ME VS MY BROTHER : 27

146 13 0
                                    

Heeey!!!

Naaah, sebelum kalian baca jangan lupa vote dan komen yaaaaa.

Dan buat kalian yang belum follow aku, yuk buruan follow!!!

Happy reading!!!













Semenjak kejadian itu Rama tidak pernah telat menjemput Ira. Bahkan, ia yang menunggu gadis itu. Kemana pun Ira pergi Rama selalu mengantar dan menjemputnya. Kadang-kadang Ira di antar oleh supir, jika Rama ada urusan yang mendesak.

Tika dan Rimba kini mendapatkan apa yang mereka lakukan. Rama tidak menyangka keduanya nekat berbuat kriminal seperti itu. Satu sekolah di buat gempar dengan berita tersebut.

Mereka tak percaya kedua siswi itu akan melakukan hal yang sangat memalukan. Untungnya berita tersebut tidak tersebar kemana-mana. Hanya pihak sekolah dan warganya yang tahu tentang masalah ini. Keduanya pun di keluarkan dari sekolah.

Ira menghampiri Rama yang sedang bermain dengan Moca. Ia duduk di sebelah Rama dan menatap cowok itu.

''Cie, yang udah akur sama Moca.'' goda Ira sambil tersenyum.

Ia hanya tersenyum tipis. Beberapa waktu yang lalu Rama pergi psikiater untuk mengobati rasa takut dan alerginya dengan kucing. Berangsur-angsur masalahnya dengan kucing mulai membaik.

Kini ia dan Moca menjadi teman baik. Bahkan Moca selalu mengikut ke mana Rama pergi. Saat Rama berlari menjauh darinya Moca dengan gesitnya ia mengejar cowok itu dan mengigit kakinya.

''Kak.'' panggil Ira menatap Rama yang fokus menonton tv.

''Hm?''

''Besok ulang tahun pernikahannya mama sama papa. Gimana kalau kita buat surprise buat mereka berdua.'' kata Ira dengan semangat.

Rama hanya mengangguk-nganggukkan kepala. Matanya fokus menatap layar tv. ''Oke.''

''Oke apanya?''

''Oke ide lo.''

Ira berdecak melihat Rama. ''Gue serius!"'

''Gue juga serius.''

''Kira-kira surprise apa ya, buat kasih ke mereka berdua? Kita harus buat mereka terharu sama hadiah kita.'' Ira mendongak sambil menegutk-ngetuk dagunya.

''Bacain aja Al-Fatihah. Minta doa keselamatan dan kebahagian dunia akhirat. Berdoa supaya papa terhindar dari pelakor yang nggak ada akhlak.'' Jawab Rama.

''Gue serius kak!''

''Gue juga! Nggak ada hadiah yang paling keren dan paling istimewa selain doa.'' kata Rama bijak.

''Masa cuman doa sih? Yang berkesan gitu!'' Ira menjetikkan jarinya sambil tersenyum. ''Gue ada ide!''

''Hm?''

''Gimana kita bikin video dokumenter? Kita ambil foto mama sama papa waktu muda di album dan foto waktu mereka nikah sampai ada kita.'' kata Ira begitu semangat dengan idenya.

''Yaudah. Gue ada teman yang jago bikin begituan.''

''Serius?'' Ira menatap Rama dengan senang.

''Yaudah, lo kasih tahu teman lo itu buat bikin videonya. Nanti kita tayanginnya pake LCD.''

''Iya, iya. Adik gue emang kreatif. banget dah.'' kata Rama datar sambil mengacak puncak rambut gadis itu.

''Iya, dong.'' tersenyum bangga.

ME VS MY BROTHER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang