03. Diam-diam

410 83 6
                                    

Selamat Membaca!






"Ahahahah. Ji.. Ji... lagian ngapain juga lo chat kaya gini ke Kasaga? Ga ada kerjaan lain?"

Ketiga gadis itu tengah asik menunggu bel masuk kelas, salah satu diantaranya saat ini sedang membaca room chat diantara Jingga dan Kasaga. Senna yang sedari tadi tertawa tak henti-hentinya membuat Jingga mendengus kesal.

"Apasih Senna! Siniin ponsel Jingga!"

"Lagian lo pake gini segala, jadi Kasaga blokir lo kan?"

"Udahlah Sen, biarin aja Jingga berekspresi dengan perasaannya. Lo mending bantuin gue cari outfit yang cocok buat acara arisan keluarga nanti" ucap Jessi yang kini memberikan ponselnya, menunjukkan beberapa pakaian di dalam aplikasi yang bernuansa orange.

Senna lantas melepas pegangannya pada ponsel Jingga, fokusnya kini teralihkan oleh Jessi. Jingga yang melihat itu cepat-cepat mengambil ponselnya dan berlari keluar kelas.

Bruk!

Tubuhnya terpental saat hendak meninggalkan kelas. Jingga ternyata bertabrakan dengan temannya yang terlihat baru saja datang.

"Eh Karel, sorry sorry"

Sang empu hanya mengangguk, lalu mencari kacamatanya yang terjatuh. Jingga yang melihat itu sontak mengambil kacamata yang saat ini berada di dekatnya.

"Ini Rel, untung kacanya ga pecah. Maafin Jingga ya?"

"Gapapa. Makasih, Ji"

"Kok makasih? Jingga kan ga ngasih apa-apa buat Karel" tanya Jingga dengan polosnya.

"Maksud gue, makasih udah mau ambilin kacamatanya." Jawab Karel disertai sebuah senyuman.

Lantas Jingga mengangguk mengerti lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk berlari.

"Tuh anak waras ga si? Makin hari makin aneh aja" tanya Senna menatap Jessi. Jessi sendiri hanya menggeleng sebagai jawaban.







🐰







"Jadi Kamu diblokir sama Kasaga?"

Jingga mengangguk menjawab pertanyaan Tania. Tania tertawa dengan tangan menutup mulutnya.

"Kalo soal itu aku ga bisa gimana-gimana Jingga. Kamu bujuk Kasaga aja biar nomor kamu ga diblokir lagi"

Jingga mendesah "Yah... Ga bisa beneran ya Tania?"

"Kemarin aja Kasaga bawel banget nanyain kenapa aku kasih nomor dia ke kamu" jawabnya membuat Jingga mengerutkan kening.

"Kasaga bawel, serius? Kok bisa?"

"Ahahah, aku gatau. Kasaga temen kecil aku Ji, mungkin dia ga enak kalo harus jutek jutekin aku kaya Kasaga judes ke orang lain"

Jingga mengerucutkan bibirnya, pantas saja Kasaga dan Tania terlihat dekat ternyata teman sejak kecil.

"Selamat pagi semuanya!"

Suara lantang terdengar dari arah pintu depan, menunjukan sosok guru dengan penggaris panjang ditangannya.

Tania dan Jingga membulatkan matanya. Mampus kalo Jingga ketauan gimana? Ini bukan kelas Jingga.

"Kita absen dulu ya"

Guru dengan kumis tebal itu menyimpan penggarisnya di atas meja, lalu mengambil buku absen milik IPS 2.

Be With You [Doyoung x Sana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang