22. Secangkir Teh dan Pengakuan Tania

500 93 69
                                    

[Selamat Membaca]






Di dunia ini, ada banyak hal yang bisa terjadi. Kapanpun, di manapun, pada siapapun. Entah sesuatu hal yang menyenangkan, atau yang menyedihkan. Semua orang akan mengalaminya, dalam keadaan yang tidak disangka-sangka.

Clak!

Tetesan air hujan jatuh menyapa tanah. Suasana siang yang sedikit buruk, langit lebih gelap, suasana sekolah berubah menjadi lebih dingin dikarenakan musim hujan sudah mulai terlihat.

Hujan deras tanpa petir tersebut membuat semua siswa angkasa terpaksa harus berada di dalam kelas dalam waktu yang lama. Sama halnya dengan teman-teman Jingga sekarang. Yang sedikit cemas menunggu Jingga, yang berpamitan untuk pergi ke kamar mandi tapi belum kembali sampai saat ini.

"Bu Sri ga ngajar hari ini?"

"Bu Sri lagi nungguin anaknya di RS. Kita jamkos" jawab Karel pada Jessi.

Senna menghela nafas, kakinya melangkah menuju meja Kasaga. Lelaki yang di mana kemarin membuat keributan, dan membuat Jingga semakin terpojokkan.

"Kalo sampe gue nemu bukti Jingga gak salah, gue gak akan pernah rela Jingga maafin temen busuk lo, si songong Jevan, dan lo, Kasaga. Kata kata yang kalian keluarin dari mulut sampah kalian, gak akan pernah gue lupain. Sampai kapanpun."

"Kalian terlalu jahat." Sambung Senna lalu pergi meninggalkan Kasaga, dan keluar dari kelas.

Kalian pasti sudah paham, Senna termasuk orang yang sangat terbuka dalam masalah seperti ini. Bahkan Senna juga tidak segan berbicara kasar pada lelaki yang dikagumi oleh Jingga ini.

Kasaga yang melihat itu hanya terdiam, tak memperlihatkan raut wajah marah atau tak suka seperti saat pertama kali mengetahui kejadian ini.

Sampai hari ini, guru guru sekolah atau staff yang lainnya tidak mengetahui soal portal sekolah yang sempat mengunggah video pendek antara Jingga dan Tania.

Siswa siswi SMA Angkasa pandai bermain api, mereka membuatnya seolah tidak terjadi apapun dihadapan para guru.

Oh ya, kejadian dimana Jingga menjadi bahan pembicaraan dimulai saat 1 hari kebelakang. Dan sudah 1 hari pula, Jingga menjadi tak banyak berbicara membuat siapapun diantara mereka yang membicarakan gadis itu terbagi-bagi. Ada yang mempercayai video tersebut, ada yang lebih mempercayai Jingga, ada juga yang selalu memperkeruh suasana dengan berteriak seolah Tania salah, tapi selalu berbicara seolah Jingga juga salah. Tentu saja, mereka yang seperti itu selalu banyak diantara siapapun. Jangan lupakan juga, golongan netizen yang mengagungkan Tania.

Disisi lain, Jingga menatap kosong pada tanah luas yang hampir dipenuhi oleh dedaunan kering. Gadis itu sedang berada di halaman belakang sekolah.

"Jadi pengen punya mesin waktu, Jingga mau pergi aja rasanya. Hilang dari sini, pergi ke masa lalu, harusnya waktu kak Jenius bilang jangan sekolah di SMA Angkasa Jingga nurut. Kalo aja nurut sama kak Jenius waktu itu, Jingga pasti lagi seneng-seneng sekarang."

Ucapan Jingga terhenti. Tatapannya seketika meredup, bibirnya mengucap pelan. "Jingga pasti lagi seneng-seneng sekarang, soalnya orang yang Jingga suka bukan Kasaga."

Be With You [Doyoung x Sana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang