02

1.8K 341 18
                                    

Kepalaku terasa sangat pusing dari tadi pagi, memikirkan hal-hal di luar nalar yang baru kualami. Menyendiri di kamar dan berbaring, tak melakukan apa pun selain berpikir. Kejadian ini sangat aneh. Apakah aku hanya bermimpi?

Kutepuk-tepuk pipiku. Bukannya jawaban, malah sakit yang aku peroleh.

Ting!

Zea.
| P

Satu notif pesan dari Zea membuatku sadar. Kenapa aku gak hubungin Zea aja dan tanya tentang semua ini?

Ale
Zea! Nct ilang! |

Zea
| Ha? NCT?

Ale
Iya Ilang, masa gua cari nama mereka gada di pencarian media sosial? |

Zea
| Apaan sih?

Ale
Anjing! Gua serius bangke, jangan bikin gua emosi dah ah! |

Zea
| Lu ini kenapa si Ale? Gua kagak ngerti lu ngapain. Bicara NCT lah, media sosial lah!

Ale
Jangan bilang lu lupa NCT! |

Zea
| Lupa?
| Hahah...gua aja kagak pernah dengar nama NCT, itu benda apa emang?
| Skinker?

Gak! Gak mungkin Zea lupa.

Ale
Jangan canda! Gua serius! |

Zea
| Gua juga serius!

Ale
Lu bener-bener gatau? |

Zea
| G

Ale
Bentar gua kirim poto. |

Aku berniat mencari foto Jeno yang termasuk list bias Zea, tapi tak ada satu pun foto NCT di galeri HP ku.

" Anjir! Kenapa jadi gini?"

Aku tidak pernah menghapus foto-foto NCT sekalipun, bahkan aku malah mengoleksi foto mereka dan sering sekali mencetaknya.

" Ah!" Tiba-tiba aku teringat foto polaroid dan PC yang baru saja aku cetak minggu ini.

" Bangsat!" umpatku ketika tak menjumpai keberadaan foto- foto itu di album khusus milikku.

" Kenapa gak ada, anjing!?"

Foto itu seharusnya ada di dalam album, tapi entah mengapa mendadak hilang tanpa tersisa?

Seperti nama NCT.

Ting!

Zea
| Foto apa?

Ale
Ini aneh...foto polaroid dan PC yang baru saja gua cetak menghilang semua, bahkan foto-foto NCT di HP dan laptop gua juga hilang! |

Zea
| NCT lagi! Lu ini kenapa sih? Kerasukan? Gua tegasin sekali lagi ya! GUA GAK NGERTI NCT! PAHAM?

Ale
y. |

Aku membuang HP ke sembarang tempat. Memijat pelipis yang sudah cenat-cenut dari tadi. Semua ini sangat aneh, dari nama NCT yang mendadak hilang, foto-foto mereka hilang, poster di kamarku mendadak buram, Zea yang gak ingat sama sekali tentang NCT, bahkan album yang baru aku beli pun hanya memperlihatkan kertas kosong berwarna hitam.

Ini sungguh diluar nalar.

Apakah selama ini... NCT itu hanya sekedar mimpi dan halusinasiku semata?

Apa aku selama ini... hanya bermimpi?

Atau mereka hanya hayalan pikiranku saja?

" Aaaaahhh!" Aku menjambak rambut saking frustasinya.

" Lo ngapain?" bang Raka tiba-tiba masuk ke kamarku.

" Bang! " Aku langsung berlari ke arahnya.

" Bang, lo ngerti NCT? Boy grup Korea Selatan yang gue suka. Lo tau, kan?" Aku menanyakan itu ke bang Raka karena dia sering menemaniku buat beli perintilan-perintilan K-pop, meski harganya murah sih.

Otomatis bang Raka pun tau siapa itu NCT.

Ia meringis memandangiku. " Lo ini ngomong apa, sih? Boy grup yang mana? Lo bukannya suka Nassar oppa? " candanya.

" Mangsut lohk apa, ya, bang? coba inget! NCT! Lo masa gak tau?"

" NCT? Mmmmm... gua gatau, gak pernah denger juga."

" anjir, ngapa semuanya jadi lupa?!" Aku menyibakkan rambut ke belakang. Bukan hanya otak, tapi Tengkuk kepala ini juga rasanya berat banget buat mikir.

" Lo tau mereka, kan?" Aku menunjuk poster NCT yang buram itu.

" Haahahhah, ini foto apaan sih, bangsat? Ngeblur gini, wajahnya abstrak, anjir! Gak keliatan apa-apa." Bang Raka tertawa lepas seperti orang yang tidak punya dosa sedikit pun.

" Ini gak mungkin! Mereka nyata!" Aku menggertakan gigi dengan geram.

" Lo kenapa, sih?"

" Udahlah! Gue gapapa, lo mending keluar dari sini!" Aku mendorong badan abang yang besar itu sampai keluar kamar dan menutup pintu serta menguncinya.

Percuma saja dia di sini, jatuhnya malah bikin pening.

" Ini gak mungkin! Gua gak mungkin mimpi! Mereka bukan halusinasi! Mereka nyata! aw!" Baru saja ingin mengambil segelas air, tiba-tiba kepalaku mendadak sangat pusing, pandangan sekitar perlahan buram.

" Ahk!" Aku berjalan terhuyung-huyung hingga menabrak lemari, tepatnya di bagian pelipis dan merasakan sakit yang luar biasa.

Nafasku naik turun dengan cepat. Aku berusaha meraih obat yang ada di laci meja, tapi tetap tidak bisa.

Langit-langit rumah berputar menampakkan beberapa tempat secara random. Aku terasa seperti di ruangan lain secara bergantian.

" Asu! " Sorotan cahaya mendadak terpancar dari dalam kamar mandi dan serasa mencolok menembus indra penglihatanku.

Dengan langkah sedikit gontai dan kepala yang berat seperti membawa 10 Kg beras, aku mencoba menghampiri sumber dari cahaya tersebut.

Tak lama, akhirnya aku mulai merasakan suatu keadaan di mana semua tulang di tubuhku mulai melunak dan urat-uratku yang mulai mengeras.

••••...••••

( Maaf kalau ada penulisan yang salah, baik itu dari EYD, tanda baca, ejaan atau yang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Maaf kalau ada penulisan yang salah, baik itu dari EYD, tanda baca, ejaan atau yang lainnya.)

[✔] 1.0 NEONCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang