What Is Life? : Epilog
Ga In terbangun lebih dulu dari Yeon Seok. Yeon Seok tampak memeluk Sehun dari samping. Ga In tersenyum dia dapat melihat betapa miripnya Yeon Seok dan Sehun jika tertidur.
Ga In menatap tidak ada hal yang aneh dengan Sehun. Putranya tertidur dengan nyenyak. Dia tidak mengetahui kalau putranya itu sudah tak bernyawa karena dia tidak bisa melihat pergerakan dada di balik selimut.
"Yeon Seok-ah, bangun sudah pagi" Ga In membangunkan Yeon Seok dengan menggoyangkan lengan suaminya itu.
Yeon Seok terbangun dan mengusap matanya "ah nde" balas Yeon Seok.
Ga In beranjak dari tempat tidurnya dan menjepit rambutnya ke atas "bangunkan Sehun juga. Dia harus sarapan dan minum obat tepat waktu" suruh Ga In lalu pergi ke kamar mandinya.
"Eoh arraso" balas Yeon Seok sambil mendudukkan dirinya di atas kasur.
Yeon Seok menatap Sehun yang sangat terlelap tidur itu. Tidur yang sangat sangat lelap ke tempat peristirahatan terakhirnya.
"Sehun, sayang. Bangun, nak. Sudah pagi" Yeon Seok mencoba membangunkan Sehun dengan tepukan halus pada lengan Sehun.
Yeon Seok melakukan itu selama tiga kali namun tidak ada respon sama sekali. Tidak ada dengkuran halus terdengar.
Perasaan Yeon Seok mulai tidak tenang. Ditambah melihat wajah yang sangat pucat. Lebih pucat dari biasanya. Akan tetapi wajah tersebut terlihat tenang dan damai.
"Sehun. Yoo Sehun" Yeon Seok mulai panik ketika tidak mendapati respon dari putranya.
"Andwaeyo" Yeon Seok membuka selimut yang menutupi tubuh Sehun. Dia tidak dapat melihat pergerakan napas di dada Sehun.
"Apa yang terjadi?" tanya Ga In yang baru keluar dari kamar mandi. Ga In juga langsung ikut panik melihat Yeon Seok membuka selimut Sehun.
"Andwae, Sehun-ah" tangan beralih mencek nadi karotis di leher "tidak boleh. Kamu tidak boleh pergi, Sehun-ah"
"Kenapa, Yeon Seok-ah?" panik Ga In menaiki tempat tidurnya dan mendekat pada sang anak.
"Sehun bangun, nak. Ini Appa. Bangun sayang" Yeon Seok menepuk-nepuk pipi Sehun.
"Yoo Sehun. Ini Eomma, sayang" Ga In menangkup wajah Sehun "bangun, sayang. Jangan buat Eomma takut" Ga In menatap wajah tenang sang putra.
Yeon Seok meraih tubuh Sehun dan mendekapnya "andwae. Bangun Sehun. Appa mohon. Jangan tinggalkan, Appa" racau Yeon Seok menyatukan keningnya dengan kening Sehun lalu mencium lama kening Sehun.
"Sehun-ah. Hiks hiks hiks" Ga In menangis dan mencium bagian inchi wajah Sehun.
Yeon Seok memeluk raga Sehun tanpa jiwa. Air matanya tumpah begitu saja.
Chanyeol dan Jaemin membuka pintu kamar orangtuanya setelah mendengar teriakan dari Yeon Seok.
"Sehunie" Kaki Chanyeol langsung lemas dan lututnya bertemu dengan lantai kamar melihat adiknya tak bernyawa di pelukan sang Appa.
"Sehun Hyung" Jaemin tak kalah kacau. Kini kakak yang paling dia disayangi pergi meninggalkannya.
Di sisi lain, SooJung selesai menyiapkan perlengkapan sekolahnya. Dia menatap cermin besar di kamarnya. Entah kenapa sejak bangun tidur perasaan tidak tenang. Tangan kanan terangkat memegang dadanya.
"Semua akan baik-baik saja" SooJung menghembuskan napasnya.
SooJung meraihnya tasnya yang ada di meja bufet.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Life? (Sehun Fanfiction) [END] ✓
Fanfiction"Untuk apa aku hidup jika selalu dijadikan nomer dua" Yoo Sehun "Kau akan tetap di bawahku Yoo Sehun" Yoo Chanyeol