11

1K 264 4
                                        

" Hyung, aku rasa, kita tidak bisa keluar dari sini."

" Tidak! Kita pasti bisa!"




















" Kisah kita tidak akan berlanjut, ini sudah berakhir."

" Hanya ada cara terakhir ..."

" Apa?"


























" Nyawaku."

•NEONCT•

Detik ini aku termenung, melamun dan tak memikirkan apa pun. Kami sudah memasuki desa tersebut, tapi tidak ada apa pun di sana. Rasa semangatku kini mulai hilang, ditelan beratnya rasa kecewa.

" Ale!"

" Hem?"

" Belum ada?"

Aku hanya menggeleng. Rasa kekecewaanku semakin meluap ketika Jaemin tidak lagi bersama kami. Dia menghilang, entah kemana? Kehilangan satu member sangatlah berat bagiku yang bukan siapa-siapa, padahal aku sudah mati-mati-an mempertahankan permainan ini dari awal sampai sekarang, tapi aku gagal mempertahankan sistem permainannya.

" Sudahlah, Ale! Aku yakin Jaemin pasti kembali."

" Dirimu tidak akan mengerti, kehilangan satu member saja bisa mengacaukan sistemnya kembali."

" Apa maksudmu?"

" Jaga apa yang kalian punya! Jangan sampai berkurang ataupun hilang!"

" Jangan bertele-tele!"

" KITA GAGAL!"

" APA?!"

" Jika kita kehilangan satu member, permainan ini akan kacau. Ini semua salahku."

" Tidak, Ale! Aku yakin Jaemin tidak hilang, dia akan kembali."

" Tapi jika itu memungkinkan, Doy!"

" Itu mungkin. Kita akan menyelesaikan permainan ini."

" Tapi sampai sekarang kita belum punya apa pun."

" Ada!" Doyoung mulai serius. Mengambil sebuah benda kecil dari sakunya.

" Untuk apa ini?" tanyaku bingung.

" Ini salinan dari flashdisk kami yang hilang."

" Terus?"

" Kau bawa ponsel, kan?"

Aku mengangguk.

" Hubungkan ini dengan ponselmu, aku yakin ada petunjuk di dalamnya."

" Kenapa tidak ponselmu saja?"

" Mmm ... kalau benda ini sampai terhubung dengan perangkat para member, aku takut kita semakin sulit menyelesaikan permainan ini."

[✔] 1.0 NEONCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang