Papa.06

551 65 3
                                    

Maaf jika banyak typo🍎

*papa*

"Paman Kai!" Teriak Jae yang melihat Kai berdiri di depan pintu.

Anak itu langsung berlari mengambil tas miliknya, lalu berlari lagi dan memeluk Kai. Yang dipeluk hanya tersenyum sambil mengusap kepala anak itu.

"Jae menunggu paman datang!" Ujarnya.

"Benarkah?" Tanya Kai dan dibalas anggukan semangat dari Jaehyun.

Karena gemas, Kai mengacak rambut anak itu sambil tersenyum. Benar-benar menggemaskan.

"Sekarang, ayo kita bertemu mama Jae!" Ujar Kai.

Mereka pun berjalan dengan bergandengan menuju dimana mobil Kai terparkir. Jaehyun selalu bersemangat ketika bersama Kai.

"Paman," panggil Jae pada Kai yang fokus pada jalanan.

"Iya?"

Jaehyun memainkan jarinya sambil menunduk. Tampak begitu lucu. "Apa paman sering bermain dengan Yera?" Tanyanya.

Kai mengangguk. "Iya, paman sering bermain dengan Yera,"

Jaehyun menatap Kai. "Apakah papanya Yera juga sering bermain dengan Yera paman?" Tanyanya lagi.

"Tentu. Setiap pulang kerja, papa Yera selalu bermain dengan Yera," Kai tersenyum.

Jaehyun terdiam. Tampak tak tertarik lagi untuk berbicara.

"Kenapa pangeran Jung?" Tanya Kai.

Jaehyun menggeleng lesu. Membuat Kai menepikan mobilnya sebentar. Laki-laki Kim itu memegang kedua bahu kecil Jaehyun, dan menatap anak tersebut.

"Kenapa hm?" Tanya Kai lagi.

"Paman..."

"Iya?"

"Bisakah Jae seperti Yera?"

Kai tampak bingung. Kurang mengerti apa yang Jaehyun katakan.

"Maksud Jae?"

"Jae ingin bermain dengan papa!" Ujar anak itu.

Kai mengerutkan dahinya lagi. Ia mengusap bahu Jaehyun, dan mencoba memahami apa yang dikatakan anak itu.

"Memangnya Jae tidak pernah bermain dengan papa Jae?" Tanya Kai.

Jaehyun menggeleng sambil menunduk lesu.

"Benarkah?" Tanya Kai yang tidak percaya.

Jaehyun mengangguk menatap Kai. Entah kenapa tiba-tiba topik ini muncul. Kai tahu, anak kecil tak bisa berbohong.

*papa*

"Maaf, tadi kami sempat bermain dahulu," ujar Kai pada Krystal saat mereka baru sampai di kantor.

"Ma... hari ini Jae sangat senang!" Ujar Jaehyun. "Paman Kai sangat menyenangkan Ma, Jae suka!" Anak itu benar-benar tampak gembira.

Krystal tersenyum, lalu memegang kedua bahu sang putra.

"Jae ke dalam dulu ya, main di dalam" ujar Krystal.

Jaehyun mengangguk paham. Anak itu menatap Kai, lalu masuk ke dalam ruangan Krystal yang tentunya berukuran luas dilengkapi dengan area untuk Jaehyun bermain juga beristirahat.

Setelah Jaehyun masuk ke dalam, suasana diantara Krystal dan Kai tiba-tiba menjadi canggung.

"Terima kasih," ujar Krystal.

Kai tersenyum, "sama-sama" balasnya.

Krystal berbalik dan berjalan menuju ruangannya. Tetapi tiba-tiba Jaehyun keluar dan berlari lelewati Krystal begitu saja. Pandangan Krystal tak lepas dari tingkah anak itu. Ternyata sang putra sedang memeluk sekertarisnya itu.

"Besok paman akan menemani Jae bermain lagi kan?" Tanya Jaehyun antusias.

"Tentu! Jika mama Jae menyetujuinya" balas Kai tersenyum.

Jaehyun kini beralih menatap Krystal. Anak itu menatap sang ibu dengan penuh harap.

"Ma... Jae sangat menyukai paman! Bolehkah setiap hari paman Kai bermain dengan Jae?" Jaehyun benar-benar menatap Krystal dengan penuh harap.

"Itu akan mengganggu paman Kai nak," ujar Krystal.

Jaehyun kembali menatap Kai. "Apa benar, paman?" Tanyanya.

Kai menggeleng pelan sembari mengusap kepala Jaehyun. "Tidak, asal Jae senang,"

Senyum lebar terukir indah di bibir Jaehyun. Anak itu kembali menatap Krystal. "Paman Kai tidak keberatan, ma! Jadi boleh kan?" Ujar anak itu pada sang ibu.

Krystal menghela nafas. Perasaan kagum dan tak enak pada Kai membuatnya dilema. Tetapi melihat sang putra sangat bahagia bersama Kai, membuat ia sepertinya harus menyetujui permintaan pangeran Jung itu.

"Baiklah, tapi jangan merepotkan paman Kai ya!" Ujar Krystal.

Tiba-tiba saja Jaehyun mengangkat tangannya membentuk hormat. "Siap hero mama!" Ujarnya.

Krystal terkejut mendengarnya. "Coba ulangi apa yang kau katakan," ujarnya.

"Siap! Hero mama!" Ujar Jaehyun lebih keras dari sebelumnya.

"Hero mama?" Krystal menatap anaknya.

Sang pangeran Jung mengangguk. "Iya mama... kata paman Kai, mama adalah pahlawan untuk Jae!"

Seketika tatapan Krystal beralih pada Kai yang juga menatapnya dengan tersenyum. Entah mengapa, ia merasa sedikit lebih tenang melihat senyum lelaki Kim itu.


















ToBeContinue🍎

Papa-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang