"Sekretaris Kang, apa jadwalku setelah ini?"
Sehun melirik sekilas sang sekretaris yang berdiri dihadapannya, sementara perempuan bernama Kang Seulgi itu kini terlihat sibuk memeriksa sesuatu di ponsel miliknya.
"Anda hanya punya satu jadwal pertemuan dengan Orion Company satu jam setelah makan siang. " Jelas Sekretaris Kang.
Sehun mengangguk pelan, "Baiklah, terima kasih, kau boleh pergi."
"Sama - sama. Kalau begitu permisi, Tuan." Kang Seulgi membungkuk kecil sebelum pergi meninggalkan ruangan sang atasan.
Hari itu genap satu minggu sejak Sehun memutuskan untuk kembali ke perusahaan setelah absen selama hampir dua bulan. Jujur saja ia mulai merasa jenuh berada di apartemen, selain itu kondisi kakinya juga telah pulih, jadi tidak ada alasan bagi Sehun untuk tidak pergi ke kantor.
Sepeninggal Sekretaris Kang, Pria itu kemudian terlihat mengambil ponselnya dari saku celana. Menekan salah satu nomor lalu segera mendekatkan benda itu ke telinganya.
"Halo?"
"Sehun-ah? Ada apa?"
"Apa kau sedang sibuk? Aku ingin mengajakmu dan Harin makan siang."
"Maaf Sehun - ah, tapi sepertinya aku tidak bisa. Toko bunga kami sedang mendapat banyak pesanan, aku bahkan berencana meminta tolong kepada Hana untuk menjemput Harin di sekolahnya hari ini."
"Kalau begitu bagaimana kalau aku saja yang menjemput Harin dan mengajaknya makan siang?"
"Kau yakin? Bagaimana dengan pekerjaanmu?"
"Soal itu tenang saja, kebetulan aku punya waktu luang hari ini."
"Kalau begitu tolong jaga Harin, maaf karena selalu merepotkanmu." Sahut Sejeong, "Ah, aku harus kembali bekerja. Sampai jumpa, Sehun-ah."
"Sampai jumpa."
Sehun meletakkan kembali ponselnya lalu mengambil kunci mobilnya di laci meja. Sebentar lagi jam pulang sekolah Harin, jadi ia harus segera pergi ke sana.
.
.
.
"Harin-ah, hati - hati! Jangan berlari"
Sehun terkekeh saat melihat Harin berlari dengan semangat ke tempat ia berdiri. Gadis kecil itu kini sudah amat terbiasa dengan kehadirannya, jadi sama sekali tak ada pertanyaan yang keluar dari mulut Harin ketika Sehun datang untuk menjemputnya di sekolah.
"Ayo kita makan siang, Harin-ah. Kau pasti sudah lapar, kan?" Ujar Sehun, sambil menggandeng tangan Harin menuju gerbang sekolah.
Pria itu akhirnya membawa Harin ke restoran milik keluarga Oh, tempat Sejeong bekerja dulu. Mereka berdua disambut oleh beberapa pekerja di sana, termasuk Kim Nayoung.
"Silahkan, tuan." Nayoung memberikan daftar menu ke tangan Sehun.
"Tolong buatkan dua spaghetti, satu milkshake dan satu orange juice, ya." Ujar Sehun kemudian, "Harin-ah, kau ingin ice cream?"
Harin mengangguk.
"Ini, pilihlah. Kau ingin yang mana?" Tanya Sehun lagi, Harin kemudian menunjukkan salah satu varian ice cream yang ada di menu, "Dan ice cream rasa coklat satu."
Nayoung mengangguk mengerti, "Baik Tuan, tolong tunggu sebentar."
"Ya, terima kasih."
Selesai makan siang, selanjutnya Sehun memutuskan untuk membawa Harin untuk pergi ke suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agreement | Sehun & Sejeong
FanfictionDemi kesembuhan adiknya, Sejeong menyetujui perjanjiannya dengan Sehun tanpa rasa ragu hari itu. Gadis itu memang nekad. Ia rela melakukan apa saja, termasuk memberikan separuh dari hatinya untuk ibu Sehun, hanya agar sang adik bisa menjalani operas...