Gham (Duka)

15 2 0
                                    

Hrithik Roshan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hrithik Roshan

Hrithik Roshan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Preity Zinta

__________________________________

Hrithik dan Preity adalah sahabat sejak kecil. Mereka saling menjaga satu sama lain, semenjak kedua orang tua mereka tewas terbunuh saat insiden terjadinya gencatan senjata akibat perseteruan Hindu-Muslim di India. Kedua orang tua mereka adalah salah satu dari sekian banyak korban tidak bersalah yang tewas terbunuh pada saat itu.

Hritik menaruh dendam pada orang-orang Muslim yang membunuh kedua orang tuanya yang adalah seorang Hindu yang taat. Sementara Preity, ia adalah seorang Muslim yang tinggal di India bersama kedua orang tuanya. Ia yang menjadi minoritas, tentu mendapatkan diskriminasi dari orang-orang sekitarnya. Kedua orang tua Preity pun tewas karena di anggap teroris hingga di bakar hidup-hidup tepat di depan matanya sendiri. Preity merasakan duka yang mendalam, tapi ia berusaha untuk ikhlas menerimanya.

Bagi Hrithik, Preity satu-satunya Muslim yang baik di dunia ini. Karena itu, Hrithik sama sekali tidak membencinya. Bahkan, Hrithik ingin selalu melindungi dan menjaganya. Mereka berdua pun membagi suka dan duka bersama karena memiliki nasib yang sama, menjadi yatim piatu.

Setelah dewasa, Hrithik memilih jalan hidupnya sendiri. Ia yang telah terdoktrin untuk membenci orang-orang Muslim, bergabung dalam Kelompok Anti Islam. Mereka bergerak secara diam-diam, mengusir orang-orang Muslim secara kasar agar India terbebas dari teroris menurut pandangan mereka. Pemerintah India pun tidak terlalu mempedulikan nasib minoritas. Negara Pakistan yang berempati dengan nasib orang-orang Muslim di India mencoba membantu mereka untuk pindah ke Pakistan dan menetap di sana. Sementara, bagi mereka yang tetap masih ingin tinggal di India mendapatkan bantuan berupa pelatihan beladiri secara tertutup khusus untuk para Muslim yang menetap di India. Preity pun mengikuti pelatihan beladiri untuk menjaga dirinya sendiri. Ia tidak memberitahukan hal ini pada Hrithik, karena ia yakin Hrithik tidak akan menyetujuinya. Preity tahu, Hrithik tidak begitu menyukai orang-orang Muslim. Hanya Preity satu-satunya yang di anggap baik baginya. Sebenarnya Preity tidak menyukai pemikiran Hrithik, tapi percuma juga mendebatnya. Hrithik adalah orang yang keras kepala. Preity memahami duka yang di rasakan olehnya, karena Preity pun mengalaminya juga. Tapi, menyimpan dendam pun tidak  ada gunanya. Preity tetap berusaha baik pada semua orang tanpa melihat apa agama yang di anut mereka. Karena pada dasarnya, setiap agama mengajarkan kebaikan. Hanya saja, manusianya sendiri yang mempunyai pandangan berbeda-beda tentang makna kebaikan bagi mereka sendiri. Hingga tindakan yang di lakukannya, cenderung menodai keyakinan mereka sendiri.


Suatu ketika, Preity melihat seorang anak kecil menangis melihat kedua orang tuanya meninggal karena di bunuh. Sontak, hal itu membuat Preity kembali teringat kenangan pahit tentang kematian kedua orang tuanya. Preity mencari tahu dalang di balik pembunuhan tersebut. Dan, saat itulah Preity mengetahui Kelompok Anti Islam. Hal yang begitu mengejutkan Preity, saat ia mencari tahu nama-nama anggota yang masuk kelompok rasis tersebut. Ada nama Hrithik yang tercantum dan membuat Preity merasa sangat kecewa

***

"Hrithik, apa benar kau masuk dalam Kelompok Anti Islam ?" tanya Preity to do point saat bertemu dengannya

"Dari mana kau dapat info itu" kata Hrithik balik bertanya

"Kau belum menjawab pertanyanku, Hrithik" sahut Preity

Hrithik pun menghela nafasnya dan diam tanpa kata. Kebungkaman Hrithik pun menjadi jawabannya.

"Kau sungguh membuatku kecewa" ucap Preity lirih dengan air mata yang siap tumpah kapan saja

"Maafkan aku, Preity"

"Jadi, kau memusuhi orang-orang muslim ? Berarti kau memusuhiku juga"

"Tidak, Preity. Kau tahu benar, aku sama sekali tidak menganggapmu musuhku"

"Kau masuk dalam Kelompok Anti Islam, sama saja kau telah memusuhiku. Kau ingin India tidak di tempati orang-orang sepertiku kan ? Apa kau juga ingin membunuhku ?!"

Segera Preity mengambil pisau dapur dan langsung memberikannya pada Hrithik. Ia pun meminta Hrithik untuk membunuhnya, namun tentu saja Hrithik menolaknya dan membuang pisau tersebut.

"Aku tidak akan pernah bisa menyakitimu, Preity. Bagaimana mungkin aku membunuhmu ?"

"Kau bisa membunuh orang-orang Muslim lainnya, kenapa kau tidak bisa membunuhku ?"

"Aku tidak pernah membunuh siapapun seumur hidupku. Aku memang masuk kelompok anti Islam, tapi aku tidak pernah ikut andil dalam pembunuhan mereka"

"Tapi, kau tidak melakukan apapun kan saat kau tahu rekanmu melakukan pembunuhan keji ? Kau tidak ada bedanya dengan pembunuh mereka"

"Preity,,,"

"Dengarkan aku baik-baik, Hrithik. Aku tidak akan pernah meninggalkan India. Ini adalah tempat kelahiranku juga, jadi tidak hanya orang-orang Hindu yang punya hak untuk tinggal di sini. Aku dan saudara-saudara yang satu keyakinan denganku, punya hak yang sama tinggal di negara ini. Aku tidak akan gentar, bahkan jika aku harus mati di sini maka aku akan tetap berada di sini. Katakan itu juga pada rekan-rekanmu yang lain"

Preity pun pergi begitu saja meninggalkan Hrithik yang mematung melihat kepergiannya. Di sisi lain, seseorang yang mendengar percakapan Hrithik dan Preity segera pergi ke sebuah markas. Ia tidak lain salah satu kelompok anti Islam yang sedang memata-matai Hrithik. Ia curiga dengan kedekatan Hrithik dengan seorang gadis muslim. Hrithik sempat menyangkal dan mengatakan bahwa Preity adalah seorang Hindu, tapi mendengar percakapan mereka berdua. Terungkaplah bahwa Hrithik berbohong.

Para anggota lainnya menyusun rencana untuk membunuh Preity, karena bukan hanya dia seorang muslim. Namun, ia juga mengenal jati diri anggota mereka yang seharusnya menjadi rahasia.

Keesokan harinya, saat Preity hendak ingin berangkat kuliah. Seseorang langsung memukulnya dari belakang hingga ia pingsan. Saat tersadar, Preity sudah berada di tempat asing. Beberapa pria yang tidak Preity kenal, datang menghampirinya dan melakukan penyiksaan pada dirinya. Di sisi lain, Hrithik merasa gusar karena Preity menghilang dan mencari tahu keberadaannya. Setelah berhari-hari, akhirnya Hrithik berhasil menemukan Preity. Namun, ia sudah tidak bernyawa lagi. Hrithik pun merasa kehilangan.

Hrithik tahu, pelaku pembunuh Preity adalah anggota-anggota kelompok anti Islam. Dan, ia memutuskan untuk membubarkan kelompok tersebut dengan membunuh anggotanya satu per satu.

Hrithik pun memulai aksinya, dan para anggota kelompok anti Islam pun mati tak bersisa. Hrithik mulai sadar, bahwa India akan lebih damai jika para warganya hidup berdampingan dan toleransi terhadap perbedaan keyakinan. Adanya kelompok anti Islam atau kelompok rasis lainnya, hanya akan menimbulkan perpecahan dan nyawa-nyawa orang tidak bersalah yang di pertaruhkan.





*End








Hrithik Roshan dan Preity Zinta dalam lagu "Chupke Se Sun"


Cerpen Ala BollywoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang