyun?" Ujar Kai.

"Ma... Jae sangat merindukan mama, kenapa mama tidak memeluk Jae?" Kini anak kecil itu yang bersuara.

Krystal menatapnya sebentar, lalu kembali fokus pada laptopnya.

"Kalau begitu, bolehkah Jae punya dua papa?" Tanya anak itu. "Jae ingin punya papa! Bolehkah paman Kai jadi papa untuk Jae?" Jaehyun menatap Kai.

Seolah tak ada celah untuk memotong perkataan anaknya, kini Krystal terdiam seribu bahasa. Menatap Jaehyun dengan tatapan tak percayanya.

"Mama sibuk, sedangkan paman Kai sangat mengerti Jae. Jadi, Jae ingin memanggil paman dengan sebutan papa!" anak itu menatap sang ibu.

"Boleh kan ma?" Tanyanya.

Kai juga menatap Krystal. Melihat apa perubahan respon yang diberikannya. Tetapi tidak ada. Perempuan Jung itu hanya diam dan kini sudah fokus bekerja lagi.

"Saya ijinkan kamu untuk pulang lebih awal, Kim Kai," ujarnya. "Bawa anak itu juga jika kamu tak merasa repot," ujar Direktur Jung itu.

Menghela nafas, Kai pun mengajak Jaehyun untuk keluar dan pergi dari sana.


*papa*


"Paman, kita mau kemana?" Tanya Jaehyun.

"Ke rumah paman," ujar Kai bersemangat. Setidaknya, ia harus menunjukkan sikap cerianya didepan Jaehyun.

"Paman, bolehkan Jae memangil paman dengan sebutan papa?" Tanya Jaehyun yang membuat Kai terdiam.

"Jae sangat ingin mempunyai papa seperti paman!" Ujar anak itu. Tetapi tak ada jawaban lagi dari Kai.

"Papa!" Ujar Jaehyun sambil memegang lengan Kai. "Papa!" Ujar anak itu lagi.

Kai menepikan mobilnya, lalu menatap anak itu. "Kenapa Jae memanggil paman dengan papa?" Pertanyaan bodoh itu keluar daei mulut Kai.

"Kan Jae sudah bilang, Jae ingin punya papa seperti paman!" Ulang anak itu.

Kai menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Tapi Jae, bagaimana jika nanti ayah Jae marah?" Tanya Kai. "Bagaimana jika nanti ayah Jae marah pada paman?" Ulangnya.

Jaehyun menggeleng. "Jae tidak perduli paman," ujarnya yang kembuat Kai tetkejut.

"Kata teman Jae, orang seperti itu tidak bisa disebut papa. Dia hanya papa yang tidak baik untuk Jae," ujar anak itu lagi.

"Siapa yang bilang begitu Jung Jaehyun?" Tanya Kai.

"Teman Jae paman! Dia punya dua papa dan dua mama!" Ujar polos anak itu yang membuat Kai butuh waktu untuk memahaminya.

"Dan sekarang, Jae juga punya dua papa!" Seru Jaehyun dan membuat Kai menatap anak itu tak habis pikir.

"Pokoknya Jae akan memanggil paman dengan papa mulai sekarang!" Ujarnya bersemangat.

"Ayo jalan pa," ujarnya. "Cepat papa Kim!" Ujarnya lagi dan membuat Kai tersenyum.

"Baiklah.... baiklah...."

Kai pun kembali menjalankan mobilnya, hingga kini mereka sampai di rumah.

"Ayo turun dan masuk." Ujarnya.

Jaehyun turun dan mengikuti Kai. Kai mengetuk pintu, dan seorang wanita berumur keluar membukakan pintunya. Menatap Kai dengan tersenyum, tetapi sedetik kemudian senyum itu luntur ketika menatap sosok anak kecil disampingnya.

"Halo oma nenek!" Sapanya.

Ibu Kim menatap Kai dengan horor.

"Jae, masuklah. Nanti kedinginan," ujar Kai pada Jaehyun.

"Oke papa!" Ujar anak itu dan masuk ke dalam.

Ibu Kin hanya bisa melongo. Terlebih lagi mendengar anak itu melontarkan kata 'papa'.

"Papa?" Ibu Kim menaikkan nada bicaranya. Kai tersenyum dan mundur dua langkah.

Kini ibu Kim mendekatinya dan menjewer telinga anak bungsunya itu. "Kamu hamilin anak siapa hah?" Omelnya. "Sejak kapan kamu bohongin mama? Ngaku kamu! Kenapa bisa punya anak nggak bilang mama!" Ibu Kim itu menjewer anaknya dan membawa masuk ke dalam.

"Ampun ma.... Kai-"

"Apa?!" Potong ibunya dengan galak.

Tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti di depan rumahnya. Tak disangka, itu adalah Krystal.

Perempuan itu turun, dan menuju pintu utama yang terbuka.

"Mama!" Seru Jaehyun menghampirinya.

Ibu Kim menatap semakin horor kepada anaknya. "Kim Kai!!!!" Marahnya sambil menjewer kuat telinga sang anak dan membuat Kai juga berteriak kesakitan.





















ToBeContinue🍎.....

Papa-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang