ME VS MY BROTHER : 29

162 9 0
                                    

Rama saat ini berada di rumah Randika. Kehadirannya di sambut dengan penuh ceria oleh mama Randika yang sangat suka pada Rama. Wanita itu akan mencubit pipinya gemas. Katanya, ia lebih senang melihat Rama daripada Randika.

''Udah lama banget lo, nggak pernah main ke rumah.'' kata Randika menatap Rama yang diam menatap minumannya.

''Ya, mungkin sekarang bakalan beda sama dulu.'' jawab Rama tersenyum samar.

''Terus, keadaan lo sama Ira sekarang gimana?''

''Alhamdulillah, baik-baik aja.''

Beberapa detik kemudian suasana menjadi hening dan sunyi. Tidak seperti biasanya, bila mereka bertemu ada saja topik obrolan yang di bicarakan. Namun, sekarang terlihat berbeda. Randika pun tidak tahu harus bicara apa.

''Hm, gue bisa minta tolong nggak sama lo?'' tanya Rama yang langsung di respon Randika.

'' Ya, bolehlah. Lo itu sahabat gue. Gue pasti bantuin lo, kok. Emangnya, lo minta tolong apaan?''

''Lo bisa nggak cariin gue pekerjaan?''

''Lo mau kerja?'' tanya Randika yang di balas anggukan kepala oleh Rama.

''Lo ngapain kerja?''

''Ya, supaya dapat duitlah.''

''Yaiyalah, maksud gue. Ngapain lo kerja? Bukannya setiap bulan lo dapat duit dari om lo yang kelola perusahaan bokap lo?''

Rama menghela nafasnya. Ia belum menceritakan hal ini kepada Randika dan yang lainnya. Rama memilih untuk merahasiakannya dan menyimpan seorang diri. Tak mau membuat sahabatnya repot.

''Sekarang udah beda, men. Om gue ternyata bawa lari semua uang perusahaan dan melakukan penipuan terhadap perusahaan yang di ajak kerja sama. Imbasnya, perusahaan bokap gue bangkrut dan di sita sama pihak perusahaan itu. Gue udah coba hubungi dia, tapi dia menghilang dari kehidupan gue..'' Randika terkejut mendengar cerita Rama. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang di lakukan Jack.

''Gila, nggak ada akhlak om lo!''

''Dia nggak pernah lagi datang dan kasih uang seperti biasanya. Makanya gue mau cari kerja supaya gue bisa menutupi kebutuhan sehari-hari. Apalagi gue cuman berdua sama Ira. Mau dapat duit dari mana kalau gue nggak kerja?''

Randika terdiam menatap sahabatnya. Randika bangga pada cowok itu. Ia tanggung jawab dan peduli terhadap adiknya.

''Kenapa lo nggak cerita sama gue dan anak-anak?'' tanya Randika kesal.

''Gue nggak mau bikin orang repot, Ran.'' alasan Rama.

Randika menghela nafas sambil menyandarkan punggungnya di kursi. ''Setahu gue, tante gue itu lagi nyari karyawan minimarket. Siapa tahu lo di terima di sana?''

''Apapun pekerjaannya asalkan halal gue mau kok.'' kata Rama semangat.

''Yaudah, nanti gue hubungi tante gue.''

''Makasih banyak ya, Randika.''

''Yaelah, lo kayak sama siapa aja dah. '' Randika menabok tangan Rama sambil tertawa.

***

''Jadi, ini teman kamu yang mau melamar jadi karyawan?'' tanya Lara, tante Randika yang sedang menempuh pendidikan S2-nya. Ia menatap Rama dari atas sampai bawah, menilainya.

''Iya, tan.'' jawab Randika sambil menepuk pundak Rama.

''Nggak cocok, ah!'' kata Lara spontan. Rama dan Randika sama-sama menatap bingung Lara.

''Memangnya apa yang nggak cocok, tan?'' tanya Randika bingung.

''Dia nggak cocok jadi pegawai minimarket! Dia cocoknya jadi bintang model.'' jawab Lara sambil tersenyum genit pada Rama.

ME VS MY BROTHER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang