🍒🍒🍒Arin menarik nafas saat membuka pintu rooftop, ada Jeno yang sedang menikmati toast dan kopi yang habis di gofoodnya tadi. walau terkesan malem banget sih, untung masih ada ojek online yang mau terima pesanan Jeno tadi.
Sekalian mesenin tuan putri Arin, kopi Caramel Macchiato.
Dari bau harum nya, Jeno udah langsung tahu kalau Arin sudah sampai di rooftop. Waktu balik badan, bener aja Arin lagi senyum dan melambaikan tangan ke arah Jeno.
Jeno langsung merentangkan kedua tangannya, "Peluk duluuuuu," Seru Jeno antusias menunggu Arin masuk kedalam dekapannya.
Arin tersenyum malu, kemudian dengan cepat ia berlari kecil dan mendekap tubuh Jeno erat. Harum Jeno yang sempat hilang beberapa hari karena kesibukan masing - masing, kini berhasil mengoyak hidung Arin lagi.
"Kangen banget tauuu," kata Jeno masih terus memeluk Arin tanpa ada keinginan untuk melepasnya.
Arin mengangguk, "aku juga." jawab nya sambil merasakan degub jantung Jeno yang tidak teratur.
"kamu sibuk terus." eluh Jeno melepas pelukannya dan mengusap puncak kepala Arin lembut.
"Ada kamu kali yang sibuk." Arin tidak mau kalah.
Jeno tertawa, kemudian tangannya sigap mengulurkan kopi yang di pesannya tadi.
"Caramel Macchiato untuk pacar Jeno yang paling cantik malam ini." goda Jeno yang berhasil membuat Arin senyum - senyum sendiri nggak jelas.
"Mau toast juga? Tapi, aku beli satu aja sih, takut kamu nggak mau. Ini masih ada kok, satu buat berdua aja." Tambah Jeno lalu menyuap satu kali toastnya dan memberinya ke Arin.
Arin menggeleng, "Aku tadi udah makan, di beliin sama mas Noah tadi yang nemenin jaga aku malem ini." ujar Arin, "Kamu aja, pasti belum makan." tambahnya.
"Udah makan sih tadi sama Guan. Cuma ─" belum Jeno selesai ngomong, ponsel nya bunyi.
oh, si Guan telp. Nampah nya, sedang ingin mengganggu aktivitas dua sejoli ini.
"Bentar ya," pamit Jeno yang sedikit menjauh dari Arin.
Lantas, Arin menikmati kopi nya sambil melihat jalanan yang macet banget di bawah. Maklum, semua orang pun ingin merayakan tahun baru an bareng (anjay, tahun baru, padahal udah lewat), sama seperti dirinya yang sekarang lagi berduaan sama Jeno.
Harapannya, dia bisa menikmati detik - detik pergantian tahun sama Jeno, mungkin bisa di bilang untuk pertama kali nya sih dalam suasana hati yang berbeda. hehe
"Maaf ya," kata Jeno
"Nggak papa, kenapa?"
"nggak papa, Guan nanyain ini aku di mana."
"Ada yang urgent?"
Jeno menggeleng, sambil menghabiskan toast nya yang sempet terbengkalai, "Enggak kok, aman semuanya." jawab Jeno.
Arin mengangguk paham, lalu menatap Jeno yang kaya nya kelaperan banget walau tadi bilangnya udah makan, "kamu kelaperan banget kaya nya." kata Arin.
"Kamu nggak masakin aku gitu?"
"Lah? gimana caranya aku bisa masakin buat kamu?" sungut Arin.
Jeno ketawa, kaya udah lama banget nggak sih liat Arin ngomel gini? Jeno malah yang kangen sama omelan Arin yang gini.
Tangan Jeno langsung menarik hidung Arin lembut, "Iya, iya..." Kata nya masih sambung tawa.
"Sasha tahun baruan sama siapa di rumah?" tanya Jeno.
![](https://img.wattpad.com/cover/106435970-288-k653114.jpg)