ME VS MY BROTHER : 17

137 15 1
                                    

Ira duduk disebelah Rama yang sedang asik mabar PUBG bersama keempat sahabatnya. Mata cowok itu fokus menatap ke layar ponsel dengan jari yang bergerak lincah ke sana kemari. Ia menatap Rama yang asik bermain game.

''Kak.'' panggil Ira.

Rama diam dan tidak merespon gadis itu.

''Kaaaak.'' panggil Ira lagi sedikit merengek. Rama masih diam dan tidak merespon gadis itu hingga membuatnya kesal.

''Kakak!'' Ira mengguncang-guncangkan bahu Rama, menganggunya bermain.

''Ck, apa?''

''Gue mau ngomong, nih.''

''Ngomong aja'' matanya fokus menatap layar ponsel. ''Weh, weh, ada musuh di belakang. Hidayat dimana lo, anjir.''

Ira berdecak. ''Dengerin gue dulu.''

''Apaan sih, Ra. Ih.'' cowok itu mulai kesal. ''Woi, musuh. Anjing! Tuh'kan.''

Ira tersenyum melihat Rama kesal karena cowok itu kalah bermain game dan sekarang ia mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan cowok itu.

''Kak, ajarin gue bawa motor dong.''

''Hah?'' Rama menatap kaget gadis itu. ''Belajar bawa motor?''

''Iya.'' jawab Ira sangat antusias.

"Kesambet apa lu tiba-tiba minta di ajarin bawa motor?" celutuk Rama membuat Ira menatapnya datar. ''Buat apa?''

''Buat balapan sama pak polisi. Yah, biar gue bisa bawa motorlah.''

''Yaudah.''

''Kak, gue iri sama teman-teman gue. Mereka tuh pada mandiri. Rata-rata teman gue di kelas pada bawa motor semua ke sekolah. Guenya aja yang nggak. Gue juga mau kayak teman-teman gue, kak. Bawa motor sendiri ke sekolah.'' jelas Ira dengan wajah dramatis.

Rama menoyor kening gadis itu. ''Eh, usia lo aja belum memenuhi syarat. Ini gaya-gayaan mau bawa motor.''

''Iya, gue tahu. Tapi apa salahnya kalau gue belajar'kan?'' Ira menatap memelas Rama. ''Gue mohon, kak. Plisss. Lo nggak sedih apa, ngeliat gue nggak bisa bawa motor?''

''Ngapain juga sedih. Tiap hari kesekolah gue yang boncengin."

''Kak....'' rengek gadis itu.

Melihat Rama yang tidak meresponnya, Ira memilih untuk mengeluarkan jurus puppy eyes miliknya. Rama yang melihat itu akhirnya tidak bisa menolak. Ah, anak itu tahu saja kelemahan Rama.

''Ck, iya, iya.'' Rama menekuk wajahnya sambil menggaruk kepala.

''Yeay!'' Ira meloncat kegirangan. ''Yaudah, ayo belajar sekarang.''

''Lo tuh, sebenarnya kenapa sih? Niat banget mau belajar bawa motor.''

''Kan, tadi gue udah bilang.'' Ira menarik tangan Rama. ''Ayo.''

''Besok aja.''

''Besok sekolah. Nggak ada waktu. Ayo.''

***

Ira memutar matanya malas menatap Rama. Keduanya ada di depan rumah. Ira melipat tangan di dada sambil menatap kesal sepeda di depannya.

''Kak, gue tuh mau belajar bawa motor. Bukan belajar bawa sepeda.'' gerutu Ira menunjuk sepeda di depannya.

''Gue belum bisa kasih lo motor langsung.'' Rama memberikan helm pada Ira. ''Kalau lo nggak bisa bawa sepeda. Gimana caranya lo bawa motor? Sepeda sama motor'kan sama aja.''

Ira menghela nafas dan menerima helm dari Rama. Gadis itu sangat kesal dan tidak sabaran. Ia maunya belajar bawa motor langsung. Kenapa harus ada tes pakai sepeda segala. Uh, menyebalkan. Setelah memakai helmnya, ia naik ke atas sepeda.

ME VS MY BROTHER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang