6.pulang bareng

34 15 25
                                    

Riska saat ini sedang merutuki kebodohan nya yang percaya bahwa Liam akan menjemput nya kembali, ia sudah menghabiskan waktu 20 menit sekedar menunggu Abang nya.

"ah tai udah jam berapa ini, bang liam ngaret bgt sial"

"Pen naek angkot ga ada duit lagi" riska merogoh saku nya.

"Hp juga segala mati, kan gue ga bisa pesen gojek"

Riska celingak-celinguk, berharap ada orang yang berbaik hati mengantarkan nya pulang.

Karena bosan menunggu, riska pun memutuskan untuk berjalan pelan pelan, ia berharap bisa bertemu bang Liam atau tukang ojek.

"biasanya di wattpad kalo si cewe gak ada yang ngejemput tiba tiba ada cowo yang dia sukain terus nawarin pulang bareng, lah ini gue malah kayak apaan" dumel Riska.

"Eh iya, biasanya kan di wattpad si cowo tiba tiba Dateng pas si cewe lagi ngiket tali sepatu, cobain ah" ujar riska sambil jongkok dan membuka tali sepatu nya.

"Nah udah ke buka, sekarang gua iket lagi, terus entar tiba2 ada cogan deh nganterin pulang" ujar riska senang sambil mengikat kembali tali sepatu nya.

"Kok belom ada yang nawarin bareng" gumam riska setelah mengikat tali sepatunya.

"Ohh mungkin harus nya yang kebuka tali sepatu kanan kali ya, ini kan tali sepatu kiri" kata riska lalu menjongkok kan badan nya lagi dan membuka tali sepatu sebelah kanan.

Entah apa yang ada di fikiran Riska kali ini.

"Cogan aku menunggu muuuu" kata Riska sebelum mengikat tali sepatu nya.

"Sekarang kita itung" ujar riska sambil mengikat tali sepatunya

"Satuu"

"Duaa"

"Ngapain di pinggir jalan" tegur seorang lelaki yang suara nya sangat di kenali oleh Riska.

Riska mengangkat kepala nya dan melihat sang pemilik suara.

"Eh anjir ini seriusannn!? Ga sia sia gua buka iket tali sepatu" batin Riska.

"Gausah terpesona gitu, gue tau gue ganteng" ujar riski dengan pede.

"Gak usah kepedean" sosor riska.

"Kenapa harus dia siii, iya si dia cogan tapi dri sekian banyak cogan kenapa harus dia,tpi gapapa si hehe" batin Riska lagi.

"Lo tuh dateng kecepatan tau ga" ucap Riska.

"Maksudnya?"

"Harus nya lo dateng di itungan ke tiga, tdi gue baru sampe dua" kesal riska.

"ga jelas"

"Ck, biasanya di wattpad si cowo dateng pas itungan ke tiga bodoh"

"Serah lo"

"Yaudah ayo cepetan gue pen rebahan" ucap Riska sambil menaiki motor Riski.

"Lo ngapain?"

"Lo pengen nganterin gue balik kan? Yaudah ayo, biasanya di wattpad cewe nya harus di suruh dulu. gue mah mandiri sebelum di suruh naek dah naek" jawab Riska.

"Emng gue ngomong mau nganterin lo?"

Sontak Riska pun turun dan menatap tajam ke Riski.

"lo bukan mau nganterin balik?" tanya Riska.

"Biasanya di wattpad gimana?" -riski.

"Biasanya di wattpad tuh cowok nya nganterin pulang" decak Riska.

"Yaudah ayo"

"Hah"

"Ayo"

"Ayo ngapain si!? Otak gue ngelag nih"

Riski menarik nafas nya berat.

"Di wattpad cowo nya nganterin balik kan?" Tanya riski.

Riska mengangguk.

"Yaudah ayo, biar cerita nya sama kaya di wattpad"

"Serius?"

"Udh cepetan tadi katanya mau rebahan"

"Tau gitu tadi gue gausah turun, kea orang gila naek turun motor" ucap Riska sambil menaiki motor Riski.

"Gue tadi ga nyuruh lo turun"

"Tapi lo ngomong seakan gak mau nganterin" ujar Riska.

Riski mulai menjalankan motor nya.

"Kok lo ga nyuruh gue pegangan" Riska memajukan badan nya agar terdengar oleh Riski.

"Biar?" Tanya Riski.

"Biar lo modusin gue, biar gue meluk lo"

"Ke enakan di elo bisa meluk gue" ujar Riski.

"Apaansi lo, biasanya di wattpad kan gitu"

"Emng kalo gue suruh lo meluk gue lo mau?" Ujar Riski menengok ke Riska.

"Ya eng enggak lah" ujar riska gugup.

"Anjir kok jantung gue jadi ga aman gini" batin Riska.

"Yaudah gausah salting gitu" ucap Riski melihat wajah Riska dri spion nya.

"A apaansi lo udh fokus bawa motor aja. gue gamau mati sebelum nikah sama mas terang" ujar Riska lalu memundurkan badan nya seperti posisi semula.

"Pegangan dong" ledek Riski.

"Hah"

"Pegangan"

"Hehe iya"

Riski melirik spion dan melihat Riska yamg posisi nya sudah berjauhan seperti semula.

"Pantes" ujar Riski tersenyum.

"Lo tuh cantik, kalo judes gini"

"Nih orang ngomong apaansi, dah tau ga kedengeran tapi ngajakin ngomong mulu, jawab ngga aja dah" batin riska.

"Ngga ah"

"Iya deh lo jelek"

"Apalagi ini tuhann, kenapa hamba budeg gini, tadi kan jawab ngga skrng iyain aja dah" batin Riska lagi.

"Iya ya hehe"

Riski pun tertawa di balik helm full face nya.



Riski pun tertawa di balik helm full face nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



































Girl Watty [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang