20. Air yang tenang

481 89 51
                                    

[Selamat Membaca]


















Kasaga ga ngerti bahasa manusia?! Kalo Jingga ga mau ya ga usah. Apa susahnya tinggal pergi ga perduliin Jingga, biasanya juga gitu kan?!

Jingga menggelengkan kepalanya cepat-cepat, setelah mengingat kejadian sore kemarin yang benar-benar tidak bisa ia lupakan. Apa Jingga terlalu berlebihan?

"Huaaa, Jingga lebay ga si?" Tanya Jingga pada kedua sahabatnya. Gadis itu menyenderkan kepalanya ke loker.

Senna tertawa, ia menutup pintu loker pelan. Begitupun dengan Jessi yang mengeluarkan ikat rambut dari sana. Kedua temannya itu mengerti arah pembicaraan Jingga kemana.

"Lebay apa engga ya?" Tanya Senna mempermainkan Jingga.

Jessi menahan tawanya. "Lebay sih engga, cuma gue agak speechless. Karel cerita aja gue ga percaya, apalagi pas denger langsung dari lo. Kaya, gue mikir aja gitu. Cewe modelan lo ngomong kaya gitu ke Kasaga."

Senna menjentikkan jarinya. "Nah! Itu! Lebay engga, tapi kita agak kaget dan gak bisa berkata-kata sih. Bayangin kalo gue sama Jessi ada di lapangan kemarin. Pasti gue sama Jessi udah olok-olok Kasaga."

"Ji... Kalian masih di dalem? Cepet ya, pak Adi udah nunggu."

Terdengar suara Karel dibalik pintu. Jingga, Senna, dan Jessi cepat cepat pergi meninggalkan ruang ganti.

Hari ini adalah pelajaran Pak Adi. Setelah beberapa pertemuan mereka berlatih bola voli, dua Minggu yang lalu kelas Jingga sudah berganti materi dengan mempelajari renang. Dan hari ini adalah praktek kelas Jingga untuk berenang. Oh ya, disatukan lagi dengan kelas sebelah. Alias kelas Tania. Katanya, Pak Adi malas basah basahan dua kali hari ini, jadi kelas mereka kembali digabungkan. Ah malas sekali.

"Jessi belajar sama siapa dong? Jessi kan belum bisa renang." Tanya Jingga ditengah langkah mereka menuju gedung olahraga, yang tidak terlalu jauh dari tempat ganti.

Jessi mengangkat pundaknya lemah. Ia juga tidak tau soal itu. Yang Pak Adi katakan hanya soal Jessi yang berusaha untuk tenang di dalam air. Karena selama mereka belajar berenang, Jessi selalu panik dan mengeluh tidak bisa. Maka dari itu, perlu kalian tau. Diantara mereka bertiga, hanya Jessi yang masih menggunakan seragam sekolahnya. Berbeda dengan Jingga dan Senna yang sudah klop mengenakan pakaian renang. Tenang, ini tidak bikini. Hanya pakaian renang seperti biasa.

"Kata Pak Adi sih, entar gue dikasih tutor buat belajar renang. Tapi gak tau juga, lo pada pasti tau Pak Adi suka omdo."

Jingga dan Senna hanya terkekeh menanggapi. Tak terasa mereka sudah memasuki area kolam, tidak banyak kolam renang disini. Hanya ada tiga. Satu kedalaman 1,5m, satu kedalaman 1,8m, dan satu lagi kedalaman 2m.

Oh iya, mungkin kalian belum tahu. Sekolah SMA Angkasa terkenal akan muridnya yang jago dalam bidang olahraga, terutama berenang. Itulah alasannya, kenapa Angkasa memiliki dua gedung yang berbeda. Satu gedung untuk kegiatan siswa belajar, satu gedung lainnya khusus untuk anak-anak yang mau mengembangkan kemampuannya. Terutama dalam bidang olahraga.

Tapi gedung olahraga hanya digunakan untuk ekskul, pelatihan untuk lomba, dan praktek seperti sekarang. Tapi berbeda dengan Pak Adi, guru satu ini lebih suka praktek olahraga di lapangan. Makanya kelas Jingga jarang mengunjungi gedung ini. Selain omdo, Pak Adi juga mageran.

Be With You [Doyoung x Sana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang