Pagi telah datang matahari pun telah memberikan kehangatan lewat pancaran sinarnya. Namun, seorang gadis terlihat masih bergelung dibawah selimutnya, dia adalah Atha. Gadis itu sepertinya sangat mengantuk lantaran kemarin dirinya pulang berbarengan dengan matahari yang ingin menampakan wujudnya, sedang sang abang meninggalkannya untuk pulang duluan karena kebelet boker katanya. Atha terlalu asik makan dan mengobrol dengan teman-teman Vino, Vino sendiri telah meninggalkan tempat tersebut karena panggilan dari sang Mama.
Sang Bunda sampai harus bolak-balik dapur kamarnya untuk membangunkan anak gadisnya yang nampaknya adalah titisan kerbau. Berbagai cara telah Bunda lakukan, bahkan Bang lrman yang biasanya mudah membangunkan Atha dibuat sedikit kewalahan karenanya. Hingga Agam menyarankan agar menyiram Atha dengan seember air sekaligus, karena sedaritadi di cipratkan air tidak dapat membangunkannya.
" Baaahh banjirr! Ha hha haahh." Ucap Atha terkejut setelah diguyur air oleh Agam yang sekarang telah menyemburkan gelak tawanya.
" Kurang ajar banget sih lo!! Gue lagi kencan sama cowok Rusia tau nggak lo!! Isshh mana gue lupa namanya lagi!! Ucapnya sembari menendang-nendang selimutnya hingga beberapa boneka dan bantalnya terjatuh.
Mendengar hal tersebut bunkannya membuat Agam merasa bersalah, ia malah semakin menyemburkan tawanya bersama Bang lrman dan Bunda yang sedari tadi berada disana dan terkekeh saat Atha bangun dengan keadaan basah kuyup, ternyata Agam tidak main-main dengan ucapannya.
" Kok malah pada ketawa sihh, huaaa!!" Teriak Atha semakin mencak-mencak.
" Makanya Tha cari cowok jangan mimpi ketinggian, kalo jatuh sakit." Ledek Bang lrman dan terkekeh setelahnya.
" Udah gausah kesurupan kayak gitu, mandi giih!! Ga sekolah kamu?" Titah Bunda.
" Hmm, emang jam berapa Bun sekarang?" Ucapnya sambil berjalan gontai mengambil handuknya.
" Jam 6.45." Jawab sang Bunda lempeng. Hal ini berhasil membuat Atha membelalakan matanya dan berlari ke kamar mandi sekedar untuk nencuci muka dan gosok gigi, tidak mandi karena tidak sempat. Karena ia terburu-buru dan tidak memperhatikan langkahnya membuatnya hampir terpeleset, untungnya ia dapat berpegangan di mejar rias jika tidak habislah lagi pantatnya. Bunda dan Bang lrman sedikit terkejut karena nya, tetapi hanya beberapa detik setelahnya mereka menyemburkan lagi tawanya, sedang Agam telah ngakak lebih dulu.
" Kok nggak bangunin Atha dari tadi sih!!" Teriaknya kencang dari balik pintu kamar mandi. Dan lagi-lagi mendapat tertawaan dari mereka.
" Salah kamu yang kebo banget, udah dibangunin berkali-kali nggak mau bangun!" Ucap Bang lrman santai, Atha mendengus malas mendengarnya.
" Nah iya, makanya kalo pergi ke acara temen pulangnya pagi sekalian aja Tha gausah tidur langsung ke sekolah." Cibir sang Bunda.
" Ck ck ck kasian sekali kebo satu ini..." Ledek Agam dibuat sedramatis mungkin, dan murkalah Atha yang diledek sang Abang.
" Diem lo buaya darat!!" Damprat Atha tidak jelas karena tengah menyikat giginya. Lagi dan lagi mereka menertawakannya.
" Yaudah Bun, Agam berangkat dulu yaa." Pamit Agam dan mengecup pipi serta tangan sang Bunda.
" Ha'ah hati-hati yaa." Jawab sang Bunda dan berlalu merapikan kasur Atha yang sudah tidak layak disebut kasur. Bantal banyak yang berserakan, selimut berantakan, seprei yang sudah lepas setengah serta genangan air yang dibuat Agam untuk membangunkan Atha. Alhasil pekerjaan Bunda beretambah untuk mengganti, mencuci serta menjemur seprei serta kasur Atha.
" Bang gue berangkat yaa!!" Pamitnya pada Bang lrman yang tengah menata tas sekolah Atha, selain karena kasian Atha akan semakin telat, ia juga cukup geram dengan kebiasaan Atha yang hanya membawa buku tulis dari pelajaran yang akan diajarkan dan tasnya yang dipenuhi permen kaki, baik yang tinggal sampahnya maupun yang masih utuh. Herannya kenapa bisa gigi Atha sehat-sehat saja padahal hobinya saja merusak gigi dengan mengemil permen kaki.
" Iyaa hati-hati." Sahutnya.
Tidak lama setelahnya Atha keluar kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk sepanjang dada sampai isetengah paha dan berteriak panik, lantaran ia lupa menarauh seragamnya serta belum membongkar isi tasnya dan menggantinya. Kenapa Atha tidak malu jika ada Agam dan Bang lrman? Jawabanya adalah ia tidak peduli, bahkan jika ia telanjang pun ia tidak akan malu, karena mereka sering mandi bersama bahkan sampai Atha dan Agam menginjak bangku SMP, sebelum Bang lrman pergi ke Singapura.
" Huuaaa Bunda seraga Atha mana!!" Teriaknya kalang kabut.
" Meja belajar." Sahut Bunda, Atha yang telah mengenakan pakaian dalamnya pun langsung memakainya dengan terburu-buru dan lanjut mencari sepatunya. Ia mengambil asal salah satu sepatu snekers nya yang telah terdapat kaos kaki disetiap sepatunya jadi ia tidak perlu lagi pusing mencarinya.
" lrman tolong kamu urus anak bandel satu itu, saya mau beresin sepreinya trus nanti bantu saya angkat kasurnya keluar ya." Ucap Bunda pada Bang lrman yang masih sibuk mengorek-ngorek tas Atha mencari sampah-sampah permen kaki di dalamnya,
" Huuaa Bang liat kunci motor gue nggak, duuh dimana ya kemaren." Panik Atha ketika belum menemukan kunci motornya, sedangkan jam telah menunjukan pukul 06:52.
" Masih di motor kamu, dah nih tasnya berangkat giih!" Titah Bang lrman sambil menyerahkan tas Atha padda sang empunya barang.
" Beneran masih di motor Bang?" Tanya Atha memastikan.
" Iyaa udah giih berangkat Bunda lagi nyuci seprei kamu, langsung berangkat gihh ntar Abang bilangin."
" Okee Bang, papaayy Abang sayang." Pamitnya sambil mengecup pipi kanan Bang lrman, sudah seperti Abang kandungnya sendiri.
Kenapa Atha dapat menaiki motor jika ia memakai rok untuk ke sekolah? Jawabanya adalah karena rok Atha yang ia kenakan saat ini bukan benar-benar sebuah rok, melainkan celana yang menyerupai rok dan anehnya tidak ada yang menyadari ketika Atha menggunakannya.
Sedangkan rok yang biasa Atha gunakan memiliki tambahan kain pinggir kananya yang dapat membuat roknya lebih lebar sehingga ia tidak kesulitan ketika menaiki sepeda, ditambah Atha yang selalu mengenakan legging hitam yang panjangnya sam dengan roknya. Sang Bunda sengaja membuat sendiri seragam-seragam sekolah untuk anaknya, selain karena ukurannya yang pas serta dapat memilih bahan yang nyaman saat digunakan, adalah karena sifat sang anak gadis yang kelewat bar-bar.
~~~
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
About Life
Teen FictionIni tentang kehidupan dua orang remaja yang sama-sama memiliki sifat yang bebanding tebalik dengan penampilan dan gaya hidupnya. Ini ceita tentang Agatha Clein Pamungkas, seorang gadis yang bisa disebut seorang troublemaker di sekolahnya, ia gadis t...