Maaf jika banyak typo🍎
*papa*
Mengantar sang keponakan adalah rutinitas pagi yang Kim Jongin lakukan. Laki-laki yang lebih akrab dipanggil Kai tersebut memang sangat menyayangi sang keponakan. Terbukti, dari dirinya yang selalu lembut pada anak kecil itu.
Gadis kecil bernama Kim Yera itu tersenyum kala sang paman menunrunkannya dari gendongan laki-laki itu.
"Jae!" Suara imut Yera memanggil anak laki-laki seumurannya yang baru saja berlari mendekatinya.
"Paman, ini temen balu Yela" gadis kecil tersebut memperkenalkan siapa laki-laki kecil itu.
Kai tersenyum, ia berjongkok dan menatap kedua anak itu dengan lembut. Ia mengusap rambut anak laki-laki itu dan tersenyum.
"Hai temannya Yera, saya pamannya nya Yera," ujar Kai.
"Aku Jae paman, Jaehyun" bocah laki-laki itu memperkenalkan dirinya tanpa ragu.
Kai tersenyum mendengarnya. "Hai Jae, senang berkenalan denganmu," ujarnya.
Jaehyun ikut tersenyum hingga menampilkan dimplenya. Sementara itu, Yera yang gemas pun menekan telunjuknya pada lekukan dimple Jaehyun.
Menggelengkan kepalanya, Kai memang tak habis pikir dengan tingkah ponakannya itu. Ia menarik tangan Yera, dan menggeleng pada bocah perempuan tersebut.
"Tidak boleh lancang seperti itu. Apa lagi kamu perempuan," ujar Kai.
"Tapi Yela ingin paman," protes anak itu.
"Tidak boleh Yera, itu tidak sopan" Kai mencoba menasehati keponakannya lagi.
Sang keponakan menatap anak laki-laki bermarga Jung tersebut dengan mengerucutkan bibirnya. Sedangkan yang ditatap itu hanya diam menatapnya bingung.
"Sudah, kalian berdua masuk saja ya," ujar Kai sambil berdiri.
"Oke paman!" Ujar kompak keduanya.
Yera berjalan terlebih dahulu, sementara Jaehyun masih diam ditempatnya.
Kai pun kembali berjongkok dan memegang kedua pundak Jaehyun. "Kenapa jagoan?" Tanyanya.
Tak disangka, Jaehyung tersenyum lebar hingga memamerkan deretan giginya yang lucu.
"Jagoan? Apa aku terlihat hebat paman?" Tanya antusias bocah laki-laki itu.
Kai mengangguk. "Kau akan terlihat seperti itu," Kai tersenyum kemudian menatap kearah Yera yang kembali berjalan kerah mereka dengan mengerucutkan bibirnya.
"Kalian ini lama sekali!" Protesnya. "Paman, jangan kalena ada Jae paman melupakanku," tampaknya gadis kecil itu cemburu.
"Apa kau cemburu?" Goda Kai pada ponakannya.
Bukannya menjawab, Yera justru menarik tangan Jaehyun dan menyeretnya untuk masuk ke sekolah. Kai menggeleng tak habis pikir dengan tingkah ponakannya.
*papa*
"Bagaimana, apa kau setuju dengan perjanjian kerja dengan saya?" Ujar perempuan cantik itu pada pria yang kini berada di hadapannya.
Sedangkan pria itu mengangguk mantap. "Saya setuju, dan akan berusaha melakukan yang terbaik,"
"Kim Jongin," ujarnya membaca nama pria itu pada biodatanya. "Ternyata kita seumuran ya," perempuan itu menatap Kai dengan tersenyum.
"Cantik" batin Kai. Jujur, ia menyukai senyuman perempuan dihadapannya ini.
"Selamat bergabung dengan perusahaan kami. Semoga kau betah menjadi sekertaris saya," perempuan itu mengulurkan tangannya.
Tanpa membuang waktu lagi, Kai membalas uluran tangan itu. "Terima kasih, Direktur Jung,"
Ya, Kim Jongin atau Kai itu baru saja diterima kerja menjadi sekertaris Krystal Jung yang merupakan seorang Direktur.
"Iya, kau boleh memanggilku senyamanmu"
Kai lagi-lagi tersenyum. Dalam hatinya ia tak henti-henti memuji perempuan didepannya ini.
Menilai orang hanya dari penampilannya memang salah. Seperti Kai, saat ia melihat foto Krystal Jung, ia menilai jika perempuan tersebut bersikap dingin. Ia juga tidak percaya diri saat akan memasuki ruangan Krystal.
Tetapi saat perempuan itu tersenyum, Kai seolah terhipnotis. Ia benar-benar mengagumi sosok perempuan yang duduk berhadapan dengannya itu.
"Kim Jongin?" Ujar Krystal Jung menyadarkan Kai.
Kai tampak salah tingkah. "Ah... iya"
"Silahkan menandatangi kontrak kerja," Krystal Jung memberinya sebuah kertas yang langsung Kai baca.
"Saya harap, kita bisa profesional selama bekerja," ujar Krystal dan Kai tersenyum. Pria Kim itu segera menandatangani kontrak kerja tersebut, pertanda ia menyetujui untuk bekerja disini.
"Bagaimana jika kita makan siang bu? Saya yang akan mentraktir ibu Jung," ujar Kai.
Krystal hanya menatapnya bingung. Membuat Kai menggaruk tengkuknya.
"Ma-maaf bu, maksud saya... saya ingin lebih dekat dengan ibu Jung. Hitung-hitung itu ucapan terima kasih saya karena telah diterima kerja disini," jelas Kai tampak salah tingkah.
Krystal terkekeh, ia mengangguk paham. "Lain kali saja ya..." ujar Krystal. "Bukannya menolak, tapi saya harus menjemput putra saya," lanjutnya membuat senyum Kai perlahan pudar.
ToBeContinue
Semoga suka🙏🍎
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa-end
Fanfiction*papa* ✔ Apapun tentu akan ibu lakukan untuk anaknya. Termasuk memberikan sebuah kebahagiaan untuk sang anak dengan tetap bertahan dalam pernikahan yang menyakitkan. Itulah yang dirasakan oleh wanita yang telah mempunyai satu anak, bernama Krystal J...