" Disetiap malam yang gelap pasti selalu tersembunyi keindahan yang hanya dapat ditemukan di kegelapan layaknya bulan dan bintang yang menghiasi indahnya langit malam."
Sesuai perintah dari sang leader, anak-anak 'Snake' tengah berkumpul di markas mereka sepulang sekolah untuk membahas rencana penyerangan dan membersihkan kekacauan di maarkas mereka. Aggota 'Snake' berjumlah 150 orang yang terdiri dari berbagai siswa SMA di ibu kota yang telah lolos seleksi. Karena 'Snake' tidak menerima sembarang orang untuk menjadi anggotanya apalagi perusuh yang sangat meresahkan warga.
Semua tengah bekerja sama menata ulang rumah kedua mereka dan sebagian dari mereka ditugaskan untuk mencari pengganti perabotan yang rusak dengan uang bersama tentunya yaitu hasil dari berbagai balapan yang telah mereka menangkan. Di tengah-tengah kesibukan tersebut tiba-tiba ponsel Vino bordering yang menandakan adanya pnggilan penting karena hanya kontak keluarga dan orang-orang terdekatnya saja yang dia beri nada dering. Dan terpampanglah nama "Nyonya Bos" di layarnya yang menandakan ibunya lah yang menelpon, ia pun sedikit menjauh dari kumpulan anggotanya untuk menerima telpon.
" Hallo ma?"
" Hallo Galen, kamu bisa jemput mama di kantor papa? Papa mu ada rapat bang Dede juga lagi cuti, bisa yaa? Mama tunggu di lobi."
" Iyaa Galen jemput mama, tunggu bentar ya ma."
" Keysiip hati-hati yaa." Sahut ibunya dan langsung mematikan sambungan telponnya.Emak-emak gaul gini nih.
Setelah menerima telpon dan mendapat perintah untuk menjemput nyonya bos, ia segera pamit dengan teman-temannya dan bergegas ke kantor papanya.
" Gue cabut bentar, jemput nyokab." Pamitnya dengan nada datar.
" Yoii pak boss!!" Sahut anak-anak 'Snake' kompak.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk Vino sampai di kantor papanya. Dia pun segera memarkirkan motornya di tempat biasa yang ia pakai dan menuju lobi menemui mamanya. Saat menginjakan kakinya memasuki lobi, ia disambut lirikan-lirikan dan bisikan dari beberapa karyawan genit papanya dan tidak diindahkannya, ia hanya menampilkan wajah datar yang cuek. Dari jarak 3 meter netranya melihat sosok mamanya yang sedang duduk di sofa lobi sambil bermain media sosial.
" Maa, jadi pulang kapan?" Tanyanya pada sang ibu yang terlihat terkejut akan kehadirannya.
" Ya sekarang dongg, kamu kapan dateng kok mama nggak tau? " Tanya heran putranya tiba-tiba berada di hadapannya.
" Barusan dateng."
" Oh yaudah ayok pulang, mama pengen ganti warna rambut hihii." Ucap mama Sarah sambil cekikikan dan berjalan keluar dengan sang putra di sampingnya
" Ck mama kan baru ganti minggu lalu, masak mau ganti lagi udah kayak ayam-ayaman sd lagi warnanya." Balasnya sedikit jengah dengan mamanya yang hobi mengganti warna rambut.
" Biarin lah suka-suka mama, kamu tu diem aja deh."
" Hmm." Gumamnya malas berdebat.
Tiba di tempat parkir ia memberikan helm bogo khusus untuk mamanya yang selalu ada di jok motornya dan menaiki motornya diikuti sang mama yang langsung nemplok di punggung tegapnya. Karena jarak rumahnya dan kantor papanya yang tidak terlalu jauh, ia hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai.
Sesampainya di rumah ia segera memasuki kamarnya untuk bersih-bersih sejenak sebelum kembali ke markas mengatur strategi, sedangkan sang mama sudah ngacir tak tau kemana. Sebelum pergi ia berpamitan kepada Bi Yati untuk mengatakan kepada mamanya jika ia ada urusan di markas jika mamanya mencarinya. Keluarganya memang mengetahui jika dia memiliki sebuah geng motor, bahkan papanya mendukungnya karena beliau saat masih muda juga sama sepertinya, ditambah lagi aktivitas bakti sosial yang dilakukan gengnya setiap bulannya.
~~~
Kembalinya Vino di markas disambut dengan keadaan markas yang Nampak tertata seperti sedia kala. Sofa dan tv lcd yang sempat dirusak anak buah Alex pun telah berganti dengan yang baru begitupun pintu markas yang engselnya sempat putus.
" Eh pak bos dah balik, gimana nih markas keren kaga?" Celetuk Marel yang menyadari kehadiran Vino pertama kali.
" Hmm..." Gumamnya dengan melangkahkan kaki ke salah satu sofa single yang kemudian diikuti anggota lain mengerumuninya. Mereka melingkar untuk menyusun rencana balas dendam mereka, Vino hanya menugaskan setengah dari anggotanya untuk misi mala mini sedangkan yang lain berjaga di markas untuk menghindari kejadian yang sama.
Waktu telah menunjukan pukul 10 malam, anak-anak 'Snake' telah berkumpul di dekat markas Tiger dengan membawa beberapa peledak untuk mengecoh mereka. Mereka memarkirkan motornya disana yang dijaga oleh 10 anggota lain dan lanjut berjalan ke markas untuk menjalankan rencana.
Tiba di depan markas, tampak motor-motor anak Tiger terparkir tidak beraturan di depan sebuah gedung tua yang menjadi markas mereka, serta terdengar suara musik yang cukup keras, dapat dipastikan bahwa meereka tengah berpesta dengan ditemani beberapa jalang sewaannya.
Mereka berpencar untuk menyebarkan peledak ke sekeliling markas dan beberapa lainnya menyelinap masuk. Setelah peledak terpasang sempurna mereka kembali ke depan dan berkumpul menunggu keluarnya anak buah Alex. Dan Blaarrrr Buuummm peledak yang terpasang pun meledak diikuti umpatan-umpatan panic anak-anak Tiger yang berlarian keluar.
Vino yang menyaksikannya tersenyum remeh karena umpannya bekerja dengan sempurna. Setelah mereka semua keluar, Nampak Alex yang merupakan leader dari geng tersebut tengah menatap bengis ke arah Vino.
" Maksud lo apaan brengsek buat onar di tempat gue?? Nyari ribut lo?" Hardiknya keras.
" Wuiiihh ngegas dia, santai dong kita silaturahmi ini. " Sahut Marel dengan wajah tengilnya.
" Nah iyaa dia yang nyari gara-gara dia juga yang marah, ga jelas emang." Tambah Marshel.
" Halah bacod, mau apa lo pada hah?!!" Katanya ngegas.
" Udah nggak sabar nih dia bos, kasi paham nggak nih?" Sahut Marshel lagi dengan mengejek.
" Diem lo bangsat, serang mereka!!" Dan anak buahnya pun maju untuk menyerang anak-anak 'Snake' yang langsung ditumpas habis oleh Vino dan teman-temannya. Dalam sekejab banyak anak buah Alex yang tergeletak dengan wajah babak belur, sedangkan anak 'Snake' hanya mendapat beberapa pukulan. Alex yang melihatnya pun tidak terima dan menantang Vino untuk berduel dengannya.
" Biadab lo Vino! Sini lo lawan gue!" Tantangnya.
" Oke." Jawab Vino tanpa beban.
Mendengarnya semakin menyulutkan amarah Alex dan tanpa aba-aba langsung menyerang Vino yang mengakibatkannya mundur beberapa langkah dengan luka sobek di ujung bibir. Vino pun membalasnya dengan menendang perut Alex sangat kencang yang mengakibatkan dirinya batuk-batuk dan mengeluarkan cairan merah kental dari mulutnya, tidak hanya sampai disitu Vino pun kembali memberikan pukulan dan tendangan kepada Alex, ia yang tidak siap menerima serangan bertubi-tubi dari Vino pun limbung.Melihatnya Vino tersenyum remeh dan menduduk i perut Alex, dan berkata dengan penuh intimidasi.
" Ini akibat lo nyari gara-gara sama gue."
Diakhir i dengan membuang ludahnya disamping wajah Alex dan berlalu pergi diikuti anggotanya.
TBC
Vote komennya jangan lupa :3
KAMU SEDANG MEMBACA
About Life
Teen FictionIni tentang kehidupan dua orang remaja yang sama-sama memiliki sifat yang bebanding tebalik dengan penampilan dan gaya hidupnya. Ini ceita tentang Agatha Clein Pamungkas, seorang gadis yang bisa disebut seorang troublemaker di sekolahnya, ia gadis t...