Malam ini cuaca nampak cerah, terbukti dengan bulan yang tengah bersinar kemerahan dengan diteamani ribuan bintang yang bergemerlap menghiasi langit malam. Para anak-anak 'Snake' Nampak sibuk tengah membungkus berbagai kado di markas mereka. Kado-kado tersebut rencananya akan diberikan kepada anak-anak penderita kanker yang mereka kunjungi beberapa hari lalu.
Mereka saat itu memang menanyakan pada setiap anak apa yang sangat mereka inginkan, dan jadilah mereka memenuhi keinginan setiap dari mereka dan memberikannya dalam sebuah kado. Ketika menyakannya, hati mereka seperti ditikam ribusn belati mendengar jawaban dari sebagian anak yang mengatakan jika mereka tidak ingin merasakan sakit dan mengkonsumsi berbagai obat yang rasanya sangat tidak enak dan rangkaian –rangkaian pengobatan kanker yang sangat menyiksa.
Di markas ini hanya ada para anggotanya saja karena Vino dan David tengah keluar untuk mencari sisa hadiah yang belum dibeli jadi tidak heran jika suasana markas menjadi seperti pasar kaget banyak teriakan dan umpatan di mana-mana serta gelak tawa dari para anggota-anggota bobrok ini.
Terlihat Marel sedang menggerak-gerakan boneka beruang besar berwarna ungu cewek sepertinya karena memakai topi dan pita serta menyanyikan lagu "Keke Bukan Boneka" yang viral beberapa bulan lalu.
" Haloo abang-abang ganteng uncchh.." Ucapnya sembari menggerakan tangan kanan sang boneka dengan suara yang dibuat seperti perempuan.
" Gelo anjirr!!" Damprat Marshel dan disambut gelak tawa mereka.
" Uhh Abang Marchel jahat aku ga suka yaa."
" Lawak asu! Pfft hahaa" Sahut Galang, ia tertawa ngakak melihat wajah ternista Marshel sambil memukul-mukul pundak Marshel.
" Uhh Abang Marcheell!!" Celetuk salah seorang anggota dengan wajah yang diimut-imutkan dan mata yang dikedip-kedipkan minta dicolok.
" Anjirr bwahahaa" Tawa Galang semakin kencang diikuti berbagai ejekan dari yang lainnya dan tawa dari mereka semua, kecuali Marshel tentunya.
" Ssstt Abang-Abang semua diam dulu yaa akyu mau nyanyi nich dengerin yaa!" Ucap Marel masih dengan logat bancinya.
Aku bukan bonekamu bisa kau suruh-suruh....
Dengan seenak mau mu,
Aku bukan bonekamu, bisa kau rayu-rayu....
Kalau kau bosan, pergi dan menghilang....
Nyanyinya ngawur dengan menggoyangkan tubuh boneka sama seperti sang penyanyi di Vidionya yang telah dihapus dan ekspresi wajahnya yang sangat menjengkelkan saat menyanyikannya. Hal ini mengundang tawa nista teman-temannya termasuk Marshel yang tadi sempat pundung.
" Udah cocok lo jadi banci perempatan Rel! Pffttt" Celetuk Fahri.
" Nah iya mana muka lo lawak bener lagi!" Tambah salah satu anggota dan tertawa ngakak
" Mak lo dulu nyidam apasi dulu kasian banget, mana anaknya mirip boneka mampang lagi!! Hahaaa" Celetuk Galang.
" Hehh enak aja gue juga mirip gitu maksud Lo!!" Sahut Marshel ngegas.
" Nah lho gue kaga bilang lo sendiri yang bilang ya." Ucap Galang dengan nada mengejek dan ikuti sahutan-sahutan lain. Ditengah keributan tersebut tiba-tiba Vino dan David datang dengan luka-luka baret di badan mereka, bahkan siku dan lutut Vino banyak mengeluarkan darah karena Vino hanya mengenakan kaos pendek dan celana pendek David tidak terlalu terluka karena mengenakan celana jens panjang dan hoodie. Mereka dibuat terkejut dengan keadaan Vino yang lumayan parah.
Vino sebenarnya membawa jaket kulit hitam tadi saat ke markas, tapi karena malas dan tempat yang ditujunya dekat jadi ia memutuskan untuk tidak mengenakannya. Sialnya saat dijalan ia harus berhadapan dengan seorang Emak yang sen kiri belok kanan. Ketika ietika ia a akan mendahului Emak tersebut karena melihat sennya yang ke kiri, tetapi sial karena wanita tersebut malah berbelok kekanan.
Alhasil ia sulit untuk menghindar dan berujung membanting stirnya kekanan agar motornya tidak menyeruduk motor si Emak tersebut. Karena ia terlalu kencang menarik gas motorpun sulit untuk dikendalikan dan berujung menyeruduk pohon yang berada di perempatan sisi kanan jalan. David yang telat menghindar sedikit terjepit badan motor, sedangkan Vino kaki kanannya tertimpa badan motor dengan posisi sedikit menekuk dan siku yang menggores tanah.
Paling menyebalkannya adalah sang Emak yang tetap melaju dengan lampu sen yang masih menyala tampak tidak perduli sepertinya dengan kejadian yang terjadi karena ulahnya barusan, bahkan mungkin tidak sadar bahwa tindakannya telah membahayakan orang lain. Beruntungnya Emak tersebut karena tidak terdapat cctv di perempatan tersebut, jika tidak mungkin sudah viral ia. Vino dan David hanya bisa mendengus pasrah dengan apa yang menimpa mereka. Namanya juga emak-emak naik motor ya begitulah kelakuannya. Jika ia salah dan di salahkan ia tidak akan terima, tetapi jika ia salah tetapi merasa dirugikan ia kan mengomel ditempat dan memberi petuah untuk kita yang sebenarnya adalah korbannya.
" Eh eh si Bos kenapa tuh?" Ucap Marel panik dan membuang boneka yang ia pegang begitu saja dan menghampiri Vino. Hal ini mampu mengalihkan atensi mereka semua.
" Ambilin P3K oe cepet!" Titahnya yang langsung dilakukan oleh salah satu anggota.
" Lo kenapa bisa gini sih?!" Tanya Marshel saat berada di dekatnya.
" Ngindar sen kiri." Jawab Vino singkat padat tidak jelas.
" Haaahhh?" Bingungnya.
" Tadi ngehindarin Emak-Emak yang sen kiri belok kanan trus nabrak pohon." Jelas David.
" Emang sih ya emak-emak mah suka gitu sleat-sleot, ntar giliran kesenggol dikit ngamuk. Ribet emang, ga heran si bisa sampe kek gini." Celetuk Galang.
Setelahnya mereka kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda karena tingkah Marel dan kedatangan Vino yang luka-luka karena Emak-Emak sen kiri, rada konyol memang. Dimana sering terjadi kita yang menjadi korban dan kita jugalah yang dihakimi masa, hebat memang Emak bersepeda motor itu.
Vino tengah membersihkan darah dari lukanya dibantu David karena ia kesulitan untuk membersihkan lukanya. Setelah di bersihkan, terlihat lah lukanya yang ternyata cukup dalan dibagian lutut, menyebabkannya sedikit kesulitan saat berjalan. Anehnya Vino, ia tidak ingin mengobati lukanya tersebut hanya membersihkannya, menurutnya ketika memakai obat merah maka akan kaku saat digerakan dan terasa seperti lengket tidak nyaman di kulit.
TBC
Vote komennya Jan lupa😗
KAMU SEDANG MEMBACA
About Life
Teen FictionIni tentang kehidupan dua orang remaja yang sama-sama memiliki sifat yang bebanding tebalik dengan penampilan dan gaya hidupnya. Ini ceita tentang Agatha Clein Pamungkas, seorang gadis yang bisa disebut seorang troublemaker di sekolahnya, ia gadis t...