5.kantinn

40 17 17
                                    

Sekarang jam istirahat dan semua siswa berhamburan untuk ke kantin termasuk Riska dkk.

"Rame bet anjir" ujar Bela.

"Pojok ada noh kosong" ujar Riska sambil berjalan ke arah pojok belakang dan di ikuti teman temannya.

"Puyeng anjir pala gue, tadi mtk ga masuk samsek ke otak gue" ujar Riska,setelah duduk.

"Apalagi gue, dri awal pak Eko nerangin juga gue ga ngerti" tambah Bela.

"Kok kalian terlahir bodoh sih" sahut Lia.

"Emng lo ngerti?" Tanya Ica.

"Ngerti dikit dikit" jawab Lia tersenyum manis.

Setelah itu, mereka sepakat menyuruh Lia untuk memesan makanan.

"Eh kita gabung sini ya?" Ujar seseorang, yg membuat ketiga gadis itu menengok ke arah nya.

"Tumben lo ke kantin" ujar Ica.

"Ngga ada larangan kan kita ke kantin" jawab Dirga.

Benar kata ica, Dirga dkk jarang sekali ke kantin, ia dkk nya lebih sering ke warung belakang sekolah. Di sana juga banyak anak anak dari sekolah lain yang bolos.

Kenalin ini dirga, badboy yg selalu ngejar ngejar Riska. Dirga mempunyai 3 teman dekat yaitu Rio,fajar dan Yuda.

"Yaudah kita duduk nih ya" tanya Rio.

"Duduk ae" jawab Bela.

Lalu mereka ber 7 duduk dalam satu meja.

"Kok jdi rame gini" ujar Lia yang baru datang dengan membawa nampan berisi mie ayam dan jus mangga.

"sini duduk" yuda menepuk sebelah nya yg kosong.

"Fajar pesen gih" perintah Dirga yg di angguki fajar.

"Mau Apaan?" Tanya Gajar.

"Bakso sm esteh aja" jawab Dirga

"Yg laen?" -Fajar

"Batagor sm jus alpukat" -Rio.

"Gua samain kaya Rio" sahut Yuda.

"Ris balik gue anter ya" tanya Dirga sambil menuangkan saus di bakso nya.

"Gue di jemput bang Liam" jawab Riska.

"Owh tumben"

"Gabisa di cancel?" lanjut Dirga.

"Lu kira bang liam gojek" Sinis Riska.

"Bukan gitu, maksudnya lo kan bisa batalin pulang bareng bang liam" jelas Dirga.

"Bukan gabisa tapi gama---"

"Bel hp gue mana" potong Beni yang baru saja tiba bersama Riski, Dion,  dan Rian.

Beni adalah pacar bela, ia berdua sudah pacaran sejak kelas 11. Dan tadi pagi sebelum masuk, Nela meminjam ponsel beni tapi ia lupa mengembalikan.

"Eh Riska lagi ngapain" tanya Rian.

"Basa basi nya norak,dah jelas dia lagi makan" sindir Dirga.

"gue nanya Riska ya" ujar Rian.

"Ya riska juga mikir sama kaya gue" balas Dirga.

"Ck berisik lo berdua, kalo mau berantem di lapangan noh kosong" sewot Riska.

"Udah ga ada urusan lagi kan? Ngapain masih diri di situ" tambah Riska.

"Tau udh sono lo pada pergi" usir Dirga.

"Riska lo ngusir kita?" Tanya Dion dengan muka sok memelas.

"Riska parah banget ngusir kita" sahut Rian.

"Gak usah lebay, gue yang tiap hari di usir biasa aja" sindir Riska sambil melirik sekilas ke arah Riski.

Riski yang mendengar pun merasa tidak enak dan langsung mengajak teman teman nya pergi.

"Eh ris lo beneran ngusir Riski ama temen temen nya?" Tanya Bela.

"Knp!? Lo ga seneng cowo lo gue usir juga?" Sinis Riska.

"Bukan kaya gitu, gue ga nyangka aja lo bisa lupain dia secepat itu" jelas Bela.

"Dah lah gue pen ke kelas" ujar riska lalu pergi meninggalkan kantin, mood nya memang tidak bagus sejak pagi. Terlebih setelah melihat Riski.

"Eh Riska mau kemana" ucap Dirga sedikit berteriak.

"Ke kelas budeg" jawab Fajar mewakili Riska.

"Yaelah, yaudah kuy kita ke warung biasa" ajak Dirga.

"Lah bocah gada Riska langsung pergi" ujar Rio.

"Yaiyalah, gue kan kesini buat Riska" -dirga.

Sebelum yuda berdiri, ia mengajak Lia untuk pulang bersama dengan nya tapi di tolak oleh Lia yang ber alasan membawa mobil sendiri.

Sama seperti Dirga, yuda juga mengejar ngejar Lia. Awalnya yuda biasa saja dengan Lia tapi karena sering menemani Dirga untuk bertemu riska ia jadi menaruh rasa pada lia.

*

Di meja seberang adalah meja riski mereka sedang berbincang bincang mengenai riska.

"Si Dirga ngapain dah tumben tumbenan di kantin, duduk semeja sama Riska lagi" ucap Rian sambil melihat ke arah meja Riska dkk.

"Tau biasanya juga bolos di warung belakang" tambah Dion.

"Biarin si elah, itu kan hak dia mau ke kantin atau ngga" ujar Beni.

"Si Dirga suka sama si Riska ya?" Tanya dion.

"Ketinggalan jaman banget si lo, satu sekolahan juga tau kalo si Dirga udh lama ngejar ngejar Riska" jawab Rian.

"Eh iya lupa" Dion terkekeh.

"Tapi ga pernah di respon" lanjut Rian.

"Kenapa gitu ya?" Tanya Dion lagi.

"Ya waktu itu kan dia lagi ngejaga hati orang, gatau sekarang mungkin di respon" tambah beni memasukan bakso ke mulut nya.

"Maksudnya?" Bingung Dion.

"Kemaren kemaren kan si Riska sibuk ngejar Riski tpi skrng dah ngga, jadi bisa aja dia ngerespon Dirga" jelas Beni.

"Kalo gue jdi si Riska,udah jelas gue nerima Dirga" ujar Dion memanasi ketika melihat muka Riski yang tidak enak.

"Eh mau kemana lo" tanya Rian pda Riski yg sedari tadi menyimak berdiri dri duduk nya.

"Ruang osis" jawab Riski lalu meninggalkan teman teman nya kuping nya terasa panas saat teman teman nya menceritakan tentang riska. atau.., karena membicarakan Riska yang akan merespon Dirga? Mengapa ia merasa kesal jika Riska merespon Dirga.

Girl Watty [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang