16

1K 252 7
                                    

Suara mesin terdengar di mana-mana. Dengan tangan dan kaki yang terikat serta mata yang ditutup paksa. Kita terkurung di suatu tempat, entah apa namanya? Semua terjadi secara tiba-tiba setelah mengaktifkan salinan sistem tersebut. Bisa dipastikan, inilah pusat permainannya. Meski mataku tidak bisa melihat apapun kecuali kegelapan, tapi telinga dan perasaanku bisa tahu kalau kita terjebak dalam suatu ruang penuh dengan mesin.

Suara para member terdengar jelas dalam pendengaranku. Mereka bertanya-tanya tentang keadaan kali ini. Tidak jauh seperti aku, bahkan mereka berkali-kali mengumpat saking kesalnya. Tidak ada petunjuk maupun apa selama setengah jam terkurung, hanya duduk dan meratapi nasib.

Aku rasa, kita duduk dengan bentuk melingkar dengan membelakangi satu sama lain. Banyak perkiraan serta teori tersirat yang muncul di otakku akhir-akhir ini. Tentang bagaimana cara mengahiri permainan ini? sampai cara untuk mengahiri hidupku sendiri.

" Sudah setengah jam lebih, tapi kita masih duduk tenang di sini? Anjing ... anjing ..."

" Diem bisa gak, sih?" kesalku mendengar ocehan Jaehyun. Tampang luarnya saja dingin, tapi aslinya banyak omong juga.

" Gausah komentar, bisa gak? " bantah Jaehyun membalikkan omongan.

" Ya gak bisa, dong! Telinga gue gatel tiap denger lo ngomong tau, gak!?" aku balik membantah.

" Apa kalian tidak bisa diam?" sahut Doyoung pelan.

" Ya. "

" Simpan ocehan kalian dan ganti dengan otak untuk berpikir bagaimana cara untuk keluar dari sini."

Mendengar ucapan Doyoung barusan, seakan-akan itu adalah sindiran keras untuk diriku. Pasalnya, aku sudah memikirkan berbagai cara untuk melepaskan ikatan ini, tapi entah kenapa otakku serasa buntu untuk berpikir.

Tittt! tittt!!!

Suara mesin.

" Welcome to the Neo wolrd!"

" Bagaimana kabar kalian?"

" K-kau! Apaan ini? Kenapa kau ikat kami seperti ini?" omelan Taeyong memenuhi seisi ruangan.

" Oh ... sebelumnya ini bukanlah salahku, tapi kalian sengaja mengaktifkan salinan tersebut 2 kali dan inilah yang terjadi."

" Tidak logis!" Aku menyahut cepat.

" Tapi itu yang terjadi."

" Selanjutnya, apa yang harus kami lakukan?" tanyaku antusias, seakan mengerti apa yang harus dilakukan selanjutnya.

" Hm ... tidak sulit, cukup menjawab 1 pertanyaan saja dariku."

" Question? Apa?"

" Baiklah ... pertanyaan ini hanya untukmu, Ale! Antara cinta dan nyawa, apa yang lebih kau pilih?"

" Apa? Kenapa harus seperti itu?"

" Kalau kau tidak menjawab secepatnya maka--"

" Baiklah! Akan kujawab!" Dahiku mengerut guna berpikir sejenak tentang pertanyaan tersebut. " Aku pilih cinta!"

" Alasan?"

" Tadi kan kau suruh cuma pilih, bangsat! Kenapa sekarang pakai alasan!?"

" Kau benar tidak mau menjawab?" Mendengarnya, membuatku takut. Pasti ada sesuatu jika aku tidak menjawab pertanyaan ini. Meski dengan mata yang tertutup, aku bisa merasakan sedikit hawa mencengangkan di sekitar sini.

" Baiklah! Aku pilih cinta karena ..." Aku kembali berpikir, alasan apa yang harus aku berikan?

"Karena ... Cinta adalah nyawa seseorang. Banyak yang mempertaruhkan nyawa demi sebuah cinta. Bagi kebanyakan orang, cinta adalah seluruh hidup mereka dan terkadang hanya cintalah alasan seseorang untuk bisa bertahan di dunia ini meskipun aku sendiri tidak percaya jika ada cinta seperti itu di dunia ini." jawabku, secara singkat padat dan tidak jelas. Sedikit terdengar menggelikan juga menurutku.

[✔] 1.0 NEONCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang