21. abang ga kaya di wattpad!

21 5 7
                                    

"Hati hati, maaf ga bisa nganterin!" ujar Liam sedikit berteriak ketika grabcar yang dinaiki Kamel melaju.

"Si Riska jadi kesini?" Tanya Abi ketika Liam duduk di sebelah nya.

"Jadilah anying, kalo dia ampe ga dateng bisa di apain gue ama bokap," sahut Liam.

Tak lama Riska yang sedang di tunggu tunggu kedatangan nya pun tiba, dengan wajah lelah dan terpaksa. Tanpa salam atau mengetuk ia langsung menyerobot dan duduk di samping Liam.

Kedatangan Riska mampu membuat ke-6 teman Liam menghentikan aktivitas nya, bagaimana tidak, Riska datang tiba tiba membuka pintu dengan kasar dan penampilan yang tidak karuan.

Rambut yang di ikat namun berantakan, wajah penuh keringat dan juga membawa tas dengan cara di seret.

Dengan segera ia duduk di sebelah Liam sambil menyandarkan punggungnya.

"Mata lo pada!" Liam memperingati teman temannya yang melihat Riska tanpa mengedip, Riska terlihat cantik seperti itu.

"Gue baru tau Liam punya adek secakep ini," ujar Dimas sambil duduk di sebelah Riska, Riska hanya melirik sekilas lalu duduk mendekat ke arah Liam.

"Kemana aja si lo," ujar Liam sambil membuka ponselnya.

Riska meliriknya tajam, tidak tau terima kasih! Liam tidak tahu kan perjuangan Riska untuk sampai di rumah Abi.

"Apasi, udah to the point aja gue di suruh ngapain disini." Liam mengacuhkan nya dan mulai menelfon Rudi.

"Nih pah anak nya, lama banget beli kertas karton doang." Riska yang mendengar bingung bukan main.

Lama?

Karton?

Liam menarik lengan Riska hingga sekarang wajah mereka berdua terpampang di layar ponsel.

"E-eh pah," jawab Riska yang masih tidak mengerti.

Liam menyerahkan ponsel nya pada Riska lalu ia berdiri mengambil minum di kulkas.

"Riska, memang nya kamu sedang kerja kelompok?" Tanya Rudi yang membuat Riska mengernyitkan kening nya, lalu menatap Liam yang sedang berkata iya tanpa membuka mulutnya.

"Eh i-iya pah," jawab Riska.

"Ohh ... papah kirain Liam bohong, soal nya dia papah suruh ke kantor ga dateng, eh kata nya lagi nemenin kamu, yaudah kalo lagi nemenin kamu mah gapapa." Rudi tersenyum lalu izin mematikan sambungan karena masih banyak pekerjaan.

Riska melirik tajam ke Liam. "Biar ngapa lo begitu."

"Bantuin gue elah kali ini aja, tadi si Kamel minta temenin beli buku," jawab Liam santai.

Riska melirik Liam semakin tajam, "Nyesel gue dateng, mau pacaran kok ngeribetin nya gue."

Liam hanya menyengir.

"Abi," panggil Riska.

Abi menoleh "apa umi?" Mereka berdua memang dekat, karena Abi sudah berteman dengan Liam sejak SMK.

"Aus, ambilin minum dong," ujar Riska sambil mengikat ulang rambutnya dan lagi lagi menyita perhatian teman teman Liam.

"Ck, lo semua kalo udah bosen punya mata bilang!" Ancam Liam.

"Umi lagi manja ya." Abi terkekeh sambil meletakan stick playstation yang ada di tangan nya, lalu berjalan ke arah kulkas.

Abi membuka kulkas lebar, menyuruh Riska memilih minuman yang ia ingin.

Girl Watty [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang