"Mamah ku tersayang lagi ngapain" teriak Riska sambil menuruni anak tangga.
"Tros teriak tros ya" ujar Mariam ibu Riska.
"Mama lagi ngap ANJINGGG"
Kaget Riska saat tiba tiba Liam memegang kaki nya dri bawah kolong tangga.
"Bwahhahaha,kasar banget lo anjir"
"Ck lo ngapain si di bawah tangga kayak orang dongo" kesal Riska.
"Kan mau ngagetin lo" jawab Liam dengan sisa ketawa nya lalu duduk di meja makan.
Kenalin ini Liam abang Riska yang usil, walaupun sering mengusili riska, Liam merupakan Abang yang sangat sayang kepada riska. Yaa.. walaupun Liam tidak pernah menunjukkan rasa sayang nya seperti abang abang yang ada di wattpad seperti yang riska inginkan.
"Mah lagi ngapain" tanya riska yang kesekian kalinya.
"Hayo tebak mama lagi megang sodet terus make celemek, sedang apakah mama" jawab Mariam dengan nada orang membaca kuis.
"Hmm, aha pertanyaan gampang. pasti mama lagi mau ngeruqiah bang liammmm" ujar Riska antusias.
"Jaka golok bawa sembung udah goblok kaga nyambung" sahut Liam.
"Salah Riska,mama kan megang sodet masa mau ngeruqiah" koreksi Mariam.
"Terus mau ngapain mah?" Tanya Riska penasaran.
"Mama mau berenangggg"
"Wah mau ikutan mah berenang" ucap Riska lalu memakai celemek.
Liam bilek
Tak lama terlihat seorang laki laki yang kira kira berumur 40-an sedang menuruni anak tangga "Ada apa ini rame rame" ujar Rudi papa Riska.
"Ngga ada udah ayo sarapan" ajak Mariam sambil menaruh makanan di atas meja makan.
"Buat apa?" Tanya Rudi.
"Susah" jawab Mariam.
Rudi mengernyitkan dahi nya.
"Buat apa" ulang Rudi.
"Susah" -Mariam.
"Susah itu tak ada guna nya" jawab Liam dan Riska serempak lalu mereka berempat tertawa.
"Udah ayo makan entar kalian telat" ujar Mariam.
"Liam entar kamu pulang ngampus ke kantor dulu ya. cek berkas ada beberapa yang harus di tanda tangani" perintah Rudi pada Liam.
"Ck cape pah" keluh Liam.
"Cape cuma sementara kok, entar juga hasil kerja keras kamu, kamu sendiri yang ngerasain" Mariam menyemangati anak sulung nya ini.
"Kerja keras lah sampai tetangga ngira kalo itu hasil give away dari Baim Wong" tambah Rudi.
Lalu hening tidak ada yang berbicara lagi sampai Mariam memanggil Riska.
"Tania"
"Hm" jawab Riska sambil menengok ke arah Mariam.
"Masak aer"
"Biar Mateng"
"biar mateng pala bapak kau,mama nyuruh loh ini"
"Eh aku kirain mama mau pantun" ujar Riska sambil terkekeh.
"Masakin aer buat papa kamu bikin kopi" -Mariam.
Riska mengangguk dan berjalan ke arah dapur.
"Kamu sekalian bikin nasi goreng aja" tambah Mariam.
"Lah buat apa itu nasi goreng masih ada kalo mama mau nambah" jawab Riska sambil menyalakan kompor.
"Ck,biasa nya kan kamu mau bwa bekel, terus mau nya bikin sendiri"
"Ohh iya, ga usah mah aku dah bosen sebulan ini bawa bekel, kalo ga nasgor ya roti" jelas Riska tersenyum miris.
*
"Sampe sini aja? Ga mau sampe dalem?" Tawar Liam ketika mereka berada depan gerbang sekolah.
Hari ini Liam sedang berbaik hati, ia menawarkan diri untuk mengantar Riska ke sekolah nya terlebih dahulu. Awal nya Riska tidak mau karena takut tidak di jemput, tapi Liam berhasil meyakinkan bahwa ia akan menjemput kembali adik nya itu. Tapi apakah Liam benar akan menjemput Riska?
"Mau ngapain lu hah, mau cuci mata?" Tanya Riska dengan tidak santai.
"Tau aja lu met" Liam tersenyum lebar memperlihatkan giginya.
Riska melirik sinis Liam, ia tidak terima di panggil jamet, hanya karena memakai baju ketat dan rok lebih pendek dari yang lain bukan berarti Liam bisa memanggil nya jamet.
"Bang panggil gue sweety dong ih udah di bilangin berapa kali" pinta Riska.
"Ngga mau anjir geli gue" ujar Liam sambil terkekeh.
"Ih tinggal bilang sweety doang apa susah nya si! kan biasa nya di wattpad abang nya manggil adek cwe nya sweety"
"ngga! udah cepetan keluar entar lo telat"
"Ga panggil sweety dulu"
"Cepet keluar anjir met gue ada kelas juga ini" ucap liam sambil mendorong dorong badan Riska agar keluar.
"Ck,ga ada uwu nya jadi abang, ga kaya di wattpad" gerutu Riska sambil cemberut.
"Masuk aja sono lo ke dunia wattpad"
"Kalo bisa juga udah dari kemaren kemaren"
"Ck, cepet turun"
"Ga"
"Kalo lo gak mau turun gue yang narik paksa"
"Coba aja" Riska menantang, lalu Liam keluar dri mobil nya.
"Anjir gue kira boong" batin Riska.
Ceklek
Pintu mobil sebelah Riska terbuka. lalu Liam menarik sebelah tangan Riska dengan paksa agar keluar dari mobil.
"AAA ABANGANJING JANGAN NARIK NARIK SAKETTTT" teriak Riska sambil sebelah tangan nya berpegangan pada stir.
Teriakan Riska pun menyita perhatian siswa siswi yang baru saja datang, termasuk pak Rahmat satpam di sekolah. yang langsung menghampiri mobil Liam.
"Eh ada apa ini" tanya pak Rahmat panik.
"PAK RAHMAT YOU ARE MY HERO TOLONG SAYA PAKK" teriak Riska mendramatisir.
"Mas ini kenapa ya?" Tanya pak Rahmat.
"Ngga pak ni anak lagi stress,ini adek saya kok tenang aja" jawab Liam mengerti kekhawatiran pak Rahmat.
"Owh yaudah saya tinggal ya" pamit pak Rahmat.
"AAA PAK RAHMAT JANGAN TINGGALIN SAYA, SAYA DI SINI KORBAN" teriak Riska lagi seakan ia adalah korban penculikan.
"Anjir lo de suara lo bikin orang pada ngeliatin kesini anjing kau"
"Makanya lepas ih sakit" Riska kembali menarik narik tangan nya.
"Turun dulu" ujar Liam.
"Bilang sweety dulu"
Liam pun menarik paksa tangan Riska lagi.
"Awsh sakit bang ih,anjing lo! kalo gue bukan make rok gue tendang pala lo"
"Eh ada apaan nih!" ujar laki laki menuruni motor ninja nya dan membuka helm full face nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Watty [Hiatus]
Teen FictionGAUSAH PLAGIAT, BISA? Judul awal: Riska Riski. seorang gadis yang menginginkan hidup nya seperti di wattpad. Mulai dari percintaan, persahabatan, keluarga. Bahkan konflik. Meskipun banyak yang mengatakan bahwa itu tidak mungkin, gadis ini percaya ba...