KEVANO - 37

38.2K 8.7K 1.8K
                                    

Mobil Vano memasuki halaman parkir sebuah supermarket. Obrolan seru yang mereka ciptakan membuat perjalanan terasa begitu cepat. Padahal mobil Vano beberapa kali terjebak lampu merah dan macet yang cukup panjang.

Keyla melepas seatbelt-nya lalu keluar setelah pintunya dibuka oleh Vano. Wajah Keyla lebih bersahabat sekarang. Dia tidak malu tersenyum pada Vano atau membalas candaan Vano. Sikap Keyla menunjukkan jika dia sudah bisa menerima Vano sebagai teman karena sikapnya sebelum ini seperti seorang musuh setiap berhadapan dengan Vano.

Vano sangat bersyukur untuk kemajuan hubungannya dengan Keyla. Dia yakin tidak lama lagi Keyla akan menerimanya sebagai seseorang yang lebih dari teman. Semoga saja harapannya tidak berujung kekecewaan.

Vano dan Keyla berjalan beriringan menuju pintu masuk yang langsung terbuka saat jarak mereka sudah dekat. Mereka tidak lagi bergandengan tangan karena Keyla sudah sadar. Vano juga tidak berusaha menggandengnya. Berjalan bersebelahan dengan Keyla tanpa diusir saja sudah cukup untuknya.

Vano mengambil troli, sedangkan Keyla berjalan santai di depannya dengan membawa list belanjaan. Mereka seperti pasangan yang sedang berbelanja untuk kebutuhan rumah tangga.

Keyla berjalan menuju rak body care dan hair care. Dia memasukkan produk-produk yang ada di list belanjaan ke dalam troli. Vano sebagai asistennya hanya mengikuti saja kemana kaki Keyla melangkah.

Tujuan selanjutnya adalah rak kosmetik dan skincare. Tampak lebih banyak pengunjung yang berada di sana dari pada di sekitar rak body care tadi. Keyla ikut mendekat bergabung dengan para perempuan itu. Hanya Vano saja laki-laki yang berada di sana.

Mata Keyla berbinar saat dirinya sudah semakin dekat dengan kerumunan para perempuan yang sedang mencoba tester dan melihat sebuah tulisan besar yang mempunyai makna besar juga di hidup Keyla. ‘Diskon’ sebuah kata dengan tulisan berwarna merah dan background kuning itu membuat hati Keyla bergemuruh bahagia.

“Astaga! Brand kosmetik kesayangan gue lagi diskon!” teriak Keyla antusias lalu semakin mempercepat langkahnya membelah kerumunan dan mengambil produk kosmetik yang biasa dia pakai.

Walaupun kosmetik Keyla masih ada, tapi dia akan tetap membelinya untuk stok mumpung lagi diskon. Keyla juga berniat akan membeli lipstik dan make up palette dengan warna yang berbeda dari yang dia beli sebelumnya. Dia tidak akan menyia-nyiakan diskon kali ini karena dia sudah menyia-nyiakan diskon bulan lalu.

Keyla bulan lalu tidak sempat berbelanja karena dirinya sangat sibuk dengan pekerjaan. Untuk urusan bahan-bahan dapur Keyla menyuruh pembantu di rumah orang tuanya untuk membelikannya dan mengirimkannya ke apartemen Keyla, sedangkan untuk keperluan pribadi Keyla mempercayakannya pada Keysha. Keysha dengan senang hati akan membelanjakannya untuk Keyla karena dengan begitu dia bisa mengikutsertakan belanjaannya juga agar ikut terbayar dengan kartu ATM Keyla. Memang harus pintar mencari keuntungan di setiap kesempatan.

Vano mendorong trolinya mengikuti Keyla. Dia tidak sengaja berpapasan dengan bapak-bapak yang bernasib sama dengannya, bertugas mendorong troli.

Mereka saling bertatapan beberapa detik, lalu melempar senyum seolah menguatkan satu sama lain. Bapak itu seolah bisa merasakan apa yang Vano rasakan karena jika dilihat-lihat sepertinya dia lebih berpengalaman dari pada Vano. Apalagi saat melihat istri dari bapak itu yang suka menyuruh-nyuruh membuat Vano yakin jika bapak itu lebih pro di situasi seperti ini.

“Van, sini!” panggil Keyla. Di tangannya sudah ada beberapa macam produk yang siap dia masukkan ke dalam troli.

Vano yang masih memperhatikan bapak-bapak dan istrinya itu langsung menoleh. Dia mengangguk lalu menghampiri Keyla dengan membawa trolinya.

KEVANO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang