Jeetendra
Jaya Prada
__________________________________
Jeet dan Jaya adalah dua orang yang saling mencintai satu sama lain. Mereka pertama kali saling mengenal saat Jeet menjadi guru di sekolah SMA, di mana Jaya menjadi salah satu muridnya. Jaya saat itu tertarik pada Jeet sejak pandangan pertama, karena ia bukan hanya pria yang tampan. Tapi juga ramah dan baik hati.
Jaya selalu mencari perhatian Jeet dengan melakukan berbagai kenakalan. Sementara, Jeet hanya bisa bersabar menghadapi tingkahnya yang memang masih remaja. Ia juga yakin, Jaya hanya sekedar menyukainya dan perasaannya akan menghilang seiring waktu.
Setelah lulus SMA, Jaya pun kuliah di sebuah Universitas di mana Jeet menjadi dosen di sana. Jaya pun merasa sangat bahagia dan semakin gencar mendekati pria idamannya.
Perlahan, Jeet mulai tertarik pada Jaya dan mereka berdua pun menjalin kasih.
Jeet melamar Jaya untuk di jadikan istrinya, namun Jaya menolaknya karena belum siap menikah. Jeet pun menerimanya. Dan, memilih untuk menunggu Jaya sampai siap di persunting olehnya.
Jeet memang seorang pria yang pengertian dan dewasa. Karena itu, ia mampu mengimbangi sikap Jaya yang kadang masih kekanakan dan manja.
Sayangnya, bibi Jeet yang bernama Sarah tidak menyukai keponakannya menjalin hubungan dengan gadis seperti Jaya. Di mata Sarah, Jaya adalah seorang gadis manja yang egois. Sarah tahu bahwa Jeet telah melamar Jaya namun di tolak hanya karena alasan belum siap. Jeet dapat menerima semua itu, tapi tidak untuk Sarah.
Sejak kedua orang tua Jeet telah meninggal dunia, Sarah memegang tanggung jawab menjaga Jeet hingga tumbuh dewasa seperti saat ini. Sarah akan bernafas lega jika Jeet dapat menikah dengan seorang gadis baik yang dapat mendampingi Jeet di keadaan apapun.
Awalnya, Sarah tidak keberatan pada Jeet yang menjalin kasih dengan gadis yang lima belas tahun lebih muda darinya. Namun, setelah mengetahui Jaya yang belum mempunyai sifat kedewasaan, membuat Sarah mulai tidak yakin dengan pilihan Jeet. Terlebih lagi, Jaya tidak mau segera menikah padahal Jaya harusnya memikirkan usia Jeet yang akan segera memasuki usia empat puluh tahun.
Sarah sering menegur Jeet untuk memintanya mencari perempuan lain yang lebih dewasa dan mau di ajak serius, tapi Jeet tidak pernah menanggapinya.
Suatu ketika, Jeet melihat aksi pembunuhan di depan matanya sendiri dan mencoba menolong sang korban dan menangkap sang pelaku. Sayangnya, ia yang di kambing hitamkan dan di tuduh sebagai pembunuhnya. Jeet pun langsung di tangkap polisi dan di penjarakan.
Ternyata, pelaku pembunuh adalah seorang anak menteri yang berkuasa. Para polisi yang sudah di suapnya membuat Jeet seakan-akan pelaku pembunuh yang sebenarnya.
Nama Jeet langsung tercoreng saat itu juga dan banyak orang yang membenci dirinya. Tak ada yang mempercayainya ataupun mendukungnya. Sarah pun bersedih dengan apa yang di alami keponakannya.
Sementara Jaya, tidak terima dengan apa yang dialami kekasihnya dan berjuang untuk membelanya. Meskipun kedua orang tua Jaya meminta Jaya untuk tidak ikut campur dalam masalah Jeet dan menyuruhnya memutuskan hubungan mereka, namun Jaya tetap pada pendiriannya. Ia yakin bahwa Jeet tidak bersalah dan akan berusaha membebaskannya dari fitnah keji itu.
***
Jaya membawa rantang berisi makanan dan pergi ke sel tahanan di mana Jeet berada. Ketika mereka berdua bertemu, air mata Jaya tidak ada henti-hentinya mengalir. Wajah babak belur dan tubuh penuh luka memar dan cambukan.
"Jeet,,,"
"Sudah, aku tidak apa-apa. Melihatmu membuat semua rasa sakitku hilang seketika"
Jeet membelai lembut pipi Jaya dengan tangan kanannya sambil tersenyum.
"Aku bawakan makanan untukmu"
"Benarkah ? Siapa yang memasaknya ?"
"Tentu saja, aku yang memasaknya. Aku sudah ikut les memasak, jadi pasti rasanya enak"
"Terima kasih, calon istriku"
"Sama-sama, calon suamiku "
Sarah yang baru tiba, melihat adegan kebersamaan Jeet dan Jaya. Ia cukup merasa senang karena Jaya masih selalu setia mendampingi keponakannya.
***
Jaya memata-matai polisi yang ia curigai sebagai tangan kanan sang menteri pertanian, Rudra Singh. Jaya menyamar dan membuat identintas bermacam-macam orang agar tak ada yang mengenalinya. Titik terang mulai di temu Jaya saat berhasil menyadap ponsel milik Rudra dan merekamnya. Sayangnya, aksi Jaya di ketahui Rudra dan ia segera menyuruh anak buahnya untuk menghabisi nyawa Jaya.
Jaya segera pergi untuk menyelamatkan diri dan berniat menemui Inspektur Veer yang terkenal jujur dan bertanggung jawab.
Namun, berbagai hambatan harus di lalui Jaya untuk memberikan bukti bahwa Jeet tidak bersalah.
Jaya pun terkena tembakan di bagian bahu dan kakinya. Tapi, ia berusaha menahan rasa sakitnya untuk terus pergi menemui Inspektur Veer. Pada akhirnya, usaha Jaya tidak sia-sia. Ia berhasil menemui Sang Inspektur dan menyerahkan bukti ketidakbersalahan Jeet. Namun, saat itu juga Jaya tak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah.
Jaya di larikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif. Sementara Jeet yang terbukti tidak bersalah, segera di bebaskan dan langsung pergi menuju rumah sakit saat tahu Jaya dalam keadaan kritis.
Semua orang merasa cemas dengan Jaya. Jeet pun demikian. Dan, setelah beberapa jam kemudian Jaya di nyatakan telah melewati masa kritis dan tinggal menunggu ia sadar. Jeet bernafas lega dan memandangi Jaya di balik pintu yang terdapat kaca yang menampilkan Jaya terbaring lemah.
Satu minggu kemudian, Jaya sudah benar-benar pulih dan siap untuk pulang ke rumahnya. Jeet pun datang menghampirinya dan memeluknya dengan erat.
Tak lama kemudian, Jaya langsung mencium pipi Jeet dan membuat Jeet terkejut. Pasalnya, ini pertama kalinya Jaya mencium pipinya. Selama mereka menjalin kasih, Jeet dan Jaya saling menjaga batasan mereka.
"Jaya, jika kau melakukan itu lagi. Aku akan langsung menikahimu, meski kau menolaknya" ujar Jeet
"Tuan Jeetendra yang terhormat, aku dengan senang hati di nikahi olehmu. Aku tidak keberatan, jika hari ini juga kita menikah" sahut Jaya dengan senyum cerahnya
"Sungguh ?"
"Iya"
Jeet pun langsung menggendong Jaya ala bridal style
"Baiklah, ayo kita ke pelaminan hari ini juga"
Semua orang pun tertawa bahagia melihat Jaya dan Jeet. Lalu, sebuah televisi menayangkan berita penangkapan Rudra Singh dan putranya oleh kepolisian.
*End
Jeetendra dan Jaya Prada dalam lagu "Apna Ghar Hai"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen Ala Bollywood
Storie breviberisi kumpulan cerpen kisah cinta hasil buatan sendiri dengan terinspirasi Film-film Bollywood dan memakai cast aktor dan aktris India ❤ One Shot