"Ki, Pak Adih romantis ya," ujar Riska ketika Riski telah selesai melepaskan helm nya.
Pak Adih-- Satpam di rumah Riska.
Riski hanya mengangkat sebelah alisnya seperti berkata 'maksudnya?'
"Iya tuh liat, ngobrol sesama satpam aja dari HT ke HT." Riska terkekeh setelah nya, sedangkan Riski hanya menatap Riska aneh.
"Payah ga ketawa," ujar Riska kecewa lawakan nya tidak di terima baik oleh Riski.
"Garing," sahut Riski.
"Coba dong Riski ngelawak gitu sekali kali," pinta Riska, Riski menggeleng,
"Sekali jee," pinta Riska lagi.
Riska terus memaksa sampai mengancam tidak akan mau masuk ke rumahnya sampai Riski menuruti permintaan nya.
Riski menghembuskan nafas nya pasrah, "Hewan apa yang bisa bilang kenapa?" Ucap Riski yang membuat Riska kegirangan karena merasa keinginan nya terpenuhi.
"Nggak tau," ujar Riska masih dengan tersenyum lebar.
"Monyet," jawab Riski.
Riska menyatukan alis nya, "kenapa?"
Riski tersenyum tipis. "itu buktinya."
"Maap lag." Riska mengetuk kepala nya, tidak mengerti.
Setelah mengerti apa yang di ucapkan Riski.
"Wasyu koreng monyet."
°
"Bi Ijah," sapa Riska melihat Bi Ijah yang sedang menyapu halaman.
Bi Ijah tidak menyahut.
"Bi Ijah," panggil Riska lagi.
Bi Ijah menengok. "Eneng manggil saya?"
"Ish, iyalah siapa lagi."
Bi Ijah menggaruk tengkuknya. "Hehe maap bibi lupa, lagian nama bibi teh Yani neng bukan Ijah, ai si Eneng nanaonan."
"Bibi ... kan aku 'dah bilang. Nama bibi jadi Ijah mulai 2 bulan lalu." Riska menggeleng kan pelan kepalanya.
"Ya tapi kunaon kitu neng?"
"Biasanya di wattpad nama bibi nya Bi Ijah," jelas Riska.
Bi Ijah alias Bi Yanti manggut-manggut mengerti.
Riska melanjutkan langkahnya seraya bersenandung kecil.
"Hai, Mah," sapa Riska duduk di sebelah Mariam.
Mariam hanya tersenyum.
"Mah enggak ke butik?" Tanya Riska tiba tiba.
"Butik apa si." Heran Mariam.
"Ih mah! Biasa nya kan di wattpad Mama nya ke butik mulu, nih kaya gini misalnya, harus nya pas aku pulang Mama ga ada, terus entar pas aku tanya ke bibi kata bibi mama lagi ke butik." Jelas Riska.
"Butik gundul mu, sejak kapan kita punya butik." Mariam berjalan dengan menggelengkan kepalanya di akhir kalimat nya.
"Oh iya ya." Riska tersenyum lebar.
Lalu ia mengeluarkan ponsel nya dan memencet kontak seseorang.
"Halo, Pah!" Sapa Riska ketika sambungan nya terhubung oleh Rudi.
Mariam yang mendengar, mendekat ke arah Riska dengan membawa gelas berisi air yang sisa setengah.
"Ngapain nelfon papa?" Bisik Mariam yang di abaikan oleh Riska.
"Papah sibuk ga?" Lanjut Riska.
"....."
"Pah beliin butik."
"....."
"Buat mama, biar Mama bisa sama kaya Mama mama yang ada di wattpad."
"....."
"Ya udah ngobrol nya di rumah ya?"
"....."
"Love you to pah!"
Mariam menggeleng kan kepalanya. "Minta butik kayak minta hp ya bund?" Ucap Mariam.
°
"Bang Liam!" Panggil Riska ketika melihat Liam melewati kamar nya.
Liam berdecak, ia tahu akan di repotkan oleh adik nya ini, tahu begitu ia tak akan melewati kamar Riska.
"Ngape?" Liam mendekat dan duduk di sisi ranjang Riska.
"Bang beliin yogurt dong ...."
Liam mengernyitkan halus dahi nya, tumben tumbenan Riska minum yogurt.
"Ngidam lo?"
"Ck, bukan! Biar sama kaya Alma." Riska menaik turunkan alisnya.
"Alma?"
"Iya, yang di Ayo Putus!" Jelas Riska antusias.
"Stress" Liam melempar bantal ke arah muka Riska lalu berdiri.
"Bang Liam nama lu pasaran tau," ujar Riska yang membuat Liam menoleh kan kepalanya.
"Apa sih? Jarang yang namanya Liam tuh!"
"Ngga, banyak di wattpad yang namanya Liam, tapi kasian deh pasti sadboy, yang peran nya nemenin si pemeran utama kalo lagi sedih," ujar Riska lalu tertawa.
"Nih, Liam di im not antagonis, dia sayang banget sama Hauri, tapi hauri nya ngga, eh, Hauri sayang ga si bang sama Liam?" Riska terlihat kebingungan.
"Lah mana gw tau anjir, tau cerita nya aja kaga." Setelah nya Liam melanjutkan langkahnya.
"Bang yogurt nya kumaha?" Teriak Riska.
"Di kulkas coba liat," jawab Liam tak kalah kencang.
![](https://img.wattpad.com/cover/253094980-288-k530913.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Watty [Hiatus]
Teen FictionGAUSAH PLAGIAT, BISA? Judul awal: Riska Riski. seorang gadis yang menginginkan hidup nya seperti di wattpad. Mulai dari percintaan, persahabatan, keluarga. Bahkan konflik. Meskipun banyak yang mengatakan bahwa itu tidak mungkin, gadis ini percaya ba...