Minggu pagi kali ini Vano awali dengan berjuang mendapatkan Keyla. Setelah mengirim Leny untuk menjadi mata-mata agar bisa mengetahui letak apartemen Keyla, sekarang Vano sendiri yang akan terjun ke lapangan. Dia akan datang ke apartemen Keyla sesuai dengan info yang diberikan Leny.
Selepas Vano dan timnya menjauh dari apartemen Keyla tempo hari, Vano langsung mengirim DM pada Keyla yang isinya pemberitahuan jika di depan pintu apartemennya ada roti Ban-Ban dari Vano.
Vano mengirim pesan di DM instagram karena Keyla masih memblokir nomor WA-nya. Walaupun Keyla tidak membalas pesannya, tapi Vano tahu jika Keyla membukanya. Bahkan Keyla sempat terlihat mengetik, tapi dihapus lagi. Entah alasannya kenapa.
Penampilan Vano sekarang sudah rapi dan tampan di mata mama dan neneknya. Dia berdiri di depan cermin untuk ke sekian kalinya pagi ini.
Dari subuh sampai cahaya matahari sudah bersinar terang Vano tetap tidak bisa lepas dari cermin. Dia mengagumi penampilannya sendiri yang terlihat lebih segar dan glowing dengan bantuan air wudhu. Seperti yang dikatakan perempuan saat enggan membocorkan merk skincare-nya, bedanya Vano memang tidak memakai skincare lagi semenjak wajahnya iritasi minggu lalu. Dia memang hanya mengandalkan air wudhu saja dan sunscreen yang diresepkan Keyla bersamaan dengan cream iritasi yang sudah tidak dia pakai lagi karena wajahnya sudah membaik.
Vano tadi sengaja tidak tidur lagi setelah shalat subuh karena ingin merancang strategi dengan Ardian. Walaupun sama-sama jomblo, tapi mereka tetap yakin jika strategi yang mereka buat bisa membuat Keyla luluh. Setidaknya begitulah harapan Vano.
Vano tidak bisa meminta bantuan Fajar ataupun Gerald karena mereka berdua tidak membalas pesannya. Davian juga enggan membantunya walaupun Vano tadi merengek di depannya. Davian memang kaku seperti patung, tapi dia pernah berpacaran. Sayangnya, dia tidak mau berbagi ilmunya pada Vano.
Vano memperhatikan penampilannya dari atas sampai bawah. Untuk atasannya dia memakai kaos polo putih, sedangkan untuk bawahannya dia memakai celana jeans. Tidak lupa dia memakai sneakers berwarna putih juga yang semakin menunjang penampilannya.
“Ngaca terus gak buat lo jadi mirip Zayn Malik,” komentar Ardian yang mulai jengah melihat Vano berdiri di depan cermin dengan mengelus-elus jambulnya.
Vano meliriknya sekilas lalu kembali menatap wajahnya sendiri di cermin. Wajahnya sudah bebas dari polkadot karena cream anti iritasi yang Keyla berikan. Padahal baru beberapa hari memakainya, tapi wajah Vano sudah kembali tampan seperti semula. Memikirkannya membuat Vano tersenyum. Pasti Keyla memberikan yang terbaik untuk Vano.
“Kalau lo ngaca terus takutnya kacanya pecah, Van.”
Vano mendengus mendengar komentar Ardian. Dia mulai menjauhi kaca dan menghampiri Ardian yang sedang duduk di sofa.
“Jadi, balas apa si Senja tadi?” tanya Vano. Ardian tadi memang sempat bertanya pada Senja untuk memastikan kalau minggu ini Keyla tidak bekerja.
“Keyla libur hari ini.”
Vano manggut-manggut. Dia melirik jam tangannya sekilas.
“Gue berangkat sekarang aja deh,” ucap Vano lalu beranjak dari sofa.
Ardian mengangguk setuju karena ini juga sudah cukup siang untuk mengantarkan sarapan berupa roti Ban-Ban. Sejauh ini Vano hanya bisa memberikan Keyla itu saja karena dia tidak tahu kesukaan Keyla selain roti Ban-Ban.
Vano menyambar kunci mobil dan kantong plastik berisi roti Ban-Ban lalu melangkah menghampiri mobilnya yang sudah kinclong karena kemarin baru saja dibawa ke car wash milik Gerald. Dia berencana akan menyupir sendiri hari ini karena dia tidak ingin Ardian mengganggunya jika laki-laki itu ikut dengannya.
Vano mengendarai mobilnya dengan bersenandung ria menirukan lagu yang sedang berputar. Wajahnya nampak cerah dan bahagia. Dia seperti seorang laki-laki yang hendak kencan padahal belum tentu Keyla mau bertemu dengannya nanti.
Mobil Vano mulai memasuki area gedung apartemen. Vano memarkirkan mobilnya di basement. Tidak lupa dia membawa oleh-olehnya untuk Keyla yang berupa roti Ban-Ban, roti kebanggaannya yang selalu laris tanpa penglaris. Jika Vano berniat memakai penglaris, sudah lama Ardian hilang dari muka bumi ini.
Vano berjalan santai memasuki gedung apartemen. Info yang diberikan Leny membuatnya tidak kebingungan mencari letak apartemen Keyla.
Pintu lift terbuka. Hanya ada satu orang yang menaikinya. Vano segera memencet tombol lift dimana lantai apartemen Keyla berada.
Lift berhenti tepat di lantai yang dituju Vano. Vano segera keluar dan melangkah menuju apartemen Keyla.
“310, 311, 312. Nah ini apartemennya,” gumam Vano membaca angka yang tertempel di pintu.
Sebelum memencet bel, terlebih dahulu Vano bercermin dengan menggunakan kamera depan di ponselnya. Dia ingin memastikan penampilannya sekali lagi sebelum bertemu dengan Keyla.
Merasa sudah tampan dan berkarisma, Vano pun memencet bel pintu apartemen Keyla.
Keyla yang sedang menonton drama Korea langsung beranjak saat mendengar suara bel berbunyi. Senyumnya mengembang. Dia menduga yang datang adalah Keysha karena Keysha sudah memberitahunya sebelumnya jika dia akan datang.
Keyla segera membuka pintunya. Senyumnya yang tadi mengembang langsung luntur saat melihat bukan Keysha yang datang, melainkan Vano.
“Pagi, Key,” ucap Vano dengan tersenyum manis.
Keyla terpukau melihat senyuman itu. Senyuman yang jarang sekali Vano tampilkan karena laki-laki itu lebih sering menampilkan senyum cengengesan yang terlihat menyebalkan di mata Keyla.
“P-pagi. Lo... Kenapa ke sini?” tanya Keyla tergagap-gagap. Fokusnya hilang setelah melihat senyum Vano.
“Gue cuma mau main aja. Nih gue bawain Ban-Ban juga buat lo.” Vano mengangkat kantong plastiknya ke hadapan Keyla.
Keyla mengalihkan pandangannya dari wajah Vano ke kantong plastik yang diberikan Vano. Dia menerimanya dengan wajah cengo.
“Masuk aja yuk, Key! Gak enak ngobrol di tengah pintu kayak gini.” Tanpa persetujuan Keyla, Vano masuk dan melewati Keyla begitu saja.
“Kan seharusnya gue yang ngomong gitu,” gumam Keyla setelah tersadar. Tangannya menggaruk kepalanya bingung. Berinteraksi dengan Vano memang cukup mujarab untuk membuat orang menjadi bodoh dalam waktu singkat.
Keyla berbalik dengan cepat. Matanya melotot melihat Vano masuk ke dalam apartemennya yang bersih dan suci tanpa melepas sepatu kotornya.
“Heh! Sepatu lo lepas dulu, Bego!” teriak Keyla geram.
“Oh iya.” Vano menggaruk tengkuknya dengan tersenyum cengengesan. Dia kembali ke pintu lalu melepas sepatunya dan meletakkannya di rak yang sudah disediakan.
Kaki Vano sekarang hanya terlapisi kaos kaki saja. Dia kembali melangkah ke ruang tengah tanpa menunggu dipersilahkan oleh Keyla, sedangkan Keyla hanya bisa berdiri dengan wajah cengo di tempatnya. Sebenarnya yang jadi tamu di sini dia atau Vano, sih?
Keyla mengikuti Vano ke ruang tengah. Dia semakin tercengang saat melihat Vano dengan asiknya menonton drama Korea yang sebelumnya Keyla tonton dengan sesekali mencomot popcorn yang Keyla buat untuk dirinya sendiri, tapi sekarang sudah masuk beberapa ke dalam mulut Vano.
“Ayo duduk, Key! Anggap aja rumah sendiri,” ucap Vano mempersilahkan dengan tersenyum ramah.
“INI EMANG RUMAH GUE, BEGO!”
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
KEVANO [TERBIT]
Romance( TERSEDIA DI GRAMEDIA ) *Spin Off Antara Fajar Dan Senja "Nggak dapat adiknya, kakaknya juga boleh." Seperti itulah yang terjadi pada Revano Ardianto, sang Youtuber terkenal. Cinta masa remajanya yang bertepuk sebelah tangan pada Keysha membuatnya...