ME VS MY BROTHER : 23

170 10 0
                                    

‘’Assalamu’alaikum.’’

  Ira melangkah masuk ke rumah dengan gembira. Wajahnya terlihat sangat senang sekali. Ia menghampiri Nila yang sedang memasak di dapur.

‘’Mama.’’ Ira memeluk wanita itu dengan senang.

‘’Eh, Ira. Kamu baru pulang? Gimana sama olimpiadenya?’’ tanya Nila penasaran.

‘’Alhamdulillah, Ira sama Miko juara satu, mah.’’ gadis itu tersenyum sumrigah.

‘’Alhamdulillah. Selamat ya, nak.’’ Nila mencium kedua pipi Ira sambil mengelus lembut rambutnya. Ia sangat bangga pada gadis itu. Rama yang baru datang menatap bingung keduanya yang terlihat sangat senang.

‘’Ada apaan, nih?’’ Rama duduk di kursi, tangannya bergerak mengambil tempe goreng yang ada di atas piring.

‘’Ira juara satu olimpiade.’’ sahut Nila mengangkat ikan goreng dari wajan.
Rama menatap tak percaya Ira.

‘’Serius?’’

‘’Yaiyalah. Ini, lihat foto gue sama Miko. Keren’kan?’’ kata gadis itu bangga pada dirinya.

‘’Wow. Congrats buat lo. Adek gue emang pinter.’’ puji Rama.

Ira mengangkat dagunya sedikit sambil tersenyum miring. ‘’Yaiyalah, gue pinter. Lo nggak mau kasih reward buat gue, nih?’

‘’Lo mau hadiah?’’ tanya Rama yang di balas anggukan kepala oleh Ira.

Rama menyuruh Ira untuk mendekat padanya. Ira mendekat sambil tersenyum senang, ia tak sabar menerima hadiah dari Rama. Cowok itu menahan senyumnya melihat Ira yang masuk ke dalam perangkapnya.

‘’Hadiahnya, ini!’’ Rama menampar pelan pipi gadis itu. Ia cekikan melihat wajah merah padam Ira.

‘’Nggak lucu!’’ kesal, Ira melempari Rama dengan tempe goreng.

‘’Eh, jangan di lempar. Itu makanan.’’ tegur Nila.

Ira menatap kesal Rama. ‘’Kak Rama, mah. Nyebelin banget. Ih!’’

‘’Iya, iya. Nanti gue kasih. Tenang aja.’’

‘’Gue serius!’’

‘’Iya, gue juga serius.’’

‘’Udah, udah. Ira, sekarang kamu bersih-bersih dulu baru makan. Dan, kamu Rama pergi mandi sana. Udah berapa kali mama suruh kamu mandi. Belum juga kamu mandi.’’ Nila menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Rama yang mencengir.

‘’Udah, ayo semuanya pada mandi!’’

‘’Siaap, mamaa.’’ jawab keduanya kompak.

Rama bangun dari kursi dan menabrak tubuh Ira dengan sengaja, hingga gadis itu terjatuh. Ia tertawa melihat Ira yang terjatuh.

‘’Ih, jalan pake mata woi!’’ sahut Ira meringis, pantatnya yang menghantam lantai.

‘’Dimana-mana orang kalau jalan pake kaki.’’

‘’Rama.’’ tegur Nila menatap cowok itu.

Tawa Rama berderai setelah di tegur Nila. ‘’Sini gue bantu berdiri. Mentang-mentang juara satu.’’

‘’Nyebelin banget lo. Lo iri’kan sama gue.’’

Rama menatap tak sudi Ira. ‘’Ngapain gue iri sama lo. Bye!’’

  Ira menatap geram punggung Rama yang menoyor kepalanya. Ia mengejar Rama yang berlari menaiki tangga.

‘’Awas lo! Kalau gue tangkep, gue palu-palu pala lo!’’

ME VS MY BROTHER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang