05

1.3K 318 38
                                    

" Itu pasti portal dimensi," sahut Renjun.

" Portal dimensi?" tanyaku.

" Oh, iya! Sebelumnya, kami mendapat ini." Renjun menyerahkan sebuah surat.

Setiap kalian bertemu dengan rekan kalian yang lain, portal dimensi akan aktif dan meledak.

Itulah isi suratnya.

" Ini gila!" decak Jaehyun kesal. " Ini gak masuk akal!"

" Kita akan berpindah dimensi,"

Mereka sontak menatapku kaget.

" Apa yang kau katakan?" tanya Doyoung bingung.

" Kalau surat ini mengatakan ledakan barusan adalah portal dimensi, otomatis portal itu akan membawa kita ke dimensi lain dan kemungkinan juga rekan kalian ada di sana," jelasku yakin.

" Ternyata otakmu cerdas juga," puji Doyoung sinis.

" Tapi bagaimana caranya kita cari portal itu?"

" Apa kau tidak tahu?" tanya Jeno padaku.

" Kau kira aku tuhan!?" tanyaku balik dengan tampang menyolot.

" Biasa aja!"

Aku hanya menghela nafas kasar. Membolak balik kertas itu dan mencari seseuatu yang aneh. Siapa tahu ada petunjuk.

" C!" Jaemin teriak, membuat jantungku hampir saja copot.

" Ha?"

" Lihat kertas itu! ada tanda C di sana." Jaemin menunjuk huruf yang dimaksud.

" Ada apa dengan huruf C ini?" tanyaku.

" Lihat!" Dia menyodorkan kembali peta tadi. " Di sini samar-samar terdapat gambar huruf N dan C. Kemudian setelah kuteliti, saat kita berjalan menuju ke sini, arah kita membentuk huruf N seperti yang digambarkan."

Otakku masih memahami apa yang Jaemin katakan barusan.

" Apa kau paham?"

Aku menggeleng pelan.

" Lihat baik-baik peta ini."

Dengan cermat dan teliti, aku memahami isi peta itu. Dan benar saja, saat aku dan yang lain menuju ke tempat ini, arah jalan kami membentuk huruf N.

Ini sungguh merepotkan.

" Aku paham! Kita hanya perlu mengikuti arah huruf C yang ditunjukkan peta."

Semuanya mengangguk. Aku rasa mereka paham maksudku. Tanpa lama, kami pun beranjak keluar dari ruang bawah tanah ini.

Plass!

" Aaaaa!" Aku teriak ketakutan.

Lampu ruangan tiba-tiba mati. Pintu pun tiba-tiba tertutup keras hingga mengagetkan semua yang ada di sini. Oh Tuhan, apa lagi ini? Aku sangat takut kegelapan. Aku sungguh tidak bisa bernafas normal jika lampu padam total seperti ini.

Tanpa sadar, aku sudah memeluk seseorang. Aku tidak tahu siapa dia? Siapa member NCT yang sudah aku peluk ini

" K-kau tidak apa-apa?" Itu suara berat Jaemin.

Aku memeluk Jaemin? Ya Tuhan, aku tidak sedang bermimpi, kan?

" Huhhh ... a-aku tidak a-apa-apa," jawabku dengan nafas yang tak beraturan.

Benar dugaanku. Lama-kelamaan aku akan seperti ini. Leherku seperti di cekik dan mulutku seperti dibungkam. Melihat ruangan yang gelap-gulita seperti ini, rasanya akan pingsan sebentar lagi.

[✔] 1.0 NEONCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang