-
-
-
Happy readingAuthor POV
Setelah berpamitan dan meminta maaf dengan Dewi, Riska beserta empat sahabat nya pun berjalan ke arah toilet.
Saat di perjalanan semua nya baik baik saja, Bela dan Lia yang bercanda dan tertawa seakan jalanan adalah milik nenek moyang nya, ica yang hanya fokus pada jalanan. Dan Riska yang tersenyum dan membalas sapaan teman antar kelas nya ataupun adik kelas nya.
Di depan terlihat tiga gadis yang sedang memandang mereka berempat tidak suka, tapi hal itu di abaikan oleh Riska dkk, sampai mereka melewati ketiga gadis itu..
"Dih cewe cewe kok tawa nya gitu." sindir Tasya--- teman Angel yang ditujukan untuk Bela, ingat Angel? Si antagonis.
Mendengar itu Bela pun menghentikan tawa nya.
"Itu yang di belakang, coba maju dikit ga kedengeran," ujar Bela tanpa melihat ke belakang.
"Heran gue, Beni kok mau pacaran sama cewek bar bar kaya gitu." Tasya mendekat ke arah Bela.
Tasya adalah mantan Beni. Beni memutuskan Tasya karena ketahuan bahwa Tasya selingkuh dengan teman sekelasnya. Sampai saat ini Tasya tidak terima di putuskan oleh Beni, ia pun selalu mengejar Beni. Tak peduli Beni sudah mempunyai pasangan atau belum.
Kali ini Riska dkk nya menghentikan langkahnya dan menatap ketiga gadis yang seperti nya sedang menantang.
"Gapapa bar bar yang penting ga selingkuh," ujar Bela mengangkat dagu sombong dan melihat wajah Tasya.
"Ups canda selingkuh." Bela meletakan tangan di mulut nya seakan salah berbicara, padahal tidak.
"Lo kalo gak tau apa apa diem! Tasya tuh gak selingkuh!" Sahut Viona-- teman Angel juga, ia mendorong bahu Bela.
"Oh wow." Bela tertawa meledek dan membersihkan bahu yang tadi di dorong oleh Viona, seakan tangan Viona banyak kuman nya.
Melihat viona menyentuh Bela, Ica yang sedari tadi menyimak pun tidak terima, ia mendekat ke arah Viona.
Sedetik kemudian Ica menarik kerah seragam Viona dan menyeret nya ke tembok.
"Gak usah macem macem lo!" ingat Ica dengan santai namun terdengar menyeramkan.
Kelakuan Ica menyita perhatian anak anak yang sedang berlalu lalang, kan sudah di bilang tidak ada yang boleh menyakiti sahabat nya.
"Sikat caaa!" lontar Riska.
Sedangkan Lia hanya menguap, ia sudah terbiasa melihat perdebatan antara dua kubu ini.
Bela yang tidak senang menjadi bahan tontonan berniat menyudahi ini. Ia mendekat ke arah Ica yang tangan nya masih setia di kerah Viona.
"Jangan dulu, kalo dia mati gimana? Gue belom nyiapin duit buat kita party," ucap Bela sambil menurunkan tangan Ica dari kerah Viona.
"Gue ga butuh belaan dari lo," ujar Viona menjauh dari Ica sambil merapihkan baju nya yang sudah lecek.
"Lah goblok? Pede banget gue belain, kan gue bilang gue belum ada duit buat ngerayain hari kematian lo." Bela tertawa meledek.
"Udah selesai belum gelud nya? Gue udah kebelet banget ini," Riska bergerak gelisah merapatkan kaki nya.
Setelah itu mereka berempat melanjutkan langkahnya, tapi baru beberapa langkah,
"Tuh kan mereka tuh takut sebenarnya sama kita, Tapi modal bacot doang." Angel yang dari tadi hanya menyimak membuka suara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Watty [Hiatus]
Fiksi RemajaGAUSAH PLAGIAT, BISA? Judul awal: Riska Riski. seorang gadis yang menginginkan hidup nya seperti di wattpad. Mulai dari percintaan, persahabatan, keluarga. Bahkan konflik. Meskipun banyak yang mengatakan bahwa itu tidak mungkin, gadis ini percaya ba...