Holaaa gaisss jumpa lagi neehh
Gimana kabarnya? Baek-baek nggak tuh yang lagi jomblo sambil rebahan halu mantengin dunia oren?
Ngghokeyy happy reading (◕દ◕)
~~~Sesampainya dikelas Atha disambut
teriakan heboh Vanya padahal ia baru sampai di ambang pintu, hingga membuat beberapa anak yang telah tiba mendelik kesal karenanya." Oee Thaaa!!" Teriaknya, Atha hanya mendengus malas karennya dan mendengus malas karennya dan berjalan santai ke bangkunya.
" Apaan?" Tanyanya malas santai snyanya malas santai setelah berhasil mendudukan diri di bangku.
" Berangkat sama siapa lo tadi? Gila heboh banget yang ngomongin lo di koridor katanya lo berangkat sama mas-mas cogan."
" Ck heboh banget masa, Cuma gitu doang yaampun."Deecaknya malas.
" Ya gataulah, lo sama siapa anjir kepo gue."
" Bang Irman."
" Bang lrman? Bang lrman yang anaknya Bi Ijah itu?"
" Ha'ah sapa lagi."
" Aaaaa Athaa lo kok gak kasitau gue kalo dia udah balik, gue kangen tau!!" Celetuknya heboh, dan lagi-lagi mengundang delikan tajam para penghuni kelas.
" Ck lebay banget, ntar balik lo ikut ke rumah gue dah." Decaknya malas. Tiba-tiba Andre datang dan menyeletuk kesal terhadap suara Vanya yang terdengar hingga tengah tangga.
" Cocot lo kebesaran, suara lo kedengeran sampe tangga noh! Berisik banget jadi cewek heran gue."
" Heeehhh!! Jangan sekate-kate lo biji ketumbar!" Sahutnya tidak terima.
" Apa-apa? Protes? Baku hantam sini lo sama gue." Jawabnya menantang Vanya.
" Waahhh songong nih anak sini lo maju biar gue acak-acak muka jelek lo!!" Ucap Vanya sembari sedikit menggulung lengan seragamnya serta berusaha menggapai Andre yang berada di sebelah Atha,lalu menjambak rambut Andre dengan brutal jangan lupakan tangannya yang lain yang saat ini telah nangkring di salah satu telinga Andre dan menariknya tak kalah kuat menyebabkannya memerah, Andre pun tidak tinggal diam ikut menjambak rambut Vanya yang tergerai menjadikannya layaknya singa, membuat Atha yang berada ditengah-tengah mereka terus terhimpit dengan badan keduanya hingga sesak napas.
Teman sekelasnya bukannya melerai, mereka malah saling bersorak pada keduanya suatu kebahagiaan tersindiri untuk mereka melihat kedua orang tersebut bertengkar, dan banyak dari mereka yang diam-diam mendoakan agar kedua orang tersebut berjodoh. Bayangkan saja bagaimana rumah tangga nya kelak jika benar mereka berjodoh, dan bagaimana nasib anak-anak mereka nanti menghadapi orang tua yang sudah seperti anjing dan kucing.
Bruuaakkkk
Atha yang terlalu jengah pun menggebrak mejanya dengan kencang dan memisahkan keduanya dengan berdiri dan menepis tangan mereka yang tepat diatas kepalanya. Kelas pun menjadi senyap seketika, dan kedua orang yang tengah adu jambak tersebut berubah menjadi patung dengan tangannya yang masing-masing menggantung di udara.
" Diem kan, udah kaga mau lanjutin lagi? Hmm." Ucap Atha dengan nada dingin membuat kedua tersangka panas dingin.
" Kenapa pada diem hmm, tadi aja ramee banget kenapa diem? " Lanjutnya masi dengan nada dingin dengan pandangan memutari seluruh kelas.
" Bagos banget ya lo pada, pagi-pagi udah bikin ribut. Sana sekalian jambak-jambakan di tengah lapangan biar disorakin sesekolah."
" Heran gue ada aja tiap hari yang bikin ribut." Ucapnya sebelum pergi meninggalkan kelas, membolos sepertinya dan mendinginkan kepalanya di rooftop. Ardan yang baru saja tiba dibuat bingung saat melihat Atha keluar dengan wajah menahan kesal, dan tambah bingung lagi saat melihat teman-temannya yang sedang cosplay patung karena belum ada yang bergerak dari posisinya tadi.
" Oe, lo pada kenapa dah!" Celetuknya dengan berjalan memasuki kelasnya, tetapi tidak mendapat respon dari teman-temannya. Hal ini membuat dirinya was-was dan merinding serta pikiran yang berkelana, apakah teman-temannya sedang kerasukan berjamaah? Atau apa? Jika benar begitu ia akan segera mengajukan surat untuk pindah kelas karena mitos kelasnya yang berhantu ternyata benar.
Tidak lama setelah Ardan yang beripikir seperti itu, Pak Tono yang merupakan guru sosial mereka datang dan memberi salam. Ardan bernapas lega karenanya dan segera bersembunyi di balik gurunya tersebut.
" Kamu ini kenapa si Dan, lepasin saya heh!" Ucap Pak Tono ketika Ardan tiba-tiba bersembunyi di belakangnya dan menarik-narik tubuhnya untuk menutupi dirinya.
" Hiiii saya takut pak, temen-temen saya pada kerasukan kayaknya tuh lihat deh ga ada yang gerak daritadi." Mendengarnya Pak Tono bedecak malas, muridnya satu ini sebenarnya cowok kappa cewek si, katanya kapten basket yang banyak di idolain cewek-cewek tapi liat temen-temennya nggak gerak takut.
" Ekhm, kalian ingin terus menjadi patung atau ikut pelajaran saya." Ucapnya dengan tegas dan mereka yang menjadi patung tadi kompak terlonjak kaget dan buru-buru duduk di bangkunya masing-masing dan mengeluarkan buku sosial mereka. Ardan melihatnya pun melongo kaget, sedangkan Pak Tono hanya tersenyum pongah melihatnya.
" Kok bisa gitu si pak? Hebat banget... Mereka kenapa si?" Celetuk Ardan masih dengan posisi yang berlindung di balik Pak Tono.
" Mana saya tau, kamu aja yang temennya nggak tau apalagi saya?" Jawab Pak Tono lempeng.
" Lo ngapa dah pelukan sama Pak Tono di depan?" Celetuk Vanya saat melihat Ardan dan Pak Tono, Ardan yang mendengarnya terlonjak kaget dan semakin menyembunyikan dirinya di belakang Pak Tono teman-temannya yang melihat pun mengernyitkan dahi bingung.
" Lo kenapa sih ga jelas banget!" Celetuk Vanya lagi dan diangguki mereka semua. Ardan meneguk ludahnya dengan susah payah.
" E e lo lo semua ga kerasukan kan?" Tanyanya gagap.
" Ya kaga lah heeh!'
" Kaga woee sekate-kate lo!"
" Lah iya emang kita kenapa? Ga jelas lo ah!"
Balas sebagian temannya dan masih banyak lagi celetukan-celetukan lainnya, sedangkan Pak Tono hanya memutar bola matanya malas dengan sikap salah satu siswanya ini. Pelajaran pun dimaulai seperti biasa hingga bel sitirahat berbunyi, sedangkan Atha masih belum kembali sedari pagi. Atha mengikuti kelas selesai istirahat sampai pulang dan anehnya 2 guru yang mengajar sebelum jam iatirahat tidak ada yang menanyakan keberadaannya.
TBC kawan kuuuh
Vote komennya dong😉
KAMU SEDANG MEMBACA
About Life
Teen FictionIni tentang kehidupan dua orang remaja yang sama-sama memiliki sifat yang bebanding tebalik dengan penampilan dan gaya hidupnya. Ini ceita tentang Agatha Clein Pamungkas, seorang gadis yang bisa disebut seorang troublemaker di sekolahnya, ia gadis t...