[Selamat Membaca]
##
Hari mulai kembali larut, tidak terasa besok adalah hari terakhir mereka berada disini. Keadaan yang hangat, senang, dan gembira membuat siswa siswi SMA Angkasa ramai. Tidak ada satupun yang memperlihatkan kesedihan mereka masing-masing. Mereka semua tidak menyesal bisa mengikuti kemping ini, terkecuali untuk Jessi dan Senna. Ahahah, sesekali mereka berdua mendengus sebal dengan kegiatan yang menurut mereka tidak menyenangkan.
"Sampai jam 9 kegiatan bebas. Lewat jam 9, kalian semua masuk tenda. Tanpa pengecualian" ujar pak Hendro.
Guru guru kemudian mulai mundur, tidak seperti sebelumnya yang turun ikut serta bermain games bersama murid-muridnya. Api unggun yang menyala tinggi tinggi menjadi penghangat mereka malam ini. Begitupun dengan Jingga, gadis itu sesekali menggosokkan kedua telapak tangannya untuk menghangatkan diri.
Perlahan siswa-siswi merasa tidak kuat untuk terus menerus diluar, sehingga tersisa beberapa saja saat ini. Mereka yang berada diluar tenda.
"Bagi dong"
Jingga memajukan bibirnya, Theo selalu saja mengganggu momennya. Padahal, Jingga sedang asik asiknya memakan marshmellow yang diberikan kak Sultan.
"Nih" beri Jingga pada Theo sedikit tak ikhlas.
Theo menyengir "Terima kasih cantik."
"Hah?!" Jingga melotot, ia mengambil kembali marshmellow yang ada di kedua tangan Theo.
"Kok di ambil lagi?"
"Theo kok bilang Jingga cantik? Theo suka ya sama Jingga?! Enggak! Ga boleh. Masa Kasaga ditikung sama sahabatnya sendiri?"
Theo membuang nafas kesal. "Lagu lu kepedean, mana ada cowo kaya gue suka sama cewe yang ga tau malu kaya lo."
Deg. "Maksudnya?"
"Ya lo ga tau malu dan ga punya harga diri, kejar kejar Kasaga. Tau diri lah, cewe itu kodratnya dikejar bukan mengejar. Mau lo guling guling di aspal tol supaya Kasaga ngelirik lo juga ga akan mempan, kalo Kasaganya ga suka sama lo. Cinta boleh, Bodoh jangan. Itu malu maluin namanya"
". . ."
Tak ada jawaban atau balasan dari Jingga, Theo menoleh menatap gadis itu yang kini tengah terdiam menatap api unggun kosong. "Heh kok diem? Awas lo kesurupan, gue ga tanggung jawab"
Bugh!
"Aww!"
"Jingga tau Jingga bodoh karena tetep ngejar Kasaga, tapi apa pantes Theo bilang Jingga malu maluin ga punya harga diri?" Jingga memukul pundak Theo pelan, gadis itu segera bangkit dari duduknya serta melempar marshmellow-nya sampai berjatuhan. Ia sangat kesal pada ucapan Theo barusan, Jingga tidak marah. Ia kecewa, kecewa karena apa yang Theo ucapkan benar adanya. Dan dirinya tidak bisa menerima itu dengan baik, dirinya selalu menyangkal dan meyakinkan bahwa apa yang ia lakukan pada Kasaga masih wajar.
"Gue salah ngomong?" Tanya Theo pada dirinya sendiri.
"Kemana Ji?"
Jingga tak melihat Senna dan Jessi yang menatapnya. Ia berjalan lurus tanpa menoleh pada mereka yang kini bertanya padanya. "Kamar mandi."
Jingga membuka pintu kamar mandi, ia menyimpan ponselnya ke dalam celana training nya. Setelah itu ia menggosokkan air ke wajahnya dengan kasar. Apa ini sudah waktunya untuk Jingga berhenti?
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You [Doyoung x Sana]
Dla nastolatkówJingga Renjana nama kepanjangannya. Gadis yang berisik, manja, ceroboh, penakut, dan banyak hal istimewa lainnya. Sangat suka Kasaga, suka sekali Kasaga, selalu cari perhatian Kasaga. Apapun Jingga lakukan agar lelaki itu mau melihat kearahnya. Kas...