4.harus terbiasa(2)

42 17 20
                                    

"Eh ada apaan nih!" ujar laki laki menuruni motor ninja nya dan membuka helm full face nya.

"Tunggu,nih suara gue kenal" batin riska

Suara itu berhasil membuat Liam menghentikan kegiatan tarik menarik nya.

"Eh bang Liam"

"Eh elo Ki"

Riski dan Liam memang saling kenal, kebetulan mereka 1 tongkrongan.

Lalu Liam melepaskan tangan Riska dan bertos ala laki laki dengan Riski.

Riska pun keluar dari mobil dengan muka kesal, dan benar dugaan nya ini Riski.

"Anjing merah, lo liat nih sakit bangsat sakitttt" pekik Riska.

"Berisik lo" -liam

Riski melihat ke arah tangan Riska, Riska yang tau sedang di perhatikan itu dengan cepat menyembunyikan tangan nya di belakang punggung nya.

"Kenapa bang tadi ribut ribut" tanya Riski.

"Biasa bocah gila wattpad minta yang aneh aneh" jawab Liam.

"Awas lo ya bang gue Bilangin papa biar mobil lo disita" ancam riska.

"No bukti hoax" ucap liam menatap remeh ke Riska.

"Nih bukti nih mampuy" riska mengangkat tangannya yg merah lalu berjalan masuk meninggalkan Liam dan riski.

"Anjir bocah masih ae ngaduan" cicit liam.

"Eh Ki gue minta tolong dong"

Riski mengangkat sebelah alis nya.

"Bilangin ke si Riska, jangan ngaduin gue ke papa" lanjut Liam.

"Bilang sendiri"

"Tolong lah, kalo gue yg bilang dia gak bakal dengerin"

"Kenapa harus gue"

"Ck, dia kan suka sama lo bego"

Liam mengeluarkan ponsel nya dan mengetuk dua kali layar nya "Yaudah gue dah telat nih, jangan lupa bilang ke dia yaaa" lanjut Liam sambil memasuki mobil nya.

°

Saat ini riska sedang merapihkan baju nya yang berantakan di toilet sekolah.

"Tai bat punya Abang, baju gue jadi berantakan gini"

"Tinggal bilang sweety apa susahnya si, beda banget sama abang abang yang di wattpad"

"Maksa nya juga kasar banget tangan gua di tarik tarik, orang mah gendong ala brydal style, biasanya di wattpad kan gitu"

Dumel Riska sambil merapihkan baju,rok dan rambut nya.

Setelah selesai merapihkan diri, Riska berjalan meninggalkan toilet menuju kelas nya.

"Awss sakit goblok" pekik Riska saat seseorang memegang tangan nya.

"Maaf" ujar riski melepaskan genggaman nya.

"Ck, iya" sahut riska sambil mengelus tangan nya.

"Tangan lo msh sakit?" Tanya riski.

"Dah ngga, to the point aja ngapain nahan gue?" Tanya riska malas, jujur Riska masih kesal dengan ucapan Riski yg kemarin.

"Lo jgn ngaduin bang Liam ke papa lo" jawab Riski to the point.

"Bukan urusan lo" jawab Riska ketus.

"Gue di suruh bang Liam"

"Suruh dia ngomong sendiri"

Girl Watty [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang