"makasih" ujar riska setelah turun dri motor Riski.
"Ya"
"Btw tadi lo ngapain jam segitu masih di sekolahan" tanya Riska sambil merapihkan rambut nya yang berantakan.
"Lo lupa gue ketua osis?"
"Emng ketos harus banget pulang nya lebih lama dari yang laen"
"Ya ngga, jarang jarang. tadi ada tugas"
"Cih, terus di kasih makan ga kalo abis nyelesain tugas di kira pulang sekolah ga cap--"
"Yaudah gausah khawatir gitu" potong Riski tersenyum jahil.
"Dih pede gila lo, bisa ga sekali aja gausah sok kepedean"
"Lo tdi knp malah jalan" -riski.
"Bang liam lupa jemput"
"Knp ga pesen go--"
"hp mati" potong riska.
"Ya naik ang---"
"Duit gue abis" potong riska lagi.
"Kenapa ga ke ruang osis?"
"Ngapain"
"Minta anterin sama gue lah"
"Punten akang maksud nya ngomong gini apa ya,riska inget ga usah baper" batin Riska.
"Ogah yang ada entar gue malah DI USIR lagi" ucap Riska dengan menekan kan kata di usir.
"Dah gue pengen masuk makasih tumpangan nya" ucap Riska lalu masuk ke dalam rumah nya.
Riska tak mau berlama lama dengan Riski. saat berada di dekat Riski dia merasakan dua hal, senang dan benci, senang karena bisa mengobrol banyak dengan Riski yang dulu kerjaan nya hanya mengusir nya. tapi jika ingat apa yang Riski telah katakan padanya ia mendadak benci.
°
Riska masuk ke dalam rumah nya, ujung bibir nya ter-angkat saat melihat mariam sedang menonton televisi di ruang tengah.
Saat pulang sekolah yang di cari pertama pasti mariam, walau tidak ada perlu. Riska hanya merasa ada yang kurang jika tidak melihat ibu nya.
"SAMLEKOM MAMANG" ucap Riska.
"Salam yg bener Tania" tegur Mariam.
"Maafkan aku bunda" -Riska.
"Kata bunda tak bisa di maafkan"
"Yah di kutuk deh aku jadi batu"
"Terus batu nya hilang" -mariam.
"Mah bukan gitu ih, harus nya yang ngomong gitu aku" Riska mengerucutkan bibirnya.
"Lah Mama lupa, maafkan aku bunda" ujar Mariam.
"Apaansi mah garing banget" ujar Riska terkekeh lalu pamit untuk ke kamar nya.
"Buset bau azab" ucap Riska ketika menyium ketiak nya.
"Mandi ah"
"Nah gini kan wangi, tdi mah bau bau pendosa" ujar riska terkekeh, ia baru saja menyelesaikan ritual mandi nya.
"Oiya, gue kan tdi mau ngomelin bang liam kenapa ga ngejemput" ucap Riska lalu keluar kamar nya.
"Mah bang liam mana?" Tanya riska setelah sampai di ruang tengah.
"Belum pulang"
"Emng dia kemana?"
"Kamu lupa?tdi kan papa nyuruh dia langsung ke kantor"
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Watty [Hiatus]
Teen FictionGAUSAH PLAGIAT, BISA? Judul awal: Riska Riski. seorang gadis yang menginginkan hidup nya seperti di wattpad. Mulai dari percintaan, persahabatan, keluarga. Bahkan konflik. Meskipun banyak yang mengatakan bahwa itu tidak mungkin, gadis ini percaya ba...