Papa.09

509 62 0
                                    

Maaf jika banyak typo🍎


*papa*


Hari libur adalah hari yang ditunggu bagi banyak orang. Hari dimana mereka bisa bersantai dari pekerjaan ataupun tugas. Dan sebagian besar orang menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Tetapi itu tidak berlsku bagi keluarga kecil Jung ini. Mau hari libur ataupun tidak, tidak ada bedanya. Jung Jinyoung yang selalu pergi entah kemana, Krystal yang selalu menggunakan waktunya untuk menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertuda, dan Jaehyun yang bosan dengan keadaan.

"Mama..." panggil Jaehyun kepada sang mama.

"Kenapa sayang?" Krystal menatap anak semata wayangnya itu.

"Jae bosan ma! Jae ingin main!" Ujar anak itu.

"Tapi kan Jae sudah main... sampai kamar Jae berantakan karena mainan Jae itu," ujar Krystal yang tadi memang sempat melihat keadaan kamar anaknya.

Anak itu cemberut. Membuat Krystal menghela nafasnya. Ia menyimpan filenya, kemudian meletakkan laptopnya.

"Apa yang kamu inginkan, hm?" Tanya Krystal kepada anaknya.

Mendengar pertanyaan itu, senyum Jaehyun langsung muncul diwajahnya. "Apa mama akan menurutinya?" Tanya anak itu balik.

Krystal mengerutkan keningnya. Tak biasanya sang anak balik bertanya seperti ini.

"Apa kau ini sedang meragukan mama?" Krystal memberikan tatapan aneh pada anaknya.

Tanpa diduga, Jaehyun justru terkekeh. "Benar kata paman Kai. Mama sangat lucu, kekeke"

"Memang paman Kai bilang begitu?" Tanya Krystal.

Jaehyun mengangguk tanpa beban. "Iya ma... paman Kai juga bilang jika mama adalah pahlawan yang cantik," ujarnya.

Krystal mendaratkan punggungnya pada sandaran sofa. Sebenarnya apa yang telah Kai lakukan hingga membuat Jaehyun begitu menyukai pria itu? Dan kenapa semenjak lelaki itu muncul, hidup Krystal dan Jaehyun menjadi lebih berwarna.

Buktinya, disetiap pembicaraan Jaehyun dengan Krystal, selalu terselip nama Kai disana.

"Mama!" Panggil Jaehyun lagi.

"Telfon pama Kai ma! Jae mau bermain robot-robotan bersama paman!" Ujar anak itu.

"Eitss... tidak, tidak. Jae akan mengganggu waktu pama Kai. Lagian, besok kan kita bertemu,"

"Tapi ma... Jae rindu. Jae ingin paman Kai sekarang," anak itu cemberut.

"Jung Jaehyun!" Ujar tegas seseorang membuat mereka menoleh.

Orang yang tak lain Jung Jinyoung itu berjalan mendekati sang anak.

"Siapa paman yang kau bicarakan?" Tanyanya.

"Kenapa papa ingin tahu? Apa papa mau menemani Jae bermain?" Entah kenapa Jaehyun bisa mengucapkan hal itu. Krystal sendiri pun cukup terkejut.

Jung Jinyoung mengerutkan dahinya. Apa yang Krystal ajarkan pada anak ini hingga berani bersikap seperti itu? Begitulah pikirnya.

"Jika papa tidak mau menemani Jae bermain, tidak apa-apa. Papa kan sibuk," ujar anak itu menunduk lesu.

Krystal akan meraih tubuh Jaehyun, tetapi dering ponselnya membuatnya mengambil benda pipih itu.

"Paman Kai ya ma?!" Tanya Jaehyun yang bersemangat.


*papa*


"Jae!" Teriak Yera pada Jaehyun yang baru saja keluar dari mobil.

"Yera!" Balas Jaehyun pada gadis itu.

Mereka bertemu, dan langsung menuju tempat permainan bersama anak-anak yang lain.

"Terima kasih," ujar Krystal menatap Jaehyun dan Yera yang sedang bermain. "Terima kasih sudah hadir dan perduli pada Jaehyun," ujar Krystal menatap lelaki disampingnya.

"Mulai sekarang, saya akan mengijinkan kamu untuk semakin dekat dengan Jaehyun." Mungkin inilah saatnya untuk Krystal melakukan perubahan.

Sudah cukup lama ia hidup dengan tekanan, ia tidak perduli lagi tentang Jung Jinyoung. Yang terpenting, Jaehyun bahagia dengan keputusannya.

"Terima kasih direktur Jung." Kai tersenyum menatap wajah cantik Krystal. Ia masih bingung, walaupun sudah tahu jika perempuan didepannya ini telah memiliki suami, tetapi perasaan Kai tak pernah goyah.

"Awas!" Ujar Kai menarik Krystal dan memutar tubuh mereka. Hingga posisi mereka bertukar, dan punggung Kai terkena bola cukup keras.

"Akh!" Pekik Kai saat bola itu mengenai punggungnya hingga kini posisinya ia dan Krystal berpelukan. Krystal terkejut dengan apa yang terjadi.

Jantungnya berdetak cepat, antara terkejut dengan sesuatu yang bergejolak didalam sana. Pelukan hangat Kai itu berlangsung cukup lama, hingga Krystal benar-benar merasakan kenyamanan yang tercipta.

"Jae... paman Kai telnyata juga supel helo,"ujar Yera.

Jaehyun mengangguk setuju. Kedua anak itu pun hanya bertatapan sambil tersenyum.

Sedangkan pelukan Kai dan Krystal itu belum juga terlepas.




























To Be Continue🍎

Papa-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang