ME VS MY BROTHER : 5

262 22 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit akhirnya motor Rama sampai di rumah. Ira turun dari atas motor sambil menentang tas ranselnya yang cukup berat.

Ia tidak sabar untuk mandi dan membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Rama melepaskan helmnya dan menatap Ira yang melangkah masuk ke dalam rumah.

‘’Dek,’’ panggil Rama.

‘’Apa?’’

‘’Lo, jangan bilang ke mama kalau lo pingsan, ya. Nanti mama banyak nanya lagi, ribet urusannya.’’

‘’Oke.’’

  Ia membuka pintu dan berjalan masuk ke dalam rumah di ikuti Rama di belakang. Cowok itu menaruh sepatu miliknya dan sepatu milik Ira ke dalam rak khusus sepatu dengan rapi. Kehadirannya disambut oleh Nila yang baru saja selesai memasak makan siang. Nila memeluk erat Ira sambil mencium pipinya, ia sangat merindukan gadis kecilnya itu.

‘’Gimana perkemahannya?’’ tanya Ira sambil mengelus lembut rambut puterinya itu.

‘’Seru. Aku dapat penghargaan ‘Cerdas dan Tepat’ pas menyelesaikan misi.’’ jawab Ira senang.

‘’Oh ya, bagus dong sayang.’’ Nila menggerutkan keningnya melihat kening Ira yang sedikit biru. ‘’Ini kening kamu kenapa bisa biru begini?’’

Ira menatap diam Rama yang berdiri di sampingnya.

Rama pun menjawabnya. ‘’Oh itu, biasa mah. Kejedot pintu.’’

‘’Aduh, hati-hati sayang. Yaudah kalian berdua mandi terus makan. Mama udah masak makanan kesukaan kalian berdua, ya.’’ Nila mengelus lembut rambut keduanya.

‘’Oke mah.’’ jawab mereka berdua kompak.

  Ira berlari menuju kamarnya dengan semangat. Ingin rasanya ia cepat-cepat menyegarkan tubuhnya yang terasa lengket. Tidak butuh waktu lama ia keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang segar. Ia menarik nafas dalam-dalam dan tersenyum tipis.

Ira mengambil tas dan mengeluarkan selempang kebanggannya. Ia berdiri di depan cermin dan bergaya dengan selempang itu sambil tersenyum bangga. Suara teriakan Nila yang memanggil untuk makan, membuat Ira menyimpan selempang itu dan berlari menuju meja makan.

Di sana ada Rama yang sudah mandi dan sedang menikmati makanannya. Ira duduk di hadapan Rama dan mengisi piringnya.

‘’Papa kemana, mah?’’ tanya Rama sambil mengunyah.

‘’Papa ke kantor. Ada urusan sama rekannya.’’ jawab Nila.

Rama hanya mengangguk-nganggukan kepalanya. Setelah selesai makan, ketiganya pun berkumpul di ruang keluarga berbincang dan menonton film bersama.

***

   Setelah pamit dari Nila dan Zaki, mereka berdua melangkah menuju garasi. Rama dengan jaket army menghampiri motor besarnya di ikuti Ira di belakang. Kini mereka berdua satu jalan, satu arah dan satu sekolah, sehingga keduanya bisa pergi dan pulang bersama. Dan, tentunya Nila merasa tenang dan tidak khawatir lagi, karena keduanya berangkat dan pergi bersama.

  Ira menatap Rama yang sedang memakai helm hitamnya. ‘’Kak.’’

‘’Apa?’’

‘’Nanti di sekolah kita pura-pura nggak kenal, ya?’’

‘’Lo siapa?’’

Ira berdecak. ‘’Nanti di sekolah.’’

‘’Pemanasan dulu.’’ Rama menatap bingung Ira. ‘’Emang kenapa, sih?’’

ME VS MY BROTHER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang