Pagi pagi buta, bel rumah Arin udah bunyi aja. Arin nengok jam udah jam 7 pagi rupanya.Waktu noleh, Jeno masih pules banget di sampingnya. Arin menghela nafas sambil inget kejadian semalem.
Inget lagi dia belum pake baju, padahal Suhu AC kecil banget.
Buru buru dia ambel daster sekena nya sambil ngiket rambut asal.
"Ini pak RT minta tagihan lagi apa gimana sih?" Omel Arin sambil matiin lampu ruang tamu yang ternyata lupa di matiin semaleman.
Begitu buka pintu, ternyata Younghoon dengan pakaian rapi nya, "mas?" Panggil Arin.
"Pagi banget, ada apa? Kamu nggak kerja?"
"Kerja," jawabnya singkat.
"Terus? Ngapain kesini? Pagi pagi banget, dari Bandung?" Tanya Arin lagi.
Younghoon geleng geleng, mata nya langsung melirik ke motor ninja milik Jeno, "kamu sama siapa di dalem?" Tanya Younghoon.
"Mas, ada perlu apa kesini?"
"Kamu sama siapa?"
"Mas," panggil Arin lagi.
"Kamu sama Jeno Jeno itu? Dia nginep di sini semalem? Di rumah yang dulu kita tinggalin? Yang aku kasih ke kamu?"
"Astaga mas, aku baru bangun tidur banget. Mas please jangan gini dong, aku lagi males banget ribut,"
"Mana orang nya?" Tanya Younghoon yang berusaha masuk tapi di tahan Arin.
"MAS! Kenapa sih? Ada apa? Tolong lah jangan dateng dateng ngajakin ribut gini!" Kata Arin sekuat tenaga menahan tubuh Younghoon.
Younghoon yang tadi nya emosi tiba - tiba melunak, "aku ada mau ngomong sama kamu," katanya.
"Kan nggak perlu pake emosi mas,"
"Iya maaf,"
"Iya, ada apa mas?"
"Kita rujuk bisa nggak? Aku nggak bisa kaya gini terus sama kamu," kata nya.
Arin spontan nengok ke belakang, kemudian menutup pintu. "Apa? Rujuk?" Tanya Arin.
Younghoon mengangguk yakin, "iya, aku nggak bakal nuntut apapun dari kamu. Kamu bisa tetep kerja seperti biasanya. Aku nggak bakal larang - larang lagi. Tapi, bisa nggak kita kaya dulu lagi?" Mohon Younghoon.
"Mas, mas nggak denger kabar soal aku?"
Lelaki didepannya ini menggeleng, karena gimanapun Arin, Younghoon nggak bakal pernah denger kabar apapun soal Arin.
Biasanya dapet kabar dari ibu nya Arin atau Yeri, itupun kalau Youghoon tanya, kaya soal Jeno ini pun Younghoon sempet tanya ke Yeri.
"Aku mau nikah mas,"
"Secepat ini? Aku bahkan masih selalu mikirin kamu,"
"Mas, aku nggak minta buat kamu mikirin aku. Mas cukup mikirin Sasha aja, aku udah bukan lagi tanggung jawabmu," jelas Arin.
"Soal secepat apapun aku menikah lagi mas. Jujur, ini memang terlalu cepat. Hampir 2 tahun mas, Sasha mungkin juga kaget dengan kedatangan Jeno secara tiba - tiba. Tapi, kamu tetep ayah nya Sasha, mau gimana pun itu."
"Berat untuk memutuskan ini, bahkan aku juga butuh waktu untuk bisa menerima Jeno di hidup aku. Maaf mas,"
Younghoon sampai nggak bisa berkata - kata lagi. "Maaf mas," lirih Arin lagi.
"Nggak bisa kamu pertimbangkan lagi?"
"Kaya nya nggak bisa mas, aku udah yakin sama keputusan aku kali ini, seyakin aku minta cerai sama kamu. Maaf banget mas, tapi aku selalu terbuka kalau kamu mau ketemu Sasha," jelas Arin.