What Is Life? Chapter 03
Sehun mensejajarkan matanya dengan sang Appa "aku memang belum dewasa Appa. Aku masih tujuh belas tahun. Dan berhenti Appa membandingkan aku dengan Hyung. Karena aku dan Chanyeol Hyung itu berbeda" sarkas Sehun yang kemudian pergi meninggalkan sang Appa.
"Sehun" panggil Yeon Seok berteriak.
"Yoo Sehun" panggil Yeon Seok sekali. Sehun tak menggubris teriakan sang Appa dan semakin berjalan lebih cepat.
"Dasar anak tidak tahu diuntung" umpat Yeon Seok menatap punggung anaknya yang semakin menjauh. Rahangnya mengeras menahan amarah serta tangannya yang mengepal. Anak yang satunya ini benar-benar membuat Yeon Seok terkadang naik darah.
"Kita kembali ke kantor" ujar Yeon Seok pada sopirnya.
"Baik Tuan" Sang sopir membuka pintu mobil milik Tuannya.
Begitu masuk mobil, Yeon Seok langsung duduk dan melonggarkan dasinya. Dia benar-benar kesal dengan anak keduanya ini. Sifatnya yang keras kepala, pembangkang dan susah untuk diatur. Sifatnya sangat berbeda saat dia masih kecil yang manja dan selalu mencari perhatian.
Di parkiran sepeda motor sekolah, Sehun menepuk keras helmnya menggunakan telapak tangannya. Sehun mengacak rambutnya frustasi.
"Sial" umpat Sehun.Sehun merasakan ponsel di sakunya bergetar. Terlihat di layar panggilan dari Namjoon.
"Wae, Namjoon Hyung?" ujar Sehun yang masih kesal.
"Apa kau ada acara malam ini?" tanya Namjoon.
"Ani. Wae?" balas Sehun sambil duduk jok motornya.
"Nanti malam jam biasa. Datang ke arena. Ada pekerjaan yang menunggumu, brother" sahut Namjoon.
"Baiklah. Aku akan datang. Suasana hatiku sedang tidak baik. Aku akan melampiaskan dengan balapan" ujar Sehun.
"Oke. Tapi itu tidak bagus. Malam nanti suasana hatimu juga harus baik. Dengan suasana hati tidak baik bisa-bisa kau malah tidak fokus nanti malam" nasehat Namjoon.
"Ah arraso" balas Sehun.
"Sampai bertemu nanti malam" Namjoon memutus sambungan lebih dulu.
Sehun memasang helmnya dan menyalakan motornya.
Begitu sampai hampir di depan gerbang, dia melihat mobil sang Appa yang ternyata masih belum keluar sekolah. Sehun mendengus dan malah melajukan motornya mendahului mobil Yeon Seok.
Motor Sehun sedikit memepet mobil Yeon Seok, sehingga membuat sopir mobilnya mengerem mendadak. Tubuh Yeon Seok sendiri terdorong sedikit ke depan.
"Ada apa?" tanya Yeon Seok yang masih sedikit kesal.
"Tuan muda Sehun, Tuan. Dia baru saja keluar dari gerbang" balas sang sopir.
"Aish anak itu memang tidak ada sopan-sopannya" ujar Yeon Seok sambil melihat motor Sehun yang menghilang di persimpangan jalan.
"Sudah jalan. Jangan pedulikan anak itu" perintah Yeon Seok.
"Baik Tuan"
Sehun pulang ke apartemen miliknya sendiri. Cukup besar untuk Sehun. Apartemennya terdiri dari dua kamar, satu kamar mandi, ruang tamu lengkap dengan televisi, ruang makan dan balkon.
Dia tidak memutuskan pulang ke rumah setelah dia bertengkar dengan sang Appa. Itu yang sering Sehun lakukan jika dia sedang bertengkar dengan orang rumah. Di apartemennya Sehun juga dibantu seseorang yang membersihkan apartemennya. Seseorang yang sukarela sering membantu Sehun. Dia hanya akan datang tiga hari sekali untuk membersihkan apartemen Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Life? (Sehun Fanfiction) [END] ✓
Fanfiction"Untuk apa aku hidup jika selalu dijadikan nomer dua" Yoo Sehun "Kau akan tetap di bawahku Yoo Sehun" Yoo Chanyeol