KEVANO - 28

34.8K 8K 3K
                                    

Senyum Keysha terus mengembang setiap jarinya mengetuk layar ponsel dengan lincah. Dia sedang membalas pesan seseorang yang akhir-akhir ini menjadi moodbooster-nya di saat dia sedang menghadapi masalah besar.

Baru beberapa hari berbalas pesan saja sudah membuat Keysha merasa nyaman. Apalagi hatinya yang sedang sakit karena perlakuan mantan pacarnya terhadapnya membuatnya semakin mudah baper hanya karena perhatian-perhatian kecil yang laki-laki itu berikan. Bahkan Keysha hampir melupakan masalahnya saat video call atau berbalas pesan dengan laki-laki itu.

Entah ini perasaan yang datang hanya sementara atau akan menetap selamanya, yang pasti Keysha mulai menyukainya. Arnold yang tiba-tiba memblokir nomornya membuat peluang Keysha untuk kembali padanya semakin sempit. Keysha sekarang sudah tidak terlalu berharap lagi pada Arnold. Dia akan membesarkan anaknya sendiri jika memang tidak ada laki-laki yang bisa menerima kondisinya.

“Lo lagi chatting sama siapa, sih, kok sampai senyum-senyum gitu? Gue kalau chatting sama Jaehyun aja gak segitunya,” tegur Keyla. Tangannya terulur meletakkan dua gelas coklat dingin ke meja.

Keysha mendengus tidak percaya. Jaehyun Keyla bilang? Yang ada Keyla biasanya chatting dengan Joko, ojol yang biasanya mengantarkannya ke klinik jika dia sedang malas menyetir sendiri.

“Gue lagi chatting sama Kak Vano,” jawab Keysha dengan tersenyum lebarnya.

Setelah kejadian di jembatan beberapa hari yang lalu, Vano dan Keysha cukup aktif berbalas pesan. Mereka sempat bertukar nomor saat itu.

Vano setiap hari mengirimi Keysha pesan. Dia memberikan perhatian dan menghibur Keysha yang sedang punya masalah besar. Hal itu tanpa sadar membuat Keysha mulai membuka hatinya untuk laki-laki lain selain Arnold.

Andai Keysha tahu, Vano mengiriminya pesan setiap hari bukan karena ingin mendekatinya seperti dulu, tapi karena dia ingin memastikan Keysha baik-baik saja. Dia menghibur Keysha dan memberikan perhatian-perhatian kecil karena dia tidak ingin Keysha berpikiran akan melakukan hal yang dilarang seperti sebelumnya.

“Vano?” Senyum menggoda yang sempat Keyla tunjukkan mendadak hilang. Wajahnya datar tak terbaca. Dia terkejut mendengar jawaban Keysha dan bertanya-tanya dari mana Vano kupret mempunyai nomor adiknya. Padahal Keyla dulu sudah mengingatkan adiknya agar tidak merespon laki-laki seperti Vano.

Vano itu kadal. Melihat cela sedikit saja dia akan masuk. Dan kampretnya, susah mengeluarkan laki-laki itu jika dia sudah terlanjur masuk.

“Lo chatting sama Vano?” ulang Keyla memastikan.

Anggukan dari Keysha membuat perasaan Keyla tidak enak. Dia takut siluman kadal itu mempermainkan adiknya. Apalagi jika mengingat sikap manisnya yang dia tunjukkan pada setiap perempuan rasanya membuat Keyla ingin mencampurkan merkuri ke dalam skincare-nya.

Tentu tidak sulit bagi Vano untuk meluluhkan setiap hati perempuan jika mengingat ilmu buaya yang mulai dia terapkan. Keyla hanya takut adiknya menjadi salah satu mangsa kadal penjual roti itu.

“Kok bisa?”

Keysha mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel dan menatap kakaknya tidak mengerti. Memang ada yang salah jika dia chatting dengan Vano? Selama Vano masih menjadi manusia Keysha rasa tidak masalah jika dia chatting dengan laki-laki itu.

“Ya bisa.”

“Dari mana dia dapat nomor lo?”

“Gue gak sengaja ketemu Kak Vano beberapa hari yang lalu,” jelas Keysha singkat. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut pertemuan seperti apa yang terjadi waktu itu.

KEVANO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang