Papa.22

640 65 4
                                    

Maaf jika banyak typo 🍎



*papa*

Tangan kecil itu terus mengambil makanan dan dimasukkan ke mulut lucunya dengan suapan kecilnya. Ia tak perduli dengan ketiga orang dewasa yang sedang ada bersamanya.

Jung Jinyoung terus memandangi Krystal, sedangkan dapat dilihat jelas raut wajah Kai yang menunjukkan ketidak sukaannya terhadap ayah kandung Jaehyun itu.

Saat Jinyoung menatap Kai, sorot mata tajam itu beradu dengan tatapan misterius Jinyoung.

Sedangkan Krystal yang sedari tadi sudah mengetahui situasi apa yang akan terjadi tampak diam dan tak mau menatap mereka.

"Papa, mama..." ujar Jaehyun.

Otomatis ketiga orang itu menatap si pangeran kecil.

"Kenapa kalian nda makan? Jae udah mau habis loh...." Ujarnya polos.

Kai tersenyum. "Ini papa makan kok," ujarnya sambil memotong steak daging yang ia pesan tadi.

Jaehyun ikut tersenyum. "Papa Kai memang pintar," ujarnya yang membuat Jinyoung merasa tak terima.

Segera saja mantan suami Krystal Jung itu mengambil alat makannya dan mulai makan.

"Mama makan juga ya," ujar Jinyoung pada Krystal yang membuat Kai berhenti mengunyah.

"Aaaaa...." Jinyoung menyodorkan mie goreng yang ia pesan tadi.

Tetapi hal itu langsung ditepis oleh Kai. "Kamu harus makan yang sehat," ujar pria Kim itu sambil mengambil salad yang Krystal pesan.

"Aaa...." Kai menyuapinya.

Mengerti situasi yang tak baik ini, Krystal pun mengambil alih suapan dari Kai dan makan sendiri.

"Jae aaaa...." Kini giliran Krystal yang menyuapi Jaehyun.

Jaehyun dengan senang hati memakannya. Setelah selesai, anak itu tampak bingung.

"Kenapa pangeran Jung?" Tanya Jung Jinyoung.

Dengan tatapan polosnya, Jaehyun menatap Jinyoung dan Kai secara bergantian. Kemudian anak kecil itu menatap sang ibu.

"Ma.... Jae ingin menyuapi papa.... Tapi,"

"Kenapa sayang?" Tanya Krystal lembut.

"Jae bingung ma..... Mau nyuapi siapa," Anak itu menghela nafas, kemudian kembali menatap kedua pria dewasa itu. "Jae kan punya dua papa...."

Seketika ketiga orang itu hanya bisa diam dan saling memandang satu sama lain.





*papa*







Rasanya begitu hening didalam mobil ini. Yah.... Krystal dan Jaehyun memilih untuk pulang menggunakan taxi. Sedangkan Kai dan Jinyoung pulang dengan mobil sendiri-sendiri.

Tetapi tetap saja, Kai mengikuti taxi tersebut, dan memastikan keadaan kedua orang yang ia sayang tersebut. Awalnya begitu tenang, tapi saat kau menatap spion, kedua matanya membelalak. Dan semakin melebar kala mobil Jinyoung mendahului mobilnya.

Akhirnya pun terjadi aksi persaingan diantara keduanya mobil ini. Hal itu terus berlanjut hingga mereka sampai didepan gedung apartemen yang Krystal tempati.

Kai segera keluar dari mobil dan menggendong Jaehyun yang tertidur.

"Pelan-pelan," ujar Krystal.

Kai tersenyum. "Tenang aja,"

Jinyoung hanya bisa diam ketika Kai dan Krystal berjalan menjauh.

"Huffttt...." Ia menghela nafas sambil berkacak pinggang.

Sedangkan Kai kini memandangi wajah si kecil yang terlelap. Betapa manis dan tampannya anak ini. Sesekali Kai juga mengusap kepalanya dengan rasa sayang.

Krystal tersenyum melihatnya.

Sesampainya di apart, Kai menuju kamar Jaehyun dan membaringkan anak itu. Bagaimana lagi, Kai sudah terlalu sayang pada anak pintar ini.

Tetapi jika mengingat bagaimana interaksi antara Jaehyun dengan ayah kandungnya itu, membuat Kai sadar jika dia tak berhak. Tapi disatu sisi lain, Kai juga tak yakin dengan pria bernama Jung Jinyoung itu.

"Kamu belum pulang?" Tanya Krystal yang memasuki kamar anaknya.

Kai menatap wanita yang kini mengenakan baju tidur itu. Bahkan tanpa olesan make up pun wanita itu tetap terlihat cantik.

"Kamu denger aku kan?" Krystal menyadarkannya.

Kai seketika tampak salah tingkah.

"Kenapa kamu belum pulang?" Tanya Krystal lagi.

Kai tersenyum menatap Jaehyun. "Apa masih ada harapan untuk aku bisa menjadi ayahnya?" Ujarnya pelan.

Krystal meneguk ludahnya susah payah.

Kim Kai itu menatap Krystal. "Sampai kapan aku terus menunggu?" Ujarnya. "Sampai kapan aku akan mendengar kata nyonya Kim sebagai panggilan untukmu?" Ujarnya masih dengan nada pelan.

Kai berdiri tepat dihadapan Krystal. "Jika ingin menolak, katakan sekarang, Krystal Jung!" Nadanya tegas, dengan suara yang pelan.

"Katakan! Beri aku sebuah jawaban!"



































ToBeContinue 🍎

Papa-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang