What Is Life? Chapter 14
Sulung keluarga Yoo ini memasuki ruangan kerja sang Appa. Pemuda ini baru sampai rumah setelah seharian berkuliah. Begitu di ruangan kerja sang Appa, dia tidak menemukan Appanya di dalamnya.
"Kemana Appa? Kata Ahn Ahjumma dia ada di ruangan kerjanya. Atau jangan-jangan Appa istirahat di kamar" monolog Chanyeol.
Chanyeol berbalik dan hendak menuju pintu. Namun kakinya seperti menendang kertas yang tadi dibuang oleh Sehun.
"Kertas apa ini?" Chanyeol memungut "jika ini kertas penting kenapa ada di lantai dan sudah kusut" gumam Chanyeol membuka kertas tersebut.
Chanyeol membaca kertas tersebut yang ternyata adalah nilai hasil PTS Sehun. Sorot matanya berubah menjadi marah.
"Dia mendapat nilai sempurna di semua mata pelajaran" Chanyeol meremat kembali kertas tersebut.
Rahang Chanyeol mengeras dan mengepalkan tangannya. Dia tidak suka Sehun mendapat nilai sempurna. Saat dirinya SHS dulu, Chanyeol tidak bisa mendapatkan nilai sempurna di semua mata pelajaran. Dulu nilai Chanyeol antara 96-100.
"Aku tidak suka kau mendapat nilai sempurna Yoo Sehun. Sampai kapanpun kau tidak bisa berada di atasku" mata Chanyeol menyalang.
"Aku tidak bisa tinggal diam. Aku tidak mau kalah darimu anak sial" Chanyeol melempar asal kertas hasil ujian Sehun.
Chanyeol meninggalkan ruangan kerja sang Appa dengan perasaan kesalnya.
Sehun terbangun dari tidurnya. Dia tertidur setelah meminum obat saat perutnya sakit tadi. Di lihat jam digital yang berada di mejanya. Jam tersebut menunjukkan hampir jam 7 malam. Sehun harus bersiap-siap pergi ke arena.
Pemuda bangun dan sedikit merenggangkan otot-otot lehernya. Setelah nyawanya benar-benar terkumpul, Sehun beranjak dari kasurnya dan menuju kamar mandinya.
Tak membutuhkan waktu lama Sehun telah menyelesaikan mandinya. Dia telah sudah berada di depan cerminnya sedang merapikan tatanan rambutnya.
"Ck... Gara-gara sakit ini. Aku jadi terlihat pucat. Kalau begini ketampananku bisa berkurang" decak Sehun mengamati wajahnya lewat cermin.
Sehun membuka laci meja riasnya, dia mencari sebuah pelembab bibir. Sehun mengaplikasikan benda tersebut di bibir tipisnya.
"Dengan ini cukup. Sudah tidak terlihat pucat lagi" ujar Sehun seorang diri.
Sehun memasukkan lagi pelembab bibir tersebut ke laci mejanya. Tak lupa Sehun menyemprotkan parfum ke badannya.
"Oke. Yoo Sehun terlihat luar biasa. Hahaha" puji Sehun pada diri sendiri dan tertawa puas.
Sehun menyambar jaket kulitnya dan keluar kamarnya. Sambil berjalan menuruni tangga, Sehun memakai jaketnya dengan santai.
Anggota keluarganya sedang makan malam. Sehun tidak mengindahkannya, malah dia langsung pergi tanpa berpamitan terlebih dulu. Tingkah Sehun tersebut cukup membuat Yeon Seok geram. Chanyeol hanya melirik sekilas dan tidak peduli.
"Anakmu itu pasti akan balapan lagi melihat penampilannya seperti itu. Jaket kulitnya dan celana sobek. Sudah hapal sekali aku dengan sikapnya" ujar Ji-hyun sambil menikmati makanannya.
"Memang iya. Dia sendiri yang mengatakan tadi" balas Yeon Seok.
"Mangkanya kau ambil saja motornya. Biar dia tidak berkeliaran tidak jelas dan balapan lagi" Ji-hyun lagi-lagi menghasut Yeon Seok untuk menyita motor milik Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Life? (Sehun Fanfiction) [END] ✓
Fanfiction"Untuk apa aku hidup jika selalu dijadikan nomer dua" Yoo Sehun "Kau akan tetap di bawahku Yoo Sehun" Yoo Chanyeol