Papa.21

508 54 2
                                    

Maaf jika banyak typo 🍎










*papa*






Krystal memandang dua buket bunga yang ada di meja kerjanya. Memang hanya dua buah buket bunga, tetapi mampu membuat pikiran Krystal terbebani.

Antara menuju masa depan dan masa lalu yang kembali datang. Bukankah itu sangat membingungkan?

Kenapa ketika Krystal berada di titik nyaman harus menerima kebimbangan? Apa yang harus Krystal lakukan?

Wanita Jung itu membuka tasnya dan mengeluarkan kotak berisi cincin yang Kai berikan. Haruskah ia memakai benda kecil itu?

"Huffttt...." Lagi-lagi ia hanya bisa menghela nafas.

Tok. Tok. Tok.

"Masuk," ujar Krystal.

Pintu terbuka, menampakkan sosok pria yang kini tersenyum manis. Pria itu kembali menutup pintu setelah masuk ke dalam.

Melihat tangan wanita satu anak yang memegang kotak cincin darinya membuatnya tersenyum simpul. Tetapi raut bingung terlihat jelas saat ia menatap ada dua buket bunga di meja kerja milik wanita Jung itu.

"Bunga dari siapa?" Tanya Kai.

Krystal dengan cepat menggeleng, kemudian menaruh kedua buket itu ke lantai.

"Itu kan dari kamu," ujar Krystal.

Kai mengangguk. "Iya, tapi yang satu dari siapa?" Tanyanya.

"Eum... Itu...  Dari... Dari klien, iya dari klien," ujar Krystal.

Kai kembali menatap kotak cincin yang kini tak lagi dipegang oleh Krystal. Kotak itu diletakkan di atas meja.

"Sebentar lagi jam makan siang. Mau ikut menjemput Jaehyun dan kita makan siang bersama?" Tawar Kai.

Krystal tampak memeriksa laptopnya. Mungkin melihat jadwal kerjanya hari ini. Senyuman pun terukir di wajahnya. Ia mengambil tasnya dan memperbaiki penampilannya.

"Ayo," ujarnya pada Kai.

Kak tersenyum, keduanya keluar kantor dan menjemput Jaehyun bersama. Mereka tak sadar, jika para penggosip di kantor itu sedang membicarakan keduanya. Bahkan ada yang menuduh jika bos nya itu selingkuh sebelum bercerai dulu.






*papa*








"Papa! Mama!" Teriak Jaehyun menghampiri keduanya.

Krystal kecewa, karena ternyata yang Jaehyun peluk adalah Kai, bukan dirinya dahulu.

Menyadari wanitanya kesal, Kai pun melepaskan pelukan sang pangeran Jung, kemudian dua laki-laki beda usia itu menatap Krystal.

Jaehyun menghampiri sang ibu dan memeluknya. "Jae masih anak mama kok," ujarnya membuat hati Krystal langsung tenang dan luluh.

Wanita itu mengusap sayang kepala sang anak. "Mama juga akan selalu jadi mamanya Jae." Ujar Krystal.

Tiba-tiba Jaehyun melepaskan pelukannya. "Tapi ma...."

"Kenapa sayang?" Tanya Krystal sembari mengusap kepala samping anaknya.

"Jae punya satu mama. Tapi kenapa Jae bisa punya dua papa?"

Pertanyaan itu sontak membuat hati Krystal tersentuh. Apa ia akan tampak 'murahan' dari apa yang Jaehyun katakan itu?

Melihat situasi yang tak bersahabat, Kai pun menarik tangan Jaehyun dan membuat di kecil itu menatapnya. "Bukankah dulu Jae sendiri yang memintanya?" Ujar Kai mengingat saat Jaehyun berujar ingin memiliki dua papa.

Jaehyun tampak berfikir, kemudian mengangguk. "Iya pa.... Tapi.... Jae..."

"Apa?" Tanya Kai.

"Jung Jaehyun," ujar seseorang dari arah belakang. Kai dan Krystal pun kompak menoleh.

Jung Jinyoung tersenyum disana. Lelaki itu berjalan santai dengan penuh wibawa menghampiri mereka.

"Papa," ujar Jaehyun dengan suara sedang.

"Hai anak papa," ujar Jung Jinyoung.

Tuan Jung itu ber tos dengan anaknya. Hal tersebut membuat Krystal menatap Kai.

Raut wajah lelaki Kim itu tak bisa ditebak. Lihat saja, rautnya tampak datar, dan sesekali ia mengalihkan pandangannya.

"Apa anak papa mau makan bersama?" Tawar Jung Jinyoung.

Jaehyun menatap Kai dan Krystal. "Ajak mama sama papa juga ya pa!" Ujarnya membuat Kai dan Krystal saling bertatapan. Tetapi kemudian Kai mengalihkan pandangannya dan membuat Krystal hanya bisa menghela nafas.

Jung Jinyoung tampak santai, meskipun sebenarnya tidak dalam hatinya.

Pria yang merupakan ayah kandung Jaehyun itu mengusap kepala anaknya. "Boleh kok kalau mereka mau," ujarnya. Bagaimanapun permintaan anak kecil memang kadang sulit diterima.

"Ayo ma, pa, kita makan siang bersama!" Ujar Jaehyun bersemangat.

Krystal menepuk pundak Kai, dan mengisyaratkan untuk menuruti keinginan Jaehyun.

"Ayo," Jinyoung mengulurkan tangannya pada sang mantan istri.

Krystal tersenyum. "Aku pergi sama Kai," ujarnya membuat Kai kini menatapnya. "Kalian duluan saja," imbuhnya lagi.












































ToBeContinue 🍎

Papa-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang