21

0 0 0
                                    

Ketika sedang membungkus kado-kado dengan yang lain, 'Nyonya Bos' alias sang Mama menghubunginya dan mengatakan jika beliau ingin dibelikan sate ayam langganannya sedang sang suami telah tepar saat akan dimintai tolong. Alhasil ia harus keluar sebentar untuk membelikannya dan kembali ke markas karena rencananya ia akan menginap di markas tidak ingin mengganggu kedua orang tuanya.

Namun lagi-lagi nasib sial menimpanya, diluar markas terdapat 2 orang kacung Alex tengah mengawasinya dan berniat mengeroyoknya saat di jalanan sepi nanti. Kedua orang tersebut mengikuti Vino pergi dengan jarak yang lumayan jauh. Vino menyadari jika ada yang mengikutinya, tetapi ia mencoba tidak peduli dan tetap melanjutkan perjalanannya agar cepat kembali ke markas, badannya terasa pegal dan ingin segera menuju alam mimpi.

Sampai Vino selesai membeli sate pesanan sang Mama, mereka masih belum menjalankan aksinya. Hingga di sebuah jalan yang lumayan kecil dan sepi mereka menghadang motor Vino secara bersamaan. Kenapa Vino memilih jalan sepi ketika tau sedang diikuti? Jawabannya adalah hanya jalan tersebut yang paling cepat sampai di rumahnya.

Mau tidak mau ia menhentikan laju montornya dan turunlah mereka ber10 dengan seringai tidak berbobot di wajah-wajah licik mereka, jangan lupakan Alex yang terlihat songong. Vino mendengus malas melihat tingkah kekanakan dan rendahan mereka.

" Waah waaahh ada ketuanya 'Snake' ' lagi sendirian nih. Diapain enaknya bro?" Celetuknya kepada salah satu kacungnya yang paling setia, Farhan.

" Hajar aja udah! Lagi sendirian itu." Jawabnya tidak ada akhlak.

" Hmm, kita main-main bentar boleh juga nih." Ucap Alex dengan nada mengejek. Vino hanya berdecak malas diatas motor besarnya dengan memainkan gas motornya.

" Minggir!!" Titahnya dengan suara hasky miliknya.

Bukannya minggir mereka malah tertawa terbahak ditempatnya, biadap memang. Bukan masalah besar sebenarnya bagi Vino untuk melawaan 10 keparat ini secara bersamaan, tetapi lutut dan sikunya yang sedang terluka menyulitkan geraknya. Selain itu juga sate pesanan sang 'Nyonya Bos' yang harus segera ia antarkan.

" Takut tuh dia Bos!" Celetuk satu kacungnya dengan wajah tengil, sedangkan Alex mengeluarkan smriknya dengan tangan yang memperagakan jempol terbalik.

" Oooh oohh ketua 'Snake' cupu sekarang sodara-sodara." Ucap Alex mengejek.

" Bacod." Damprat Vino.

" Oooh marah orangnya nih." Celetuk Farhan dan dibalas senyum remeh Alex.

" Udah langsung aja, hajarr!" Titah Alex dan mengeroyok Vino. Mereka membentuk lingkaran mengelilingi Vino layaknya kumpulan serigala yang ingin menyerang seekor singa.

~~~

Saat ini Atha tengah berjalan di sebuah gang dekat kompleks rumahnya. Ia barusaja kembali dari minimarket membeli beberapa cemilan karena persediaannya dihabiskan oleh sahabat dan saudara laknatnya siang tadi beserta oleh-oleh dari Bang lrman alhasil ia hanya mendapat sedikit bagian dari sisa jarahan 3 makhluk laknat tersebut.

Tepat beberapa meter didepan ia berjalan, Atha melihat sekumpulan orang tengah berkelahi, pengeroyokan lebih tepatnya karena yang ia liat terdapat 10 orang sedang metha melihat sekumpulan orang tengah berkelahi, pengeroyokan lebih tepatnya karena yang ia liat terdapat 10 orang sedang melawan satu orang yang berada di tengahnya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Vino yang sedang di keroyok Alex dan kacungnya.

" Oee kumpulan banci!! Kalo berani jangan keroyokan dong, sini lo pada lawan gue!!" Teriaknya pada mereka.

" Wuiih ada cewek tuh bos, mau kita apain nih?" Celetuk seorang kacung Alex dengan wajah mirip om-om pedofil.

" Eh ada neng cantik, ga baik lho keluar sendiri malem-malem, mending main bareng kita ya nggak?" Ucap Alex ddengan kerlingan mata genit dan disambut gelak tawa dari semua kacungnya.

" Cuiihh, main sama lo lo pada? Bahkan gue ngeraguin kalo lo pada beneran laki." Sahut Atha remeh ketika sampai di dekat mereka dan menunjuk wajah mereka bergantian dengan tersenyum remeh.

" Hmm, boleh juga nih cewek." Gumam Alex dengan meneliti penampilan Atha dari atas sampai bawah.

Atha yang menyadari tatapan mesum Alex, berdecak kesal dan melayangkan pukulannya pada pangkal hidung Alex tepat di tengah mata.

Buugh

" Liatin apa lo hah?!?" Ucapnya sengit sambil mengelus-elus kepalan tangannya. Alex yang mendapat pukulan keras tiba-tiba meraskan pening dan nyri di hidung dan sekitar matanya, bahkan hidungnya sampai mengeluarkan darah, para kacungnya yang melihat pun tida tinggal diam dan balas menyerang Atha.

" Waah ngajak ribut nih cewek satu, serang bro!!" Ucap Fahri dan mulai menyerang Atha terlebih dahulu dengan tendangan yang dapat dihindari Atha dengan mudah dan ia balas dengan tendangan keras di perut atas Fahri hingga membuatnya sedikit sesak dan batuk-batuk, dilanjutkan dengan kacung-kacung lainnya.

Tidak sampai 10 menit mereka semua telah berhasil ditumbangkan oleh Atha, banyak dari mereka sampai batuk darah. Mereka kesulitan melawan Atha yang gerakannya sangat lincah dan ringan tetapi bertenaga. Tidak heran jika Agam dan Keenan langsung terbangun saat mendapat pukulan dari Atha tadi pagi.

Vino yang menyaksikannya cukup terpukau dengan teknik dan gerakan Atha, ternyata selain jago basket ia juga ahli beladiri. Ia sesekali meringis dan sedikit menekan perutnya yang tadi sempat terkena tendangan dari anak buah Alex karena telat menghindar. Lutut dan sikunya yang masih terasa nyeri membuatnya kesulitan saat bertarung, bahkan sekarang luka-luka mengeluarkan darah lebih banyak dari sebelumnya.

" Lo gapapa?" Tanya Atha didekat Vino yang saat ini tengah sedikit menunduk dengan memegang perutnya.

" Lo!! Kok lo disini? Kok bisa lo yang gue tolong? " Cerocos Atha saat Vino mendongakan kepalanya dengan suara toanya sampai membuat telinga Vino berdengung dan membuatnya berdecak kesal. Hingga Atha melihat darah sangat kental keluar dari lutut Vino dan sebagian merembes dari lengan jaket yang Vino kenakan mampu membuatnya berteriak lebih histeris dan panik sampai hampir membuang makanan yang telah ia beli begitu saja, tetapi tidak jadi ketika ingat dompetnya sedang kritis.

" Eh eh itu darahnya banyak banget..."

" Lo bawa motor kan? Mana motor Lo? Nah itu, kunci-kunci mana sini biar gue goncengah itu, kunci-kunci mana sini biar gue gonceng ke rumah gue, diobatin dulu itu luka lo biar nggak infeksi." Ucap Atha panjang lebar dan membuat Vino mendengus malas. Ia melemparkan kunci motornya tepat di wajah Atha yang untungnya dapat ditangkap Atha dengan sangat baik.

" Ga sopan banget si udah ditolongin juga!" Dumel Atha dan menghentakan kakinya menuju motor Vino.

" Buru naik!! Ga naik gue ambil nih motor lo!" Titahnya ngegas, Vino yang mendengarnya tidak sadar tersenyum sangat tipis hingga tidak terlihat jika ia sedang tersenyum dan naik ke boncengan motornya dengan sedikit kesusahan karena lututnya yang terasa nyeri.

TBC
Vote komennya ok😀

About LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang