36. Gengsi Kasaga

173 41 1
                                    

Selamat Membaca







Kembali ke aktivitas semula, hari ini SMA Angkasa mengadakan Pekan Olahraga. Di mana setiap kelas harus memiliki siswa sebagai wakil untuk mengikuti lomba.

Pekan Olahraga Sekolah biasanya dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Dan hari ini adalah hari pertama, yang di mana beberapa lomba seperti berlari, berenang, basket, dan voli diadakan.

"Kelas kakak lo tuh, kira-kira menang ga?" Tanya Jessi pelan pada Jingga. Kini keduanya tengah berkumpul di lapangan basket, menonton pertandingan kelas Jenius dan lawannya.

"Kayanya sih menang." Ucap Jingga tak minat.

Tak perduli Jenius menang atau kalah, Jingga hanya menatap tak minat saat Jenius asik flirting ke setiap gadis yang ia tatap.

"Najis, najis." Gumam Jingga.

"Jingga susul Senna ke kantin ya, siapa tau dia butuh bantuan." Ujar Jingga lalu melengos begitu saja tanpa mendengar lebih dulu jawaban Jessi.

Sepertinya Jingga hari ini sedang dalam mood yang tidak baik. Terlihat jelas dari raut wajahnya yang tidak secerah biasanya. Gadis itu hanya tersenyum ketika melihat seseorang yang ia kenal menyapanya.

Jujur Jingga masih terbayang-bayang wajah Kasaga yang tak suka padanya saat di rumah Tania.

Bugh!

Sibuk dalam pikirannya, tanpa rasa ampun, seseorang tak sengaja melempar benda bulat memantul tepat ke arah wajahnya. Jingga yang sebelumnya biasa saja mulai kebingungan, ketika merasa perih dan pusing secara bersamaan.

"Bangsat! Lo ga liat-liat apa?!" Teriak seseorang di sana.

Jingga sempat melihatnya, ada sebuah pertandingan voli dan yang berteriak marah-marah itu adalah Karel. Namun dalam sekejap saja pandangannya menjadi gelap, Jingga hilang keseimbangan seketika.




🐰





Kedua bola mata yang sedari tadi terpejam kini membuka secara perlahan. Menatap langit-langit ruangan UKS, dan menangkap beberapa orang yang mengkhawatirkannya menunggu.

"Jingga! Akhirnya lo bangun!" Teriak Senna senang dan memeluk sahabatnya itu dengan erat.

Jingga mengerutkan keningnya, mencoba mengingat kembali kejadian apa yang telah terjadi padanya.

"Masih pusing ya?" Tanya Jenius.

"Liat ga siapa yang lempar bolanya tadi?" Tanya Jessi dan Sehan bersamaan.

Jingga tersenyum tipis, lalu menggeleng. "Ga tau siapa dan ga inget. Lagian Jingga rasa yang tadi ga sengaja lemparnya."

"Siapa yang bawa Jingga ke sini?"

Jenius, Senna, Jessi, dan Sehan saling menatap bergantian. Jessi menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kasaga, Ji. Tapi anaknya udah pergi lagi. Soalnya pas dia nunggu lo sadar, Kasaga ada yang telponin terus."

Be With You [Doyoung x Sana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang