ME VS MY BROTHER : 30

208 10 2
                                    

Rama tengah bersiap-siap. Hari ini ia akan datang ke pertunjukan untuk melihat Ira menari balet. Ia mengancing seluruh kancing kemeja hitamnya sambil menatap dirinya di pantulan kaca. Setelah selesai bersiap-siap ia pun pergi.

Dalam perjalanan ia singgah di salah satu tokoh bunga untuk membelikan Ira bunga. Ia tersenyum melihat buket bunga itu. Tak lama ia tiba di sekolah. Ia memarkirkan mobilnya dan turun.

Seketika ia menjadi pusat perhatian para tamu yang datang. Tubuh kekar yang di balut dengan pakaian casual membuat cowok itu berhasil menyihir para tamu yang lain. Sambil membawa buket bunga Rama berjalan menuju aula tempat pertunjukkan di adakan.

Di sana ia bertemu dengan keempat sahabatnya yang sudah tiba lebih awal. Mereka berbincang-bincang sambil menunggu pertunjukkan. Rama mengirimkan foto dirinya pada Ira, mengabarinya bahwa ia sudah ada di dalam aula.

Ira yang sementara di make up tersenyum dan membalas pada pesan cowok itu. Nampak pengurus OSIS yang baru sedang lari ke sana ke mari untuk mempersiapkan pertunjukkan.

Rama hanya diam dan melihat kerja OSIS periode baru. Kini ia tidak menjabat lagi sebagai ketua OSIS. Waktu jabatannya sudah habis dan ia harus fokus mempersiapkan diri menghadapi ulangan nanti.

''Aduh, gue nggak sabar banget melihat bidadari gue.'' kata Hidayat bersemangat.

''Pasti Ira cantik banget.'' sahut Farhan tersenyum.

Pertunjukkan pun mulai. Pembukaan di awali dengan sambutan dan sepatah kata dari kepala sekolah dan di susul beberapa acara lainnya. Akhirnya acara yang di tunggu-tunggu adalah pertunjukan menari.

Satu persatu para penari mulai bermunculan dari sisi kanan kiri panggung bersamaan dengan suara tepuk tangan penonton. Rama tersenyum melihat Ira yang keluar dari panggung. Gadis itu nampak cantik dan anggun. Ia mengeluarkan kameranya dan mulai merekam.

''Ya ampun, Ira cantik banget.'' kata Hidayat

''Gue lagi ngeliat bidadari nari.'' sahut Farhan.

Suara riuh tepuk tangan menonton menutup pertunjukkan tersebut. Ira bersama penari yang lain membungkuk memberikan ucapan terimakasih dan tersenyum. Rama melambaikan tangannya pada Ira dan memberikannya jempol.

Ira tersenyum lebar. Ia berharap orangtuanya hadir di sini dan melihat dirinya menari. Setelah pertunjukkan selesai, Ira menghampiri Rama. Dengan senangnya Rama langsung memeluk dan mengangkat tubuh Ira tinggi-tinggi.

''Lo hebat, dek!''

Ira tersenyum bahagia dalam pelukan Rama. Ia mendongak dan melihat Rama yang tersenyum padanya.

''Mama dan papa pasti bangga sama lo.''

''Makasih ya, kak. Lo udah mau datang.''

''Iya, sama-sama. '' Rama mencium kening adik perempuannya membuat Ira malu diliat satu ruangan.

''Wih, Ira lo keren banget.'' puji Randika.

''Iya, gue serasa di sihir sama pertunjukkan lo.'' tambah Farhan.

''Lo cantik banget.'' sahut Hidayat genit.

''Keren!'' Yusuf memberikan jempolnya pada Ira.

Ira tersipu malu dengan keempat cowok itu. ''Makasih, kak.''

''Eh, kita foto-foto dulu!'' kata Hidayat heboh.

Rama dan Ira mulai berpose. Rama merangkul Ira yang tersenyum ke arah kamera sambil memegang buket bunga yang sangat indah. Setelah hitungan ketiga Hidayat langsung mengambil gambar mereka berdua. Selanjutnya mereka berlima berfoto dengan Ira. Banyak yang iri melihat Ira bisa berfoto dengan lima cowok ganteng di sekolah.

ME VS MY BROTHER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang