8.hasil perjuangan

29 13 4
                                    

"mah pah aku mau nanya deh" ujar Riska ketika sampai di meja makan.

"Tanya aja" ujar Mariam.

"Knp Tania" tanya Rudi.

"Kok kalian ga sibuk?"

"Maksudnya?" Tanya Mariam, sedangkan Rudi hanya menautkan alisnya.

"Maksudnya kok kalian ga sibuk kaya orang tua di wattpad" Riska mengulang pertanyaan nya.

"Apaansi lo met garing banget pertanyaan lo" sahut Liam.

"Coba jelasin ke papa orang tua di wattpad sibuk nya kaya gimana" ujar Rudi.

"Nih aku jelasin ya" Riska menarik nafas nya "kalo di wattpad tuh orang tua nya pada sibuk, terus entar aku tinggal berdua doang sama bang Liam terus ent__"

"Dih ogah banget gue tinggal bedua doang ama lo" potong Liam.

"Begitu banget sama ade" ujar riska melirik sinis ke Liam

"Udah udah bahas wattpad nya entar aja sekarang kita makan dulu" Mariam melerai kedua nya, jika di diamkan mungkin riska dan Liam tidak akan berhenti sampai makan malam selesai.

Lalu mereka mulai melahap makan malam nya, hening, hanya ada suara dentingan antar sendok dan piring.

"Pa twhadi bngg yiam hga hewemput aku uhuk uhukk"  Riska berbicara saat mulut nya penuh sampai tersedak.

"Heh kenapa kamu,minum dulu" panik Mariam memberikan minum.

"Tania kan papa udah bilang makan dulu baru ngomong" ingat Rudi

"Ngga, aku takut lupa, tadi aku lagi inget makanya aku langsung ngomong" ujar Riska mata nya memerah karena tersedak.

"Yaudah kenapa" tanya Rudi.

Riska menaikan dagu nya serta melirik sekilas ke Liam dan menyeringai.

Liam yang tau bahwa riska akan mengadu pun melebarkan mata nya. ia sudah tahu betul kalo riska mengadu, papa nya pasti akan menyita salah satu fasilitas Liam. entah mobil, ponsel atau bahkan menyita kartu ATM nya.

Rudi sangat menyayangi riska, Liam sampai pernah berfikir bahwa ia adalah anak pungut. Jika wajah nya tidak mirip dengan Rudi mungkin ia akan menanyakan orang tua nya memungut nya di mana.

"Tadi bang liam ga ngejem aww" belum selesai riska menyelesaikan ucapan nya, Liam keburu menginjak kaki nya sambil melototi nya.

"Heh knp lagi ini anak" ujar mariam bingung.

"Ngga mah, yaudah aku sm Riska ke atas duluan ya, tadi Riska minta ajarin ngerjain pr" bohong Liam lalu menarik Riska.

Mana mungkin Riska peduli dengan pekerjaan rumah nya, peduli setan fikir nya. ia bisa menyuruh teman di kelas nya untuk mengerjakan tugas nya, atau ia akan menyalin milik Ica.

"Boong!! tadi bang Liam ga ngejem mphhh" Liam membekap mulut Riska seperti sedang menculik seorang anak.

"Yaudah ayo gausah malu malu" ajak Liam lalu menuju ke atas.

"Ha ha ha ha" Riska mengambil nafas nya banyak banyak saat Liam melepas bekapan nya.

"Lo gila ya anjing, pengen hah lo ga punya Ade yg cantik kaya gini lagi" sewot Riska.

"Biarin biar ga ada yg ngaduan lagi" ujar Liam.

"Siapa suruh lo ga ngejemput gue" sewot Riska.

"Gue kan di suruh langsung ke kantor anjingggg"

"Gak usah di jadiin alesan, kan lo bisa jemput gue dulu"

"Ya ngga lah, gue tadi nganterin pacar gue balik dulu, pas gue mau ngejemput lo papa nelfon. Gue disuruh buru buru ke kantor" jelas Liam santai

Girl Watty [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang