Cerpen Ala Bollywood

Mann 2 (Hati)

Naghma

Vivek Mushran

Mann :

Bercerita tentang Aamir Khan yang playboy namun kehadiran Manisha Koirala di hidupnya membuatnya berubah. Aamir mengenal cinta sejati dan ingin menjadi pria setia untuk Manisha. Namun, berbagai masalah harus di hadapi dan pada puncaknya Manisha mengalami kecelakaan hingga kedua kakinya harus di amputasi. Manisha menghindari Aamir karena tidak ingin Aamir bersanding dengan gadis cacat seperti dirinya. Namun, takdir membuat Aamir akhirnya mengetahui kebenaran yang terjadi dan memilih untuk tetap menikahi Manisha, gadis yang ia cintai.

Mann 2 adalah lanjutan kisah dari Mann sebelumnya, namun dengan cast yang berbeda.

(Ceritanya bikin sequelnya gitu :D)

__________________________________

Naghma telah mempersiapkan makan malam sambil menunggu kepulangan suami tercinta, Vivek. Meskipun Naghma tidak mempunyai dua kaki dan harus selalu menggunakan kursi roda, namun itu tidak membuatnya terus-terusan meminta bantuan pada orang lain. Naghma cukup handal dalam mengerjakan segalanya seorang diri. Ia tidak memperkerjakan asisten rumah tangga, segalanya ia lakukan sendiri. Naghma memang terlatih mandiri sejak kecil saat masih dalam panti asuhan dan ia mensyukurinya karena hal itu memudahkan baginya saat menjadi seorang istri, meskipun ia tidak bisa berjalan lagi seperti dulu.

Tak lama kemudian, Vivek yang baru pulang bekerja segera datang menghampiri Naghma.

"Hai istriku. Aku pulang" ujar Vivek sambil mencium kening istrinya

"Kau selalu saja pulang terlambat. Jangan mentang-mentang, aku tidak bisa melempar sandal ke arahmu, kau bisa seenaknya pulang dan pergi tanpa ingat waktu" gerutu Naghma yang sedikit kesal karena keterlambatan suaminya.

Sementara Vivek hanya terkekeh dengan gerutuan istrinya tersebut.

"Maafkan aku, Naghma. Akhir-akhir ini, banyak yang memesan lukisanku. Makanya aku jadi sering lembur. Aku akan berusaha pulang lebih awal" sahut Vivek dengan lembut

Naghma pun mengelus pipi Vivek yang sedang membungkukkan badannya hingga wajahnya begitu dekat di depan Naghma yang berada di kursi roda.

"Bekerja keras itu baik, tapi kau juga harus beristirahat. Jangan sampai kelelahan. Lihat wajahmu, terlihat lelah sekali"

"Lelahku hilang seketika, setelah melihatmu"

"Jangan menggombal, cepat mandi sana. Setelah itu makan, ya. Aku sudah memasak makanan kesukaanmu"

"Oke"

Vivek pun segera bergegas untuk membersihkan diri dan memakan masakan istri tercintanya.

Sudah dua tahun mereka berdua menjalani bahtera rumah tangga. Ada kalanya terjadi perdebatan di antara Vivek dan Naghma. Namun, mereka tetap bisa menyelesaikannya secara baik-baik dan kembali harmonis.

Vivek adalah seorang pelukis terkenal yang karyanya banyak di minati para pecinta seni di penjuru dunia. Namun, ia tetap hidup sederhana dan apa adanya. Dulu, ia memang hobi berfoya-foya hingga kekayaan keluarganya habis tak tersisa. Jika Vivek tidak bertemu Naghma dan menjadi pelita di kehidupannya, mungkin Vivek tidak akan pernah berubah. Ia juga menjadi pria setia yang begitu mencintai istrinya. Meski sering tersiar gosip kedekatan Vivek dengan para gadis cantik, namun Naghma yakin akan kesetiaan suaminya. Ia tahu, Vivek telah berubah. Bukan playboy yang selalu mempermainkan hati wanita seperti dulu.

***

Vivek mendapat undangan untuk menghadiri acara pameran seni lukis India. Ia pun mengajak Naghma dan memperkenalkannya pada khalayak umum. Semuanya berjalan baik hingga saat Naghma izin ke kamar mandi dan mendengar perbincangan beberapa gadis yang ternyata membicarakan dirinya. Naghma di sebut tidak pantas bersanding dengan pria tampan dan mapan seperti Vivek. Saat itu, hati Naghma terguncang dan menitikan air mata.

Sejak saat itu, Naghma mulai murung dan memikirkan cibiran orang-orang mengenai dirinya. Vivek yang melihat sikap Naghma yang tidak biasanya, segera menghampirinya.

"Ada apa ? Kenapa kau tampak murung"

"Tidak apa-apa"

"Jangan bohong. Ceritakanlah padaku apa yang terjadi padamu ?"

"..."

"Naghma,,,"

"Vivek, apa sebaiknya kita berpisah saja ?"

"Apa maksud perkataanmu ? Apa aku membuat kesalahan ? Naghma, kita bisa bicarakan ini baik-baik"

"Aku,,,aku tak layak denganmu. Kau adalah pria sempurna, sementara aku hanyalah perempuan cacat"

"Siapa yang mengatakan hal itu ?! Dengarkan aku, Naghma. Bagiku kau adalah wanita sempurna yang hadir dalam hidupku. Jangan dengarkan perkataan orang lain yang hanya bisa mencela kekurangan orang lain"

"Vivek,,,"

"Aku mencintaimu, Naghma. Kau juga mencintaiku kan ?"

Naghma pun menitikan air matanya sambil menganggukkan kepala. Vivek pun memeluknya sambil berkata

"Jangan biarkan hatimu lemah dan memilih melepaskanku hanya karena perkataan orang lain."

Naghma semakin terisak dalam tangisnya dan memeluk Vivek dengan erat.

Sementara itu, seorang wartawan gosip membuat ulasan heboh dengan kata-kata mengejek serta menghina Naghma yang adalah istri Vivek. Vivek yang mengetahui hal tersebut segera mencari tahu keberadaaan si wartawan dan langsung menamparnya dengan keras. Aksinya pun menjadi pusat perhatian dan jadi bahan pembicaraan di media sosial. Pasalnya, wartawan yang Vivek tampar adalah seorang perempuan dan apa yang di lakukan Vivek dianggap sebagai pelanggaran karena melakukan tindak kekerasan terhadap wanita.

Karena kejadian itu, Vivek di Blacklist dalam daftar pelukis India dan karyanya tidak di cantumkan lagi di pameran. Meski begitu, Vivek sama sekali tidak merisaukannya. Naghma dengan senang hati menemani Vivek di keadaan tertentu, namun ia merasa bersalah karena membuat karir Vivek sebagai Pelukis pupus begitu saja.

Cukup lama karir Vivek meredup sebagai seorang pelukis hingga ia pun mulai bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Vivek mampu bertahan di keadaan apapun selama Naghma selalu bersamanya. Mereka berdua semakin harmonis dan tak terpisahkan.

Vivek merasa lebih bersyukur tak lagi menjadi seorang pelukis terkenal, karena ia bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama Naghma.

Lalu, kebahagiaan pun menghampiri Vivek saat Naghma di nyatakan positif hamil. Vivek dan Naghma pun semakin tak terpisahkan.

*End

Vivek Mushran dan Naghma dalam lagu "Waise To Zamane Mein"